Namanya Dirli

12.8K 60 0
                                    

Setelah kejadian itu gua hanya diam sambil berjalan ke arah kantin,

“Cieee… ngambek... ngambek… cup cup jangan ngambek dong beb, ntar gak di kasih jatah nih” 

“………..” gua hanya diam engga menanggapi ocehan Darno sepanjang jalan

Setelah membeli minuman gua dan Darno berjalan ke belakang kantin untuk mencari tempat yang enak untuk merokok. Setelah dirasa aman gua mengeluarkan rokok dan membakarnya

Ssshhhhhh…. hhhhHHHHHuuu….. 
gua hisap dalam-dalam rokok yang baru gua bakar dan mengeluarkannya perlahan

“Bob..” 

“….” Gua hanya diam sambil menoleh ke arah Darno

“Bibir lo kaya suneo, udahlah gak usah pundung gitu”

“siapa juga yang pundung” jawab gua sambil memainkan rokok disela-sela jemari

“terus kenapa lo dari tadi diem aja ?”

“gua lagi mikirin Kanza pake Bra ukuran berapa”

“Busetdah.. ngapain lo pikirin, Tanya aja orangnya langsung”

“Ngasih tau nama dia aja engga mau, apa lagi ukuran Bra”

 yah itu kan nama, kali aja dia grogi kenalan sama cowo cuco 

“Lama-lama lo kaya lekong ngomong kaya gitu”

“ihhhh kamu jahat banget sih cyinnn…

“Najiss..” gua lempar Darno dengan botol minuman sambil berdiri dan berjalan meninggalkannya

“TUNGGU….” Teriak Darno dibelakang sambil berjalan menyusul gua

Gua berhenti dan melihat sekitar, tapi gua engga menemukan dia di kantin. “Apa Kanza udah ke kelas ya ?” Gua coba bertanya dalam hati.

“Kanza engga ada disini” kata Darno seolah bisa membaca pikiran gua

“Sotoy lo” Jawab gua ngelak tanpa menolehnya

“tuh”

Darno menunjuk ke arah lantai 3 di seberang kantin dan di sana ada Kanza yang sedang berdiri di depan balkon sambil melihat ke arah sini. MAMPUSSS…. Gua langsung memalingkan wajah dan berjalan ke tempat yang engga bisa terlihat dari atas sana.

TEETTT… 
bel masuk berbunyi dan menyelamatkan gua dari ecengan Darno selanjutnya

Kali ini gua duduk dengan Darno, jauh dari tempat Kanza. Gua masih malu untuk menunjukan wajah di hadapannya. 

Setelah acara yang membosankan selesai, gua langsung ambil motor di parkiran dan bergegas pulang. Tapi gua pelankan laju motor saat melihat Kanza yang berdiri bersama siswa baru yang lain di pinggir jalan.

Gua beranikan diri untuk coba mengajaknya pulang bareng, tapi baru gua mau mendekat ada sebuah mobil BMW silver yang berhenti di depannya. Lalu keluar seorang Pria dengan kemeja biru dan wajah yang begitu tampan   mereka terlihat ngobrol sebentar lalu masuk kedalam mobil dan pergi.

Tadi itu siapa ? mereka terlihat begitu akrab dan serasi
Pacar ? Tunangan ? Suami ? atau om-om yang boking dia ?
Ah siapapun itu gua engga mungkin bisa menang, matic lawan BMW. seperti film 3gp harus lebih bagus kualitasnya dengan Bluray.

Selama perjalan pulang gua terus bergelut dengan pikiran, dan semua yang gua pikirkan selalu ke tentang Kanza Kanza Kanza dan Kanza. Kenapa dia terus yang melintas dalam pikiran gua ? apa gua jatuh cinta dengan dia ?
Ah engga engga mungkin, gua engga mungkin suka dengan orang sombong dan tengil seperti itu.

Setelah makan gua nonton TV di kamar sambil rebahan di kasur, rasanya cape pedahal Cuma duduk aja tadi. Baru sebentar gua rebahan mata udah mulai berat dan gua pun tertidur

Quote:
Kok sekolahnya sepi ? pada kemana murid yang lain ?
Gua berjalan mengitari sekolah tapi engga menemukan siapapun di sana, gua terus berjalan sampai langkah gua terhenti saat melihat ada seseorang yang sedang duduk di kelas sendirian. Gua masuk ke dalam kelas namun betapa terkejutnya gua ketika melihat orang yang duduk itu tertanya Kanza 

“Kok belum pulang ?” Tanya dia sambil melemparkan senyuman manisnya

“…….” Gua hanya diam, “Kenapa dia jadi ramah” Batin gua

“Kok diem aja sih”

“…….” Gua tetap diam

Karena gua masih mematung di depan kelas, Kanza berdiri dan berjalan mendekat. Jantung gua mulai bertedak lebih cepat, bukan karena ada sosok cewe kawaii yang menghampiri tapi saat melihat sesuatu yang samar-samar terlihat dibalik seragam putih yang dia pakai. 

“Lo gak pake Bra ya ?” Tanya gua sambil menoyor kepalanya

“hehehe” dia tanpa malu malah nyengir bego

“………….” 

“Sexy kan kalo gini 

“………” gua hanya diam sambil menelan ludah

TOK TOK… seseorang mengetuk pintu kelas, pedahal gua yakin tadi engga menutup pintunya

“BOBI.... Bangun udah sore”

Gua kenal suara itu, sore ? bangun ? jadi ini ? 

Gua langsung membuka mata dan rasanya begitu menyesal setelah tahu tadi adalah mimpi basah yang gagal.

“Ia mah, udah bangun” jawab gua sambil berjalan mengambil handuk lalu masuk ke kamar mandi yang hanya berjarak beberapa meter dari tempat tidur.

Gua duduk di lantai kamar mandi sambil menyenderkan badan di tembok, gua menatap jam dinding yang sengaja gua pasang di kamar mandi. Beberapa teman gua menganggap gua aneh karena kamar mandi saja dipasangi jam, tapi gua punya alasan sendiri. gua suka engga tahu waktu saat ada di sini. Dan gua engga tahu kenapa rasanya nyaman saat ada di sini, bahkan gua bisa menghabiskan waktu berjam-jam hanya bengong di kamar mandi sambil bermain dengan Dirli.

“Gua tidur lama juga” batin gua

gua basahi kedua tangan lalu mengambil sabun mandi sambil menatap tetesan air yang menetes di bathtub. Kembali gua teringat mimpi tadi, Pikiran gua semakin ngawur membayangkan mimpi tadi sampai DIRLI bersin if you know what I mean 

Antara aku kau dan sabunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang