Akhir tahun 2011

1.1K 19 0
                                    

Hari demi hari kita lalui bersama, Hubungan gua semakin dekat dengan Kanza. Dia pernah bilang kalau selama liburan kenaikan kelas dia sering menceritakan kesehariannya di sekolah dengan gua dan beberapa pengalaman kami sampai bokapnya mengizinkan dia berpacaran dengan Gua yang jelas-jelas mereka sendiri masih menganggap gua makhluk astral, karena mereka belum pernah melihat gua secara langsung.

Engga terasa gua sudah naik kelas XII, memang sepertinya gua berjodoh dengan Darno karena kita kembali satu kelas. Gua dan Darno sering jadi sasaran lemparan penghapus dari guru karena kita sering becanda disela jam pelajaran.

Gua engga pernah bicara lagi dengan Dian meskipun masih sering bertemu di sekolah, kami hanya saling melempar senyuman setiap kali bertemu di kantin atau berpapasan di sekolah. Kadang gua berpikir mungkin Dian kecewa tapi senyuman yang dia berikan setiap kali bertemu meyakinkan gua kalo Dian masih sama seperti dulu, dia selalu jadi bayangan.

Akhir bulan Desember di Tahun 2011, Tahun lalu gua engga merayakan tahun baru dengan Kanza karena orang tuanya yang meminta dia untuk merayakan bersama mereka di sana tapi tahun ini Kanza di Izinkan merayakan di sini tanpa harus berbohong seperti waktu tahun baru 2010 lebih tepatnya saat kita memulai perjalanan.

Siang hari setelah pulang sekolah dan berganti pakaian gua hentikan motor disebuah perempatan, Gua dan Kanza ngobrol-ngobrol ringan ke sana kemari menunggu Darno dan Sinta yang maksa ingin ikut. 

“Entar aku mau pake bikini doang ah” Kata kanza

“Wah ide bagus, tapi entar orang pada ngiler liat kamu”

“Hehe becanda bob becanda, aku juga gak mau pake pakean gitu di depan orang lain”

“Kalo di depan gua mau ga ?”

“Perasaan engga pake apa-apa juga kamu anggurin 

“Belum waktunya 

” Kanza hanya tersenyum

“Nah dateng juga tuh bocah” kata gua saat melihat Darno dan Sinta yang baru dateng

“Maaf ya Cyiinn tadi macet di jalan” Kata Darno

“Najis, gua kira lo udah mati kelindes container”

“Ihhh ja’at deh kamu chyiinn ntar gak aku kasih jatah loh”

“cewe lo dianggurin dong kalo gua yang di kasih jatah” kata gua sambil melihat Sinta yang duduk dibelakang Darno

“Pada ngomongin apaan sih, gue gak ngerti  ” kata Sinta pura-pura bego

“Gua sumpahin beneran idiot lo Sin” kata gua menakut-nakuti Sinta

“Eh jangan dong, Udah Darno idiot ditambah gue idiot entar anak gue gimana nasibnya” Protes Sinta

"HAHAHAHA   " Gua dan Kanza ngakak lihat Ekspresi Darno saat mendengar Sinta bicara seperti itu

Setelah ngobrol-ngobrol sebentar gua stater motor dengan Kanza yang sudah duduk di belakang, sepanjang Jalan Kanza membicarakan semua yang dia lihat. Dari mulai rumah, spanduk, orang pacaran, tukang baju, sampai tiang listrik dia omongin 

Tempat yang akan kita tuju untuk merayakan tahun baru adalah Pantai, untuk beberapa orang mungkin pantai adalah tempat yang biasa aja, tapi untuk gua pantai itu tempat yang luar biasa karena selain gua yang malas bebepergian juga dipantai bisa melepaskan semua beban pikiran, gua selalu berharap semua beban pikiran gua akan terbawa bersama ombak.
Jalanannya engga seperti yang gua bayangkan, bisa disebut off road tapi engga semua jalan karena ada beberapa yang bisa dibilang mulus. Kebun sawit dan kebun karet memberikan keindahannya sepanjang jalan, beberapa menit sebelum sampai tempat tujuan kami disuguhkan dengan pemandangan laut yang sangat luas saat jalan menanjak.

Setelah menempuh perjalanan yang lumayan membuat punggung gua pegal karena sepanjang jalan Kanza terus menyandarkan badannya, tapi gua engga perotes karena ada sesuatu yang lunak terasa menempel . Setelah memarkikan motor kita langsung lari ke pantai, Gua dan Dano hanya duduk-duduk di pasir melihat Sinta dengan Kanza yang sedang asik main-main air.

Menjelang sore, kami beranjak meninggalkan pasir pantai menuju Villa yang sudah Darno booking beberapa hari yang lalu. Saat pintu masuk ke villa mulai di buka CKREK sesegera mungkin kami masuk untuk menaruh barang-barang yang kita bawa. Gua enggak nyangka sama sekali klo villa di pesisir pantai sebagus ini, Bagi gua ruang tamunya cukup luas, ada dua kamar di sisi kiri, ada dapur dan seklaigus ada kamar mandinya. Awalnya gua piker tempat penginapan di sini mengerikan tapi ternyata ini jauh dari perkiraan gua, di sini sangat nyaman ternyata.

Setelah mandi gua dan Darno duduk di teras yang beralaskan anyaman bambu menambah kesan tradisional Villa ini, dari sini kita bisa melihat pemandangan pantai secara langsung. Gua ambil satu batang rokok dan menghisapnya

SSSsssshhhh… HHHHhhhhhhuuuuuuuuuuuu…………
CKREK, pintu terbuka

Kanza dan Sinta keluar bersamaan lalu Kanza duduk di samping gua dengan Sinta duduk di samping Darno, Walau setiap hari Kanza terlihat cantik tapi sore ini dia begitu sangat cantik dengan kaos orange belang-belang dan celana pendek berwarna coklat yang ia kenakan, kami berpandangan saling melontarkan senyuman 

Ikan bakar, cumi-cumi dan antek-anteknya jadi korban penjajahan gua dengan Kanza sore ini. Setelah dirasa cukup kenyang kita kembali lagi ke pasir pantai.

Antara aku kau dan sabunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang