36.

1.3K 132 7
                                    

°[Cant See The End]

Semua dokter mulai masuk keruangan Yeonji dirawat dengan terburu buru, melewati Junho yang sedang membantu mendorong kursi roda milik Yeji. Didepan ruangan jelas ada Junhyuk dan Jinsol yang tertunduk lemas.

Yeji menyembunyikan senyumnya, dia bahagia ditengah kesulitan seperti ini. Apa itu termasuk wajar? Apalagi Junho sedikit emosi melihat Yeonho yang digendong oleh Junhyuk.

Entah, dia tidak tau kenapa.

Junho melangkah meninggalkan Yeji, dengan cepat tangan wanita itu menarik lengan Junho. Membuat Junho menoleh.

"Please, jangan samperin.. gue mau ngomong sesuatu dibalik semuanya" kata Yeji melirih.

"Ji, maaf" Junho berjalan kearah ruangan tempat Yeonji dirawat.

"LU TAU GAK SIH HO, YEONJI ITU DALANG DIBALIK SEMUA INI?!" Nada perkataan Yeji meninggi membuat Junho berhenti melangkah, lalu berbaoik menghampiri Yeji.

"Apa lu bilang? Jaga donk mulutnya" kata Junho menghampiri Yeji.

"Gue-- gue serius," kata Yeji matanya sudah berkaca kaca. "Dan gue mau ngobrol buat bicarain ini semua, gue udah gak tahan sama perlakuan Yeonji. Junho" air mata Yeji turun.

"Gue mau lu pisah sama dia, sebelum lu nyesal sama semuanya"  kata Yeji sambil terisak.

Greb..

"Ayo ngobrol" Junho memeluk tubuh Yeji yang masih duduk dikursi roda.

***

Sekarang mereka, Yeji dan Junho. Ada ditaman rumah sakit, Junho sibuk memperhatikan kata yang keluar dari mulut wanita itu.

"Dia ancam gue buat gak ngomong ini semua ke lu"

"Ho, dia cuman mau uang lu doank. Ngerti gak sih? Dia gak anggap lu siapa siapa, percuma kan kalau lu nyimpan rasa?"

"Yeonho itu sebenarnya anak Minhee, sampai kapan pun itu bukan anak kandung lu. Dia cuman memutar balikan fakta, lu tau kan mereka pernah pacaran?" Tanya Yeji, Junho mengangguk membenarkan.

"Terakhir, yang menjadi penyebab gue keguguran... kecelakaan ini semua direncanain sama Yeonji" lirih Yeji, membuat orang didepannya mengepalkan tangannya erat erat.

Yeji memegang lengan Junho, lalu menatap orang itu. "Gue saranin lu pisah sama perempuan 'jahat' itu" saran Yeji.

Dari kejauhan datang Lee Jinsol menghampiri mereka dengan nafas yang terengah engah, memhuat Junho terhenyit heran.

"Yeonji sadar, tadi dia hampir kehilangan detak jantungnya"

'Sial'

"Lalu?" Tanya Junho membuat Jinsol terkejut setengah mati, sekilas melirik Yeji sinis. "Dia, salah maksud gue si ular ini ngomong apa sama lu? Yang enggak enggak ya? Atau kepala lu ikut kebentur? Ah, jangan jangan lu kena amnesia?" Jinsol menghujani Junho dengan pertanyaan pertanyaan.

"Iya! Gue mau ngelupain semuanya Lee Jinsol, semua nasihat lu tentang Yeonji sama sekali gak ngebantu dikehidupan gue sama Yeonji lagi." Ketus Junho.

"Dia yang ngerencanain kecelakaan ini, dia ancam Yeji buat gak ngomong ini semua"

"Gak mungkin"

"Dan dia bilang ke Yeji juga, Yeonho itu anaknya Minhee"

"Yeonji denger ini pasti kecewa sama lu"

"Gue juga kecewa sama dia, impas kan?"

Jinsol memandang Junho tidak percaya, "gue harap Yeonho juga bilang hal yang sama, kayak lu suatu saat nanti." Jinsol tersenyum tipis membiarkan Junho dan Yeji melewatinya. "Dan, lu... semua dikehidupan ini ada hukum tabur tuai kan? Gue harap karma bakal secepatnya datang sama lu, sebagai hasil yang lu tabur dikehidupan orang orang yang lu ganggu"

Junho menghampiri Jinsol.

"Apa?" Tanya Jinsol

"Dia korban Lee Jinsol, lu gak denger?"

"Menurut lu kan? Bukan menurut gue, Junhyuk, Mingyu, Nayoung?" Tanya Jinsol.

Fyi, Mingyu dan Nayoung yang sedang ada di Swiss hampir datang ke Korea untuk menjenguk Yeonji karena hampir kehilangan detak jantungnya.

"Sol"

"Ho"

"Sampai kapan si lu mau dibodohin sama orang?" Tanya Jinsol jengah.

"Lu juga sampai kapan sih ikut campur rumah tangga orang" kata Yeji yang kini angkat bicara, dan entah dari kapan dia ada disebelah Junho.

"Gini, Cha Jun-ho" Jinsol mengeja nama temannya itu, "gue gak tau sekarang ini gimana masalah lu, yang jelas Yeonji mau ketemu sama lu" kata Jinsol.

"Dan lu kapan sih sadarnya?" Tanya Jinsol menatap remeh ke Yeji.

"Alasan lu kayak gini ke Yeonji apa sih? bukannya dulu SMA juga lu suka nge- bully  Yeonji?" Kini Junho menatap remeh kearah Yeji.

"Karena gue sadar, semakin gue mau mengimbangim dia yang jelas jelas cuman murid biasa disekolah. Semakin hari sama aja gue nge- bully diri gue sendiri. Yeonji itu baik, perempuan ayu disekolah dan gak akan ngelakuin ini semua. Gue juga tau masalah dia yang semakin rumit selama dengan lu, karena itu--

"Intinya lu kasian dan berasa jadi murahankan?" Tanya Junho.

Baru kali ini Jinsol kalah berdebat dengan pria brengsek bernama Cha Junho.

Hai gaiss.... kangen tydack?
Awokwokwok... ini chapternya lumayan panjang T.T

Hug ° Cha JunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang