1.

4.3K 377 21
                                    

°[Lying]

Yeonji sedang sendirian dikamarnya, dia berharap Aisha sahabatnya membuka balkon kamar hingga dia bisa berbicara. Tapi, Aisha sedang ada diluar kota.

Gak mungkin Yeonji cerita kepada 3 kakak kembarnya, Arin, Yena, Yoojung. Menurutnya sama aja bunuh diri.

Yeonji hanya menatap kosong perutnya, air matanya mengalir. Tingkah bodoh apa yang dia lakukan oleh pria robot seperti Junho?

"jangan dibahas, gue bakal tanggung jawab" perkataan Junho masih terngiang dikepalanya. Apa harus Yeonji percaya?

"pegangin perut mulu, laper?" tanya Yena yang tiba tiba sudah ada dikasur milik Yeonji. "Lha, nangis? ada apa ?"tanya Yena

"kak.. kangen kak Yuju"

"astaga, gue kirain lu nangis kangen Aisha"

Atau Yeonji ngomong ke Mingyu dan Minhee? tapi, jangan nanti Junho mati muda.

"kak Yuju bentar lagi pulang sama kak Dokyeom"

"lu tumben pake tutle neck? biasanya panas panas gini lu pake kaos oblong, terus jalan jalan sama duo cumi"

"kepo lu kak, sana deh" Yena mendelik, "gue lagi mau sendiri" usir Yeonji ke Yena yang udah pasang muka bebeknya.

"gue mau ngomong, ini beneran faedah"

"halah, setiap hari juga lu ngomong faedah menurut yang lain unfaedah" cibir Yeonji.

"mama papa mau cari penerus perusahaan"

"mau punya anak cowok? jadi mereka mau honey moon?" tanya Yeonji.

"yakali!? enggak lha, kalau gak salah mau dijodohin gitu ke anaknya keluarga Cha"

"galham" Yena mengusap wajahnya kasar karena ke telmi-an adik perempuannya, "bukannya kalau mau dinikahin gitu ya?"

"EMANG IYA"

"dih ngegas, gak like gue"

"up to you"

"masalahnya, dia bukan buat kak Ujuy atau buat kita bertiga Ji"

"buat gue?"

Yena ngangguk.

Yeonji sih gak masalah dengan perjodohan atau apapun itu, tapi Yeonji takut anak keluarga Cha gak terima dia karena Yeonji not virgin.

"hari ini gak sekolah?"

"class meet doank, masuk jam setengah sebelas"

"btw, semalem lu kemana? kok gak ikut ke resto, katanya mau nyusul" tanya Yena

"dirumah, ketiduran"

"udah lha, gue mau berangkat sekolah dulu" kata Yeonji berdiri dan berusaha berjalan se-normal mungkin.

Yeonji beruntung Yena yang dateng ke kamarnya, kalau kak Arin atau Yuju. Sudah dipastikan Yeonji dicoret dari KK oleh Hansol.

●○●

Yeonji udah berdoa beratus ratus kali agar gak ketauan sama sahabatnya, kan kalau Mingyu sama Minhee nanya yang iya iya berabe. Apalagi soal jalannya yang aneh, udah mana diliatin sama warga sekolah.

"eh"

"SIALAN SETAN, GUE HAMPIR JATOH WONJIN" seru Yeonji

"lu dicariin tuh sama your ex"

"gak usah diingetin deh" kata Yeonji

tap..

Seseorang megang tangan Yeonji, lebih tepatnya ngegandeng sih :')

"Min--Minhee? jangan ngagetin deh"

"tadi pagi dianter pulang sama siapa? kok gue gak dikirim lokasinya?" tanya Minhee.

"eum.."

tiba tiba Junho lewat, ekor matanya sedikit ngelirik kearah Yeonji. Untung aja yang ngerasa cuman orang yang dilirik.

"sama siapa hayo...?"

"muka lu persis sama bulan yang ada di emot keyboard hp gue"

🌚🌚🌚🌚👈 yang itu

"sialan, lu pikir gue kokoh kokoh pedo" kata Minhee sambil menyentik kening Yeonji.

"eh, inget udah mantan masih aja ada roman picisan" kata Mingyu yang datang sambil bawa buku kasus.

Yang mantan anak OSIS mah beda.

"ngapain bawa itu?"

"ngedata calon anak--

"MINGYU PAMUD? ASTAGA GYU" kata Minhee sambil menggelengkan kepalanya tidak percaya

"anak OSIS"

Yeonji dan Minhee terkekeh

"omong omong kaki lu kenapa? kok jalannya aneh"

Pertanyaan paling horror menurut Yeonji.

"i--itu, eum.. Area deket paha gue luka gara gara digigit nyamuk, lecet" alibi Yeonji.

"ooh"

'untung aja percaya' batin Yeonji

Hug ° Cha JunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang