52.

1.1K 111 7
                                        

°[Hide and Seek]

"Tuhan gak sayang orang yang mukul teman"

"Tuhan juga gak sayang olang musuhan"

Tak terasa mereka sudah sampai ke taman untuk menemui Mingyu.

"Yeonho duduk sini dulu ya? Mama mau beli jelly kesukaan Yeonho" kata Yeonji meminta anaknya duduk di salah satu kursi taman.

Yeonji pergi meninggalkan anaknya yang sedang asik memainkan mobil mobilannya.

Yeonho melihat seorang pemuda yang tidak asing di dekat danau, pemuda itu menutup teleponnya.

"Om Baik!" panggil Yeonho membuat yang dipanggil menoleh menghampiri Yeonho.

"hai" sapa Junho duduk disebelah Yeonho, sedangkan anak itu bergeser menjauh dari Junho. Membuat Junho terhenyit heran.

"ata mama, Uno gak oleh deket deket ama om" kata Yeonho polos. "adahal, gak oleh musuhan" perkataan cadel membuat Junho mencubit pipi Yeonho.

"Om! Om kan dali koea, kenal daddy nya Uno gak?"

"emang daddy nya kamu kayak gimana?"

"ganteng om, ayak Uno" jawab Yeonho bersemangat.

"o—

"Yeonho"

"Uncle Mingyu"

Kedua pria itu menoleh keasal suara, Mingyu datang menggendong anak semata wayang Yeonji sambil menatap Junho menyalang.

"dadah, om baik" pamit Yeonho sambil senyum.

***

Mingyu menatap Yeonji yang menunduk, sedangkan Yeonho meminum Milk shake nya, sambil sibuk memandangi kedua orang tua sambil bergantian.

"uncle sama mama enapa tatap tatapan?" Tanya Yeonho sambil mengerjapkan matanya lucu.

"jelasin ke gue, kenapa Yeonho bisa ketemu Junho?" Tuntut Mingyu sedikit menggertak.

Yeonho menarik ujung kemeja kerja Yeonji "mama, Uno gak oleh ikut campur ya? Yaudah deh, Uno ain di play ground aja ya?" Tanya Yeonho, Yeonji memandang anaknya lalu mengangguk.

Yeonho turun dari tempat duduknya lalu pergi ke taman bermain yang sudah disediakan di restoran tersebut.

"jawab, Choi Yeonji"

"gu—gue gak tau.. Jadi, tadi gue lupa jemput Yeonho.. Terus, kata Yeonho dia ketemu om baik" Yeonji menghela nafasnya perlahan, "lalu saat di kantor juga, saat Yeonho keluar dari toilet dia lari lari nabrak Om baik... Pas gue liat, ya gitu deh" kata Yeonji sedikit menunduk.

"lu gak bilang jangan dek—

"udah"

Mingyu menyeruput latte nya yang dia pesan.

"di tambah.. Yeonho selalu nanyain 'daddy nya' yang di Korea" lanjut Yeonji

"bilang aja daddy nya Minhee, udah meninggal. Lu gak mau Yeonho juga benci sama Junho kan?" Yeonji mengangguk, "lagian juga.. Junho bilang waktu itu Yeonho bukan anaknya kan? Anaknya Minhee kan? Lagian Junho kesini juga sama Yeji, atau mungkin mereka udah nikah. Who knows?" kata Mingyu sambil mengangkat bahunya.

"well, tapi suatu saat kalau—

"kedua, lu gak kasihan sama Junhyuk yang statusnya cuman tunangan lu selama 5 tahun ini? Dia yang selalu ada buat lu, setidaknya fia lebih baik di banding Junho, sepupunya yang brengsek"

"bukannya temen lu juga?"

"gebetan baru lu kan?"

"apa sih, out the topic banget"

"emang"

"ish, yaudah lha.. Udah jam empat sore, Yeonho harus kerjain Pr sama mandi di rumah"

"terus?"

"gue pulang lha! Gimana sih"

"sebentar donk! Ngegas mulu kayak ABG"

"emang gue ABG"

"ABG anak satu kan?" kata Mingyu sambil tertawa lepas.

"gak lucu lu," ketus Yeonji. "masuk sekolah dokter, koas bareng bapak, masuknya jadi artis modeling. Gak ada hubungannya sama sekali" cibir Yeonji.

"bentar" Mingyu mengeluarkan sesuatu dari tasnya, membuat Yeonji terhenyit heran. "nih" Mingyu memberikan sebuah amplop soft magentha kepada Yeonji, persis seperti undangan pernikahan membuat Yeonji membelak.

Yeonji menerima benda tersebut, "Mingyu lu nikah sama Nayoung?!" pekik Yeonji membuat Mingyu menutup telinganya sambil memejamkan matanya.

"bacot lu, emak emak"

"ck! Seriusan, ini lu nikah?"

Mingyu tersenyum, sambil cengengesan.

"eum..


















Ikhlas gak Nayong sama Mingyu nikah? :V.

:)) terbiasa lha kalian dengan chapter yang gantubg gantung, kayak hubungan author sama dia. Eh—!?

Tbc.

Hug ° Cha JunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang