54.

1.1K 124 14
                                    

°[O'Clock]

Yeonji, Eunsang, dan Yeonho sedang fitting baju untuk datang ke pernikahan Hyungjun yang terhitung 1 Minggu lagi.

Tapi, mereka bertiga seperti keluarga muda goals.

"mama, Uno mau topi elinci"

"udah banyak di rumah"

"ayolah..."

"mama bilang enggak ya enggak"

"ish?!"

Mereka lalu berjalan ke tempat butik, lagi lagi mereka bertiga bertemu dengan Junho.

"Om baik, apa kabal?" tanya Yeonho senang bertemu dengan Junho. Sedangkan Eunsang terhenyit heran.

"sejak kapan manusia cem kucing oren kayak Junho, jadi om baik?" bisik Eunsang yang kepalanya di dorong oleh telunjuk Yeonji.

"gak lucu, insang"

"hilih, sok gaya" cibir Yeonji.

"om, mama jahat tuh.. Masa Uno gak di beliin topi elinci ama mama" rengek Yeonho, mata Yeonji membelak.

Siapa yang ajarin anaknya minta minta dengan orang asing.

"Yeonho.."

"seliusan om, mama jahad ama Uno"

"Yeonho.."

"om beliin Uno ya? Om kan baik"

"YEONHO, DENGER KATA MAMA GAK" bentak Yeonji membuat orang yang berlalu lalang melihat mereka, sebagai pusat perhatian.

"Yeonji, lu apa apaan sih!"

Bukan Eunsang yang membentak, tetapi pemuda yang didepannya membuat Yeonji membelak tidak percaya.

Eunsang langsung menggandeng lengan kecil Yeonho yang hendak menangis karena bentakan ibunya.

"lu yang apa apaan" kata Yeonji menunduk menahan air matanya.

"Ji.. Yeonho anak kita kan?"

"cih, baru sekarang lu bilang Yeonho anak kita? Bukan kali, dia anak gue sama Minhee" kata Yeonji memandang lurus sorot mata Junho, air mata Yeonji mengalir, dirinya mulai terisak

"why, sih.. Lu hadir saat gue dimana berusaha bahagia? Kenapa sih! Lu juga udah punya Yeji, kenapa lu sok baik? Kenapa sih Ho! Seakan masalah yang lalu selesai? Iya, tapi saat lu datang ke sini dua minggu yang lalu luka 5 tahun yang lalu muncul kepermukaan lagi—" Yeonji mengatur nafasnya.

"ji.." Junho memegang pundak Yeonji.

"lepas, brengsek" kata Yeonji tajam sambil menghempaskan tangan Junho dari pundaknya, tapi tanpa sengaja tangan Yeonji menampar pipi Junho, membuat pria itu memandang Yeonji intens.

"apa? Mau tampar gue, tampar Ho.. Tampar.. Hiks"

"gue jalang kan? Gue punya anak yang jelas jelas gak tau dari laki laki yang mana, gue penghancur hubungan orang, gue— dan intinya bagaimanapun.." Yeonji mengatur nafasnya, lalu membetulkan tas pundaknya.

"Yeonho gak boleh ketemu lu, anggap aja kita gak pernah ngelakuin sesuatu, kita gak pernah ada hubungan apapun, anggap semuanya bener apa adanya perkataan waktu itu saat terakhir kita bertemu. Paham?" kata Yeonji menghapus air matanya, lalu melewati Junho yang matanya sedari tadi mulai memerah.

Apa pria itu menangis?

Yeonji menghampiri Yeonho yang memandang kedatangan ibunya. "mama.. Maafin Uno ya? Uno udah buat mama nangis" kata Yeonho mengulurkan jari kelingkingnya untuk meminta maaf.

"mama.. Tapi Uno oleh nanya kan?" tanya Yeonho polos, sedangkan Yeonji mengangguk sambil tersenyum.

"daddy Uno namanya siapa mama? Uno enasaran"

Eunsang yang baru saja kembali membeli hop hop tercengang dengan perkataan Eunsang, dia takut Yeonji.. Ya sudah lha.

"nama daddy Uno, namanya Minhee.. Daddy udah meninggal saat Uno di perut mama"

Yeonho mengerucutkan bibirnya, "mama Uno janji deh.. Uno bakal gantiin daddy, eh tapi kan udah ada papi Junhyuk ya ma?" kata Yeonho sambil tersenyum.

"mama, om baik kenapa kenal mama?"

"i—itu.."

"ini minum hop hop nya, masa dari tadi jadi nyamuk sih" kata Eunsang memberikan dua botol hop hop keoada kedua orang itu.









Drama banget ya? :')
Selama ini kalian visualisasi Yeonji itu siapa? Author kepo nih. Ehehehe..


Hug ° Cha JunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang