39.

1.2K 133 3
                                    

Yeonji×Junho kapalnya karamin kagak nih?
Ehehe... gemes kemaren sama yang komen, sampe aku disangka gila gara gara ketawa malem malem.

°[Surat Hijau]

Yeonji kini sedang duduk di bangsalnya lagi, kondisinya sempat drop karena banyak mengeluarkan darah. Dan syukurnya Yeonji tidak kena infeksi atau apapun.

"G--gue minta tolong" lirih Yeonji, dia sama sekali tidak ingin menatap teman temannya.

"Apa? Bilang aja" kata Junhyuk.

"Jinsol, gue mohon cariin gue rumah sementara setelah gue keluar dari rumah sakit" Jinsol cukup prihatin dengan Yeonji sekarang, "Yohan tolong urus surat perceraian gue sama Junho, boleh ya?" Yohan mengangguk, "Junhyuk.. ayo kita pergi ke Swiss"

Junhyuk menatap Yeonji tidak percaya, "lha? Yeonho mau lu tinggal?" Tanya Junhyuk, Yeonji tersenyum tipis menanggapi perkataan Junhyuk.

"Gue capek, lagian juga.. kalau gue serahin Yeonho ke Junho, memang mereka berdua mau ngerawat Yeonho?" Tanya Yeonji.

"Maksudnya 'mereka berdua'?" Tanya Yohan.

"Junho, Yeji bodoh" kata Jinsol.

"Terus gimana?"

"Gue--gue gak tau kalau Junho yang megang hak asuh Yeonho nantinya" kata Yeonji nadanya berubah menjadi putus asa.

"Gue sama Guanlin bakal cariin kok, gue pulang ya? Guanlin udah misuh misuh di chat" kata Jinsol lalu meninggalkan ruangan Yeonji.

Jangan tanya Yeonho dimana, dia sedang dibawa oleh neneknya bermain disekitar taman. Untung saja orangtua Yeonji dan orangtua Junho tidak mengetahui permasalahan ini.

Karena rumahnya gak sedekat dari rumahnya ke rumah Aisha.

"Kita bakal ke Swiss setelah lu sidang perceraian" kata Junhyuk mengelus pucuk kepala Yeonji, sedangkan Yohan hanya menatap sinis orang itu.

"Terserah deh! Tahan gue.... banyak godaan ya kalau orang lagi LDR" gumam Yohan.

"LU LDR? SIAPA YANG MAU SAMA ORANG GAK JELAS KAYAK LU, HAN? BIAR GUE JERNIHIN MATANYA" kata Junhyuk heboh.

"Lu sama Somi ya?" Tanya Yeonji.

"Somi sama Haechan!"

"Urusan mamanya udah selesaii" nyonya Choi masuk kedalam ruangan Yeonji sambil menggendong Yeonho.

"Anakmu mirip dengan Junho" kata nyonya Cha yang ada dibelakang nyonya Choi.

'Andai aja Junho mau akuin hal itu' batin Yeonji.

"Eh ada Yohan, sama Junhyuk disini! Udah lama tante gak ketemu, kalian kemana aja?" Tanya nyonya Choi.

"Sejak kapan mama kenal Yohan? Ke sekolahan Yeonji saat SD aja minta tolong kak Yuju buat dateng" cibir Yeonji.

"Dia tetangga sebelah rumah kita! Udah lama, saat orang tua Aisha ngejual rumahnya"

"Aisha pindah ke London, lagi LDR sama saya" kata Yohan dengan wajah bangganya.

"ih! Emang Aisha mau sama cowok segesrek lu?" Tanya Yeonji tidak percaya, sedangkan Junhyuk hanya menahan tawanya.

"Ma, Yeonji mau bilang sesuatu" kata Yeonji, kedua ibunya itu menoleh kearahnya.

"Ada apa?" Tanya nyonya Cha.

"Yeonji mau seneng seneng sama keluarga besar boleh? Eum.. sore ini Yeonji udah boleh pulang, jadi besok kita jalan jalan. Gimana?" Usul Yeonji.

"Boleh kok"

***

Masih di apartement yang sama, Yeonji mulai membereskan pakaiannya. Dia tidak peduli Yeonho yang sedang menangis diatas box bayi.

Yeonji kira selama ini Junho bisa menerima dia apa adanya, tapi semuanya hanya khayalan biasa. Rasanya dia seperti orang gila sebelum waktunya.

"Berisik tau gak!" Junho datang ke kamarnya dia masih memakai kemerja kerjanya.

Yeonji menoleh kearah Junho yang sedang memasang wajah jengkelnya. Yeonji berdiri memberikan sebuah amplop hijau membuat Junho terhenyit.

"Gue gak mau makin lama Yeonho ikut ngebenci lu" kata Yeonji tersenyum tipis.




Awokwokwokwok...
Hina Junho sepuasnya karena Semua Suci Junho yang penuh dosa,

sampe kapan gue dinisatin sama author? -Junho

Hug ° Cha JunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang