"Ayah Zahra gak mau!" tolak Zahra berusaha menutup pintu kamarnya agar Reza tak bisa masuk.
"Ayo Zahra kamu harus nurut sama Ayah," ucap Reza berusaha membuka pintu yang entah kenapa sangat sulit untuk di buka padahal di balik pintu itu hanya Zahra.
"Yah, Zahra mohon. Zaky! Tolongin Gue!" teriak Zahra mencoba meminta pertolongan pada Zaky.
"Berisik Zahra ihh," ujar Zaky yang tengah duduk santai sambil makan sukro.
"Ky Bantuin gue Ky huhuhu," isak Zahra yang tentunya hanya settingan belaka.
"Berisik ihh ini tuh baru pertemuan keluarga bukan mau akad," ujar Zaky memutar bola matanya malas melihat tingkah Zahra yang sangat Awkward. Menurutnya tingkah anak titisan gorila itu sangat lebay.
"Tapi Zahra gak mau Zaky huhuhu," isak Zahra masih pada posisi awal, yap berlindung di bawah naungan pintu kamar.
"Zahra buka pintunya!" Gertak Reza menakut nakuti agar pintu kamar anaknya segera di buka
"Bunda tolongin Zahra! Zaky tolongin Zahra! Kalian jahat! Apa yang kalian lakuin ke Zahra itu jahat!'' Teriak Zahra semakin menjadi jadi, apalagi ditambah kelebayan sesendok.
"Ku menangis, membayangkan betapa kejamnya dirimu atas diriku!" Nyanyi Zaky mengikuti sound track sinetron yang selalu disaksikannya.
"Ayah .... !"
"Buka Zah!"
"Bunda .... !"
Mayra datang dengan membawa tutup panci dan sapu.
"Kamu kenapa Zah?" tanya Mayra panik dan segera menghampiri Reza yang masih sibuk mendorong pintu.
"Ayah lagi apa?" tanya Mayra pada Reza.
"Nih liat anak kamu," kesal Reza seraya menatap Zahra
Prank!
Mayra menjatuhkan panci yang ia pegang hingga membuat suara gaduh.
"Ayah bilang apa? Sok sekali lagi ngomong Bunda mau denger," ujar Mayra menatap Reza garang
"Ayah kan bener ini anak kamu," jawab Reza menatap balik Mayra
"Oh jadi Zahra cuma anak aku hmm."
"Ya anak aku juga lah kan aku juga bantuin," ujar Reza.
"Bantuin apa? Aku yang lahirin Zahra!" Jawab Mayra sengit
"Kalo nggak ada aku kamu nggak akan bisa punya Zahra" Ujar Reza tak kalah sengit
"Kalo gak ada aku kamu nggak akan bisa punya Zahra siapa yang hamilin Zahra huh" Amuk Mayra semakin menjadi jadi
Zahra yang melihat kejadian itu mencoba menyelinap keluar untuk kabur.
Sedangkan Zaky dia entah kemana yang jelas dia sudah tak berada di tempat tadi dan itu mempermudah Zahra dalam melancarkan aksinya.
"Huh.... Huh.... Huh.... Akhirnya keluar juga" Zahra ngos ngossan
Di sisi lain Mayra dan Reza masih beradu mulut yang di saksikan oleh anak mereka Zaky.
Ketika menyadari sesuatu Reza pun menghentikan perdebatan itu
"May...."
"Za....."
"Zahra......!!!!" Teriak Mayra dan Reza bersamaan
"Ayah Bunda berisik...." Tegur Zaky
"Kakak kamu kemana?" Tanya Reza panik
"Mana Zaky tau Yah" Jawab Zaky
"Zaky kamu tuh bukannya jagain Zahra kan malam ini kita ada pertemuan keluarga" Omel Mayra pada Zaky
"Kok Bunda malah nyalahin Zaky sih... Salah bunda sama ayah juga dong kenapa berantem" Dengus Zaky seraya ngeloyor
_____________________________
"Ih gue harus kemana?" Keluh Zahra. Senja mulai datang namun Zahra masih belum ada niatan untuk pulang.
"Masa gue harus pulang gitu?, gak lucu banget abis kabur balik lagi" Dengus Zahra seraya menatap langit yang kini berubah menjadi oranye
"Zahra!!!" Teriak seseorang
Zahra pun menoleh
"Mampus gue itu si Zaky" batin Zahra
Zahra pun segera berlari kencang menghindari Zaky
"Bang ojek bang cepet" Ujar Zahra pada seseorang yang motornya ia naiki.
"Woy gue bukan ojek" Kesal seseorang tersebut
"Ayolah bang bantuin gue nanti gue bayar deh" Zahra memelas mohon mohon padanya.
Pengendara itu pun mau tak mau mengikuti permintaan Zahra.
"Lo mau kemana?" Tanya nya dengan nada kesal
"Tunggu" Ujarnya menepikkan motor
"Kenapa sih kan belom nyam.... Adnan!!" Pekik Zahra terkejut
"Zahra!!" Adnan pun sama tak kalah terkejut
"Lo ngapain maghrib maghrib gini keluyuran?" Tanya Adnan
"Gue kabur dari rumah" ucap Zahra lesu
"Kok bisa?" tanya Adnan
"Gue mau di jodohin sama bokap gue" curhat Zahra
"Permasalahan kita sama" ujar Adnan
"Maksud lo?" Tanya Zahra memastikan.
"Gue juga di jodohin"
Mereka pun sekarang sibuk dengan pemikirannya masing masing tanpa berniat untuk memulai sebuah percakapan lagi
"Za gue punya ide" Ucap Adnan tiba tiba
"Ide apa?" Tanya Zahra. Adnan pun menarik lembut pergelangan lengan Zahra dan membawanya ke arah motor yang terparkir
"Kita mau kemana?" Tanya Zahra bingung
"Gue punya rencana bagus buat batalin rencana perjodohan" Ujar Adnan mengerlingkan mata
"Lo serius?" Tanya Zahra memastikan
Tanpa menjawab pertanyaan Zahra Adnan langsung mengendarai motornya dengan kecepatan sedang menuju butik dan salon
"Lo ngapain bawa gue kesini?" Tanya Zahra pada Adnan ketika keduanya sampai di Butik dan Salon itu.
"Udah gak usah banyak cingcong dulu mending lo ikutin aja dulu" Ujar Adnan
"Iye... Iye..." Pasrah Zahra akhirnya
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah SMK [On Going]
RandomNikah SMK Prolog "Adnan!!!" pekik Zahra saat mendapati suaminya menaruh handuk di tempat tidur. "Apa si istri bawelku," sahut Adnan menghampiri Zahra dengan santuynya "Gue udah berapa kali bilang si kalo handuk basah tuh di jemur jangan di taro di s...