Cw~10

2K 120 8
                                    

Adeevan Zaky Mahardika

Kini manusia dari jenis cowok ganteng Indonesia itu hanya menatap malas tontonan didepannya sesekali mengganti Chanel seenak jidat. Sungguh manusia gabut yang nyata.

"Bun, bikin adek napa," ujarnya tanpa mengalihkan pandangannya dari layar tv dihadapannya.

"Gampangin banget ngomongnya," dengus Mayra seraya menaruh beberapa cemilan serta segelas teh melati untuk putranya.

"Zaky gabut tau bunda ihh, gak ada Zahra, Zaky gak tau siapa yang mau Zaky omelin."

"Kamu ini, lah terus kamu pikir kalo Bunda labirin anak lagi kamu bebas omelin adik kamu itu? Big No!"

"Mulut Zaky gatel, kalo gak ngomong pedes apalagi si biang kerok udah get out," ujar Zaky mengeluarkan unek-uneknya yang kian menggunung.

"Dulu ngebet banget biar si Zahra nikah, sekarang apa? Bahkan kamu kangen kan tingkah Kakak somplak kamu itu," tutur Mayra memutar bola matanya malas.

"Tau ah." Zaky memilih membuka ponselnya daripada mendengarkan ocehan sang Bunda.

Zaky membuka aplikasi hijau yang sudah tak dibukanya dua hari terakhir.

Ada banyak pesan tertera disana, namun tak sedikitpun ada niatan untuk membukanya sekedar membaca pun enggan.

Anda
P
P
P
P

Adveena Koplak:v
Apa sayang?

Anda
Njs bgt Lo!

Adveena Koplak:v
Sayang kamu juga:*

Anda
Jijik Nyet!

Adveena Koplak:v
Zaky gak boleh gitu
Allah gak suka!

Anda
Dimana Lo Ra?

Adveena Koplak:v
Cieee, Adek kangen ya
sama Kakak unchhhh:*

Anda
Najis tralala uyee

Adveena Koplak:v
Gue lagi di rumah
mertua Dek, kenapa?
Kesepian Lo? Makanya
ceper kawin biar cepet punya
mertua sama momongan:v

Dahlah Zaky malas mending bobo ganteng yakan? Besok Senin takut kesiangan, gak lucu dong kalo orang ganteng sejagat Indonesia jadi pusat perhatian gegara kesiangan.

Sementara di belahan bumi lain, terdapat sepasang anak manusia sedang berebut perihal jatah tempat tidur setelah berdebat hingga azan Maghrib antara kasur biru dan merah akhirnya mereka sepakat dengan lapang hati dan sepenuh jiwa mereka memilih warna hijau.

"Pokoknya gue sebelah kanan!" Zahra melotot tajam pada suami gak ada akhlaknya itu.

"Gak ada! Gue yang kanan Lo kiri!" bantah Adnan sangat keberatan dan tak terima.

"Lo jadi laki gak mau ngalah banget si!" Gemas Zahra menatap garang seseorang yang menikahinya itu.

"Gue bilangin Abi Lo," ancam Zahra pada Adnan, harap-harap itu dapat membantu.

"Cih, bawa-bawa Abi," ujar Adnan yang kini ngeloyor pergi namun tetap misuh-misuh tak jelas.

"Gak boleh ngumpat istri dosanya double!" teriak Zahra lantang. Untung saat ini mereka telah berada di apartemen bukan lagi di rumah kedua orang tuanya. meski begitu ia tak bisa pisah kamar dikarnakan satu kamar lainnya terkunci.

Nikah SMK [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang