CW~3

2K 109 1
                                    

"Bi, perjodohannya undurin aja napa," ujar Adnan menatap Ilham penuh harap.

"Nggak bisa, kamu tetap harus menikah lagian apa salahnya dicoba Nan," ujar Ilham mencoba mengerti dengan kegundahan yang Adnan rasakan.

Adnan pun berfikir sejenak, ah mungkin ini tak akan terlalu buruk baginya ia pun akhirnya terbang menuju negri khayalan.

Apa nanti istrinya bakal secantik Uminya?
Apa nanti istrinya bakal sebaik Uminya?
Apa nanti istrinya bakal sesholehah Uminya?
Membayangkannya saja Adnan jadi berubah fikiran untuk menolak perjodohan ini.

Andai saja Adnan memiliki kantong ajaib Doraemon pasti Ia akan mengeluarkan mesin waktu untuk pergi ke masa dimana Uminya masih muda dan akan langsung melamarnya dan menikahinya biarlah Abinya menjadi bujangan seumur hidup, atau di beri julukan jomblo karatan. Adnan tak peduli yang penting Ia bahagia karena stok yang seperti Uminya memang sudah langka di zaman milenial ini.

Tapi beneran nggak ya tuh cewek memenuhi kriterianya?

Kalo iya? Berati Adnan adalah orang yang beruntung.

Tapi kalo tidak mungkin harus di coba lagi hehehe. Lo pikir lotre!

"Nan, Kamu mah abi teh lagi ngajak ngobrol kamu atuh malah di kacangin," tegur Ilham kesal saat lawan bicaranya sedang mesam mesem sendiri seperti orang tak waras.

"Eh, Naon Bi kumaha?" tanya Adnan
(Eh apa Bi gimana?)

"Teuing Nan, lah, Abi mah lieur," ujar  Ilham malas. Sebenarnya apa yang dipikirkan Adnan?
(Gak tau Nan, Abi pusing)

"Bi kalau Nikah nya di undur empat tahun lagi gimana?" tawar Adnan mencoba menegosiasi.

"Apaan kamu empat tahun empat tahun. Itu mau nikah apa mau kredit motor," ujar Ilham jengah.

"Yah Kan setidaknya Adnan teh udah sarjana atuh Bi." Adnan mencebikkan bibir pertanda kekesalannya sudah diubun-ubun.

"Yaudah atuh Bii, Gimana kalau sampe Adnan lulus SMK?" tawar Adnan lagi.

"Nggak."

"Tahun depan atuh nunggu Adnan kelas 12," tawar Adnan  lagi dan lagi karena logika nya mulai berfikir jika calonnya seperti uminya sih gakpapa mau sekarang langsung ke KUA juga hayu tapi kalo bertolak belakang? Adnan bergidik ngeri.

"Adnan anakku sayang kamu mau nikah apa mau beli sembako murah? Daritadi terus terus nawar," ucap Ilham menatap malas Anaknya.

_________

Adnan pun mencoba menenangkan diri di pohon Rambutan belakang Rumahnya. Entahlah sepertinya memanjat adalah moodboster yang cukup ampuh baginya.

"Masa iya gue harus secepat ini melepas masa lajang gue?" ucap Adnan seraya memakan kulit rambutan, eh?!

"Kalo gue nikah terus gue gak bisa dong godain si Lesya lagi," dengus Adnan yang masih asyik memakan rambutan kesayangannya.

"Terus gue mau ngasih makan apa ke anak istri gue?" tanya Adnan pada dirinya sendiri.

"Menurut lo nih Tan gue harus apa?" Tanya Adnan pada si pohon rambutan.

"Apa gue harus ngikutin saran Abi Umi kali ya Tan?" tanya Adnan lagi lagi.

"Tapi nanti keenakan si Ikha dapet wifi gratis," desah Adnan prustasi di atas pohon.

"Nih ya Tan .... Kalo gue Nikah berati gue gak bisa malakin hotspot ke cewek cewek, Kalo gak gitu gue buka instagram gimana coba," ucap Adnan lesu karena tak mendapat respon dari si pohon rambutan.

"Kan kasian Tan .... Adlov gue pada nungguin gue streaming."

"Tan lo dengerin gue gak sih? Kok Lo diem aja? Bikin gue makin sewot aja Lo," maki Adnan pada si pohon Rambutan karena tak merespon apapun yang di bicarakannnya.

"Bang otak lo geser ya? Curhat sama pohon rambutan," ucap Zulaikha bergidik ngeri melihat tingkah kesomplakkan abangnya.

"Pohon Rambutan tuh makhluk hidup juga kali Zul," sahut Adnan dari atas sana

"Iya tapi abang makhluk astral yg gila masa pohon rambutan di ajak ngomong."

"Yee kalo gue makhluk astral percaya deh gue yang paling ganteng di antara makhluk astral lainnya," ujar Adnan tersenyum sok kegantengan tapi emang iya ganteng awokawok.

"Turun turun udah kaya nyemot aja duduk di atas pohon. Dan satu lagi hari ini abang tuh ada janji," ucap Zulaikha mengingatkan

"Janji sama siapa?" Adnan mengernyit heran setaunya dia hari ini sedang Free...

Freehatin maksudnya awokawok

TBC.......

Nikah SMK [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang