Cw~17

1.2K 71 20
                                        

Adnan menghela nafas lelah. Sampai kapan ia harus menunggu Zahra yang sedang didepan gerbang seperti ini? Sudah seperti om om yang haul belaian saja.

"Gue gak boleh capek, masa iya Zahra aja kuat. Gue engga." gumam Adnan mencoba menyemangati diri sendiri. Apanya yang capek sih Samsudin!

"Bos, lagi ngapain?" tanya Reyhan yang tiba-tiba sudah berada disampingnya.

"Lagi nunggu jodoh," jawab Adnan asal. Tapi tidak sepenuhnya ngasal juga, kan si Zahra memang istrinya. Berati jodoh yakan? Aamiin aja udah.

"Jodoh kok ditunggu, ya dicarilah abis itu dikejar. Kan kita cowok bukan anak perawan," ujar Reyhan mendakwahi kawan seperbobrokannya.

"Sorry, jodoh Gue mah dateng sendiri," ucap Adnan tersenyum penuh arti.

"Ayo ke kelas!" ajak Zahra namun masih belum menghilangkan nada ketusnya.

"Nah kan Gue bilang juga apa Rey, jodoh Gue mah dateng sendiri."

Reyhan yang melihat kejadian itu hanya melongo parah, kenapa nasib si Adnan baik banget!

"Ya Allah Reyhan mau jodohhhhh!" Teriak Reyhan. Sisi kejombloannya mulai meronta-ronta. Yuk siapa yang mau daftar jadi pacar Reyhan. Tenang, skincare ditanggung bebep emesyh ini kok awkwokwok.

"Ihh makin gila aja nih orang, kasian padahal masih muda," celetuk Yayang seraya memandang Reyhan kasihan.

"Masyaallah, ternyata bener kata si bos kalo jodoh itu pasti nyamperin," ujar Reyhan dengan riang gembira.

"Ihh, siapa juga yang mau nyamperin Lo, orang Gue mau ke Zaky kok," ujar Yayang mengibaskan rambutnya seperti iklan sampo yang kibas kanan, kibas kiri.

"Kan ... Kan ... Gue yang kentang ini bisa apa?"

Okee gais kita skip dari manusia bucin yang satu ini, kita kembali ke Zahra. Kedua anak manusia itu tengah berbaris guna mengikuti kegiatan upacara yang rutin diadakan.

"Awas ihh minggir," ujar Adnan pada salah satu siswa yang sedang berdiri di belakang Zahra.

Siswa yang diketahui bernama Nugra Albaskara itu segera menepi, menyisakan luka yang tak bertepi. Malah bucin!

"Ayang!" sapa Adnan dengan semangat membara.

"Barisan anak TKR bukan disini!" ketus Zahra tanpa menoleh sedikitpun pada Adnan.

"Gakpapa lah, gak bakal ketauan ini kok hehehe," cengir Adnan membuat Zahra ingin sekali menjambak ya.

"Serah."

Upacara berlangsung dengan khidmat, Adnan yang biasanya pecicilan dan membuat onar saat upacara, kini dia mendadak tomat, eh salah tobat maksudnya.

Seluruh siswa bubar barisan dari lapangan, tak sedikit yang mengeluh bahwa cuaca hari ini sangat panas, tak terkecuali Reyhan si manusia skinker.

"Aduh ampun dah, panas amat!" keluhnya seraya menghempaskan bulir keringat yang menghiasi pelipisnya.

"Lebay Lo!" ketus Zahra yang akhirnya berjalan mendahului mereka.

"Kenapa pacar kesayangan Lo bos?" tanya Reyhan menatap aneh punggung Zahra yang menjauh.

"Pms dia, udah lah gue mau kejar dulu," ujar Adnan meninggalkan kawanannya.

Bukannya segera ke habitatnya, Adnan malah mengintili Zahra. Zahra yang merasa diikuti kini berbalik badan dengan wajah kesal.

"Lo kenapa si?!" tanya Zahra ngegas.

"Mau anterin pacar ke kelas lah, ngapain lagi," jawab Adnan santuy.

"Pacar yang keberapa lagi hah!" hardik Zahra yang siap mengamuk detik itu juga.

Nikah SMK [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang