Chapter 1

356 48 16
                                    

5 Tahun Kemudian ...
[2019]

Aku sudah berkelana selama lima tahun di Vietnam, kini aku waktunya pindah untuk menjajaki negara lain. Ya, setiap 5 tahun sekali aku selalu pindah negara karena aku merasa tidak menemukan KOIN yang hilang itu di tempat yang ku diami selama 5 tahun itu.

Kali ini aku berpindah ke Bangkok untuk mencarinya. Negara yang belum ku jajaki adalah Thailand, Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan yang terakhir benua Australia. Bagaimana bisa aku kembali ke surga tanpa misiku yang belum selesai untuk menemukan KOIN tersebut. Aku tidak mengerti, mengapa KOIN itu bisa dicuri. Mengapa KOIN itu dicuri? Untuk apa? Bahkan sampai sekarang aku belum menemukan pencurinya.

Dan kini aku berada di Bangkok, aku bekerja paruh waktu karena aku hanya ingin mengisi kejenuhanku saat tidak melakukan apa-apa. Aku bekerja di sebuah cafe di dekat Bangkok University. Bahkan sudah 4 bulan kepindahanku dan 2 bukan ku bekerja, aku sama sekali belum memasuki area universitas tersebut jadi aku tidak mengetahui apa saja yang ada di universitas tersebut.

Tapi pagi itu hujan turun dengan keadaan sedang, tidak deras dan juga tidak gerimis. Membuat beberapa mahasiswa mampir kedalam cafeku untuk berteduh sejenak.

"Selamat Datang Di Hope Caffe!!"

Ucap seru ku disetiap ku mendengar suara pintu cafenya terbuka karena mendapati pelanggan yang masuk untuk berkunjung, beristirahag atau hanya sekedar menongkrong.

"Ai'Nate, kamu gantikan posisiku sebentar yaaa? Aku harus mencatat pesanan mereka dulu." Ucapku sedikit meminta.

"Bas. Apa kita sebaiknya tidak mencari beberapa pegawai lagi untuk menjaga cafe ini. 4 pegawai saja kurang cukup untuk membuat cafe kita berkembang." Ujar Nate memberikan ulasan.

"Kamu benar, 2 pegawai pagi dan 2 pegawai malam kurasa belum cukup. Bagaimana kalau kita tambah 8 pagawai lagi, sekalian kita buka cafe kita 24, jam."

"Jangan terlalu berlebihan, Bas. 4 pegawai untuk shift pagi dan 4, pegawai untuk shift siang itu sudah cukup. Pikirkan juga untuk kebutuhan cafe ini."

"Um." Dengung Bas menyetujui pemdapat Nate.
"Kalau begitu  nanti aku buatkan poster untuk mencari pegawai.", Lanjutnya.

Setelah agrumen kecil itu disetujui oleh kedua pihak, Bas pun pergi untuk mencatat pesanan untuk pelanggan yang baru saja datang dan duduk di tempat yang masih tersedia. Sesampai di samping mereka, Bas mengeliarkan buku catatan kecil dan pulpen kemudian bertanya "Selamat pagi, ada yang bisa kami bantu?"

"Saya pesan minuman seperti biasa, Cappucino dengan cream ditambah satu gula batu." Ucao gadis tersebut yang di hampiri oleh Bas untuk mencatat pesanannya.

"Saya pesan Strawberry Milkshake tapi jangan terlalu manis yaaa?" Ucap teman gadis itu yang duduk bersamaan.

"Milkshake lebih cocok kalau manis, loh. Karena yang manis bisa membuat kita tersenyum." Ujar Bas yang berlagak manis dan menggodai gadis-gadi itu.

"Ooiiii, bisa saja kamu nong." Ucap gadis tersebut yang tersenyum malu dan meleleh.

"Kalau begitu tunggu sebentar yaaa, phi." Pinta Bas kepada gadis-gadis itu.

"Oh ya, nong. Password wifi-nya apa ya?" Tanya lagi satunya.

"Oh password wifi-nya 'cumakamuyangtahu' , phi." Ujar Bas.

"Hoih, berhentilah merayu kami nong." Ujar gadis itu.

"Iya, kamu ingin temanku ini merepotkan dirimu dengan jatuh cinta kepadamu nanti?" Ujar gadis satunya.

"Tidak masalah jika tidak keberatan." Balas Bas yang kembali menggodai gadis itu.

"Hoih, sudahlah. Cepat-cepat beritahu kami password wifinya."

KOINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang