Chapter 23

188 27 31
                                    

Kecemasan terjadi disebuah rumah sakit, para perawat sedang membawa seseorang yang tidak sadarkan diri menuju ruang Instalasi Gawat Darurat bersama seorang wanita yang menangis disana

"Bas ... Sayang!! Buka matamu, nak. Mama mohon buka matamu, jangan tinggalkan mama, nak. Mama minta maaf. Dokter, Suster. Tolong kembalikan anak saya."

"Kami akan berusaha nyonya. Beri kami waktu." Ucap seorang perawat.

"Waktu anak saya lebih beeharga daripada waktu yang anda minta." Ucap keras kepala wanita itu.

Tak lama setelah itu Bas di masukan ke ruang tersebut untuk ditindak lanjuti, seorang perawat menghalangi wanita paruh baya itu yang berusaha untuk masuk.

"Maaf, nyonya. Kau tidak boleh masuk." Ucap perawat tersebut.

"Tolong selamatkan putraku. Aku menginginkannya kembali." Pinta beliau.

"Kami akan berusaha nyonya. Silahkan nyonya tunggu di sini agar proses bisa berjalan dengan lancar. Terima kasih." Jawab perawat itu.

Selepas itu perawat tersebut masuk dan menutup pintu rapat-rapat dan wanita paruh baya itu masih terlihat resah dan panik dengan sendirinya memikirkan putranya itu.

***

Sebulan telah berlalu, di pagi hari yang cerah Bas mengantarkan Tee ke kampus dengan sebuah taxi. Mereka berdua keluar dari taxi tersebut dengan Bas membawa sebuah kantung belanja kecil yang pastinya itu adalah alat pendengar baru untuk Tee. Bas pun mengantarkan Tee sampai di depan kampus dan taxi tersebut pergi karena sudah mengantarkan mereka berdua. Sejenak mereka berhenti untuk mengobrol sejenak.

"Ini." Ucap Bas sambil memberikan benda itu.

Dan dengan senang hati Tee menerima pemberian dari Bas karena  Tee sudah menebak isinya. Langsung saja disaat itu juga Tee memasangkan alat pendengar itu yang isinya hanya sebelah saja.

"Maaf aku hanya mampu membeli sebelah saja." Ucap Bas saat Tee sudah mengenakan alat pendengar pembeliannya itu dan sudah dipastikan Tee mendengar suaranya.

Tee membalas, "Tidak apa. Ini sudah lebih dari cukup.*

Tidak lama kemudian Forth datang langsung menempatkan tangannya dibahu Tee dan berseru mengusap-usap rambut Tee. Mereka sangat akrab saat ini, melebihi keakrabanku kepada Tee. Hal itu sudah membuatku merasa cukup legah karena setelah kepergianku kelak, Tae yang akan menggantikan posisiku untuk menjaga Tee.

Ya, waktuku hanya tinggal dua minggu lagi. Dan semua masalah sudah terselesaikan. Tapi aku masih memikirkan hubunganku dengan Godt akhir-akhir ini. Karena malam itu ..

[Flashback]
Malam itu aku mabuk berat setelah pesta pernikahan temannya Godt aku meminum banyak sekali bir. Dan akhirnya ia membawaku kerumahnya karena itu sudah larut malam sekali.

"Hoih, aku masih mau minum lagi!! Anggurnya itu enak sekali, phi!!" Ucapku yang melantur malam itu.

"Bas, ini sudah malam. Dan kau mabuk. Tadi saja kau hampir membuatku memabrak tiang listrik." Ucap Godt yang juga sedikit mabuk namun ia masih bisa sadar.

"Aku tidak mabuuk!!" Balas Bas sambil mendorongnya, "Tuh lihat, aku tidak mabuuuk." Ujar Bas.

KOINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang