Chapter 27

122 8 3
                                    

Ayoooo gaes vote dengan cepat supaya updatenya cepat. Minim 20 vote aja langsung update.

.
.
.
.

Keesokan harinya di suatu pagi Joong terbagun diatas ranjang pasien di salah satu rumah sakit, kepalanya dikelilingi kain perban yang menutupi luka benturan di kepala bagian belakang karena sudah terjatuh dari atas gedung. Mata Joong berkedut dan ia mengerang karena masih merasa cukup sakit.

"Ai'Joong."
"Joong."
"Kau sudah sadar?"
"Kau baik-baik saja?"

Joong mendengar suara seorang pemuda yang ia kenali berada di ruangan tersebut, ya ... itu adalah suara Nine yang sedang berdiri berpegangan pada tiang besi tempat infusnya digantung.

"P'Nine?" Ucap lirihnya Joong.

"Joong, apa kau baik-baik saja?" Tanya Nine sekali lagi.

"Iya, aku baik-baik saja. Bagaimana denganmu?" Balas Joong.

"Iya, aku baik-baik saja." Jawab Nine.

"Apa yang terjadi, phi?" Tanya Joong yang terlihat bingung.

"Apa kamu lupa? Mobil yang sedang kamh kendarai mengalami blong pada rem-nya saat kita melajut ke jalan Tol untuk pergi ke puncak. Lalu kamu kehilangan kendali dan menabrak pembatas jalan, dan setelah itu kita terlempar keluar dan terjun dari jalan tol." Ujar Nine menceritakan semuanya.

Tapi sepertinya Joong tidak dapat mengingat peristiwa yang diceritakan oleh Nine atau peristiwa yang sebenarnya terjadi.

"Syukurlah kalau kamu baik-baik saja. Sudah 3 hari kamu koma. Orang tuamu datang jauh-jauh untuk melihat keadaanmu." Ujar Nine.

"Orang tuaku? Lalu dimana mereka sekarang?"  Tanyanya Joong.

"Mereka menginap di apartemenku. Dua hari mereka sudah menginap di sini, dan mereka sama sekali belum beristirahat dengan nyenyak disini karena kau setiap beberapa jam selalu mengalami kejang-kejang.

Dan pagi ini tadi, aku kemari dan bertemu dengan orang tuamu. Aku memberikan alamat apartemen beserta kata sandinya supaya mereka bisa beristirahat nyenyak." Ujar Nine.

"Terima kasih, phi." Jawab Nine.

'Aku bingung. Sebenarnya aku ingin menanyakan kabar seseorang, tapi aku tidak tahu siapa yang ingin aku ketahui kabarnya. Aku merasa ada sesuatu yang penting yang sedang aku cari, tapi apa?' Batin Joong yang gelisah dan bingung.

"Ada apa, Joong?" Tanya Nine yang heran melihat Joong melamun.

"Oh, tidak ada apa-apa kok phi." Jawab Joong.

****

Beberapa hari telah berlalu, Joong datang di Cafe Bas sebagai pelanggan. Namun anehnya Joong terlihat biasa aja seperti pengunjung pada umumnya. Terdengar lonceng pintu berdenting menandakan ada pelangan datang, Nate yang kala itu bekerja shift pagi berseru "SELAMAT DATANG DI HOPE CAFE!!"

Dan Nate pun menengok dan tercengang bahwa Joong datang disana. Joong langsung duduk di meja yang kosong dekat jendela, kemudian mengangkat tangan kanannya untuk memanggil seorang pelayan.

"Permisi." Ucap Joong saat memanggil pelayanan.

Partner Nate yang bekerja hari ini pun datang dan mencatat pesanan Joong.

"Selamat datang di Hope Cafe, ada yang bisa saya bantu phi?" Ucap pelayan itu sambil memberikan sebuah buku menu kepada Joong.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KOINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang