Prologue

639 72 29
                                    

[Bas POV]
Ini sudah tahunku yang ke-995. Aku menjelajah dunia yang tak terbagas ini sejak Tahun 1019. Aku sudah mengelilingi dunia hanya untuk sebuah KOIN, namun KOIN tersebut tidak kunjung kuntemukan hingga saat ini. Aku harus menemukan KOIN tersebut sebelum batas waktu yang diberikan oleh 'Dewa Keadilan' berakhir, yaitu selama 1000 tahun.

Jika dalam 1000 tahun itu aku tidak juga mendapatkan KOIN yang dicuri itu, maka kesempatanku untuk mendapatkan hak renkarnasi harus tertunda. Karena aku harus menolong 999 nyawa lagi untuk mendapatkan 999 KOIN agar aku bisa mendapatkan hak ku untuk berenkarnasi.

Namun jikalau KOIN yang di hancurkan itu hancur, maka aku sama sekali tidak akan mendapatkan hak untuk berenkarnasi selama-lamanya. Aku tidak bisa terlahir kembali dengan tubuh baruku. Dan 'Dewa Keadilan' membumikanku karena beliau memberikan kesempatanku untuk mencari KOIN tersebut sebisa mungkin, karena didalam KOIN tersebut sudah tertuliskan takdirku untuk menjadi orang yang seperti apa kelak jika aku terlahirkan di dunia lagi. Selain itu aku menghabiskan 2000 tahun yang tidak mudah untuk menyelamatkan jiwa-jiwa yang pulang agar di terima di surga.

Selama 995 tahun aku melihat banyak perubahan di dunia, yang awalnya hanya bagunan-bangunan kuno dan masih sedikit populasi kehidupan manusia hingga di tahun ini tahun 2014 sudah banyak gedung-gedung mewah yang mencakar langit biru yang disertai lampu warna-warni yang menerangi kota. Tidak hanya itu berkubik-kubik volume air laut semakin lama semakin bertambah dan bahkan aku sempat melihat kejadian Tsunami yang menenggelamkan sebuah pulau dimana kala itu aku disana.  Tidak mudah memang untuk hidup selama 995 tahun ini dengan umur yang hampir mencapai 1500 tahun. Aku meninggal pada umurku masih 20 tahun, namun aku sama sekali tidak bisa mengingat apapun selama aku hidup serta aku tidak dapat mengingat sama sekali apa yang menyebabkan aku meninggal.

Ada satu hak yang membuatku terpukul semasa hidupku yaitu aku sama sekali tidak bisa menyelamatkan korban-korban bencana yang sering aku temui. 'Dewa Keadilan' selalu mengingatkanku bahwa tujuanku hanyalah untuk mencari KOIN itu dan bukan untuk menyelamatkan orang-orang yang sudah ditakdirkan seperti apa mereka meninggal. Aku bahkan memohon dan menangis kepada beliau untuk menyelematkan orang-orang yang sudah baik menerima kehadiranku dengan identitas palsuku sebagai manusia biasa, namun tetap saja 'Dewa Keadilan' tidak memberiku hak untuk itu.

Jika aku mengingat hal itu, aku merasa bahwa aku adalah makhluk ciptaan yang tidak berguna sama sekali.

[Author POV]
Disebuah perkampungan di ujung Timur negara Indonesia, telah terjadi suatu fenomena alam yang menggemparkan. Terjadi tanah amblas membentuk lingkaran yang tak rata dengan berdiameter 700 meter dengan ketinggian amblas hampir 5 meter. Garis polisi di pasangkan disekitar tempat kejadian dengan dikawal oleh beberapa polisi di sekitar sana. Para warga berkumpul di belakang kepungan polisi untuk melihat apa yang di temukan para arkeolog dan ilmuwan untuk meneliti tentang fenomena alam ini.

Salah seorang arkeolog tengah memicingkan matanya yang berkaca mata itu karena ia melihat sesuatu terselip tertumpuk sedikit pasir. Arkeolog tersebut jongkok dan mengambil kuas mini untuk membersihkan pasir tersebut agar ia tahu apa yang di lihatnya. Setelah di bersihkan ternyata ia melihat bahwa sebuah KOIN kuno yang tidak terdapat tahun produksinya. KOIN tersebut seukuran KOIN uang 500 rupiah dengan lubang persegi di tengahnya, warna KOIN nya hitam kekuningan namun tidak berkarat dan sudah kusam sekali.

Tidak lama kemudian seorang ilmuwan yang ikut serta bersamanya pun datang menghampirinya dan bertanya, "Apa yang anda temukan, tuan?"

"Saya menemukan sebuah KOIN. Tapi saya tidak tahu ini di produksi pada tahun berapa. Di KOIN ini sama sekali tidak tertempa tahun pembuatannya." Jawab arkeolog tersebut

"Lalu, apa yang harus kita lakukan?"

"Kita lakukan analisa untuk mencari tahu mengenai KOIN ini."

***

[Bas POV]
Selain mengenai Tsunami, aku juga memiliki kisah cintaku yang begitu mustahil.

Aku pernah jatuh cinta sebanyak 10 Kali dari 995 tahun yang ku lalui, dan itu tidak dapat ku miliki sama sekali. Karena peraturan dewa selalu terngiang di pikiranku. Aku tidak mengerti mengapa beliau melarangku untuk jatuh cinta dan fokus kepada pencarian KOIN itu. Namun hal itu tidak memutuskan kisahku untuk bersama dengan perempuan-perempuan yang ku cintai itu.

Lalu apakah di tahun ini aku bisa kembali mengukir kisah cinta yang sama seperti yang ku lalui sebelumnya? Dan berhasilkah aku mendapatkan KOIN tersebut dan menerima hak ku untuk berenkarnasi?

***

Bas SuradetJiwa yang malang sedang mendapatkan kemalangan di surgawi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bas Suradet
Jiwa yang malang sedang mendapatkan kemalangan di surgawi. KOIN jiwanya dicuri dan hilang di duniawi.
Lahir 14 Februari tahun 999.
Meninggal pada 13 Februari tahun 1019.

***

Kalau ff ini rame, seenggaknya dapat 20 Vote dan sedikit komentar, bakal lanjut sampai selesai dan terpaku pada ff ini. 😁😁

KOINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang