Chapter 11

139 29 16
                                    

Malam hari pun tiba, mobil Cafe berhenti didepan rumah Bas untuk mengantarkan Tee kembali ke kediaman Bas. Mereka bertiga turun dari mobil dan berpisah sampai disana.

"Terima kasih." Ungkap Tee kepada Cafe dengan bahasanya.

"Sama-sama." Ucap Cafe.

Lalu Tee ragu-ragu mengungkapkan terima kasihnya kepada Tae, "Terima kasih."

"Sama-sama." Jawab Tae karena ia mengenali bahasa tubuh Tee tadi.

Kemudian Tee pun berjalan pergi masuk kedalam rumahnya. Dan tidak lama mereka bertiga pun juga pergi.

Sementara itu Bas mengantar Chen sampai didepan asramanya setelah berkeliling seharian bersama dengan Nate. Nate sudah pergi terlebih dahulu dan meninggalkan mereka berdua. Kini Bas dan Chen berada di depan asrama berdua saja.

"P'Bas." Ucap Chen memanggil Bas.

"Ya?" Jawab Bas.

"Terima kasih, ya?"Ujar Chen.
"Seharusnya aku yang harus mengantarmu pulang, bukan sebaliknya." Sambung Chen yang cukup menyesal.

"Tidak apa. Lain kali kau bisa mengantarku pulang." Balas Bas.

"Maaf, ya?"

"Sudah, jangan minta maaf melulu. Cepat, pergi ke kamarmu dan istirahatlah."

"Oh ya." Pinta Chen teringat sesuatu yang memang sejak dulu ia ingat-ingat.
"Tentang ungkapan perasannku, apa kau sudah bisa menjawabnya?" Sambungnya bertanya dengan ragu-ragu pula karena takut Bas menolak cintanya.

"Uhmm ..." Bas berdengung bingung mempersiapkan jawabannya.

"Ah, aku tahu. Kau pasti menolakku." Jawab Chen yang memutuskan sendiri.
"Tidak masalah, aku tidak apa-apa kok." Sambungnya sambil berusaha tersenyum.

"Bukan begitu. Hanya saja aku tidak mengerti kau anggap seperti apa hubungan kita selama ini? Apa harus kau menanyakan hal itu juga." Ujar Bas memandang Chen yang tertunduk dengan mata sedihnya.

Chen sedikit menangkap apa makna dari perkataan itu sehingga membuatnya kembali terangkat dan memandang Bas kembali tetapi ia perlu penjelasan yang sejelas-jelasnya agar ia tidak salah memaknainya.

"Ya?" Ucap Chen saat tidak mengerti maksudnya.

"Kau mengungkapkan perasaanmu kepadaku dengan mengatakan bahwa kau mencintaiku, apakah itu artinya hubungan kita selama ini tidak ada apa-apanya bagimu?" Ujar Bas yang begitu tersayat hatinya.

"Bu-bukan begitu, phi. Ha-hanya saja ... aku ingin menerima sebuah kejelasan. Ma-maksud aku ... aku ingin kita memiliki hubungan lebih dari sekedar teman, lebih dari sekedar penemu barang yang bisa dimiliki." Ucap Chen yang mengucapkannya dengan ragu-ragu dan tidak berani.

"Biar aku tanya sesuatu padamu. Apa kau tidak bahagia dengan hubungan kita selama ini?"

Chen malah bingung sendiri untuk menjawabnya, seolah Bas sedang menyerang dan membalaskan pertanyaan yang sudah dilontarkannya.

"Bukan seperti itu, phi." Jawab Chen yang memandang lemas wajah Bas. "Aku bahagia bersamamu selama ini, sampai-sampai aku tidak bisa mengungkapkannya. Tapi entah mengapa aku justru ingin menjagamu dengan menjadi lebih dari sekedar teman." Ujar Chen.

'Tujuanku di dunia ini bukan untuk menyakiti hati seseorang.' Suara hati Bas.
"Baiklah jika keinginanmu seperti itu. Tidak masalah. Berikan aku waktu sampai Ujian Akhir Semester-mu usai. " Pinta Bas.

"Baiklah. Aku akan menunggu kapanpun kau siap." Balas Chen.

"Yasudah, kalau begitu istirahatlah. P'Tee sudah menungguku dirumah."

KOINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang