DUA PULUH LIMA

798 35 2
                                    

Se-Gi's POV

Siang ini, kaki Se-Gi telah menapakinya di bandara internasional Heathrow. Bandara tyang terkenal paling sibuk dan besar ini terletak 23 km dari central London. Ini adalah kali pertama Se-Gi menginjakkan kakinya di negara asing ini namun entah mengapa ia tak merasakan atmosfer asing itu sendiri.

Se-Gi terbang ke negara Ratu Inggris ini untuk menyelesaikan semua masalah dan kesalapahaman yang membuat kacau hidupnya. Setelah menimbang dan berpikir dengan keras, akhirnya dia memilih menyelesaikan masalahnya dengan Eric terlebih dahhulu, kemudian barulah dia akan meyakinkan Freya untuk kembali padanya.

Se-Gi melihat Eric berdiri dihadapannya dengan wajah ceria. Lelaki itu langsung memeluknya sembali melumat bibir Se-Gi yang sudah 1 bulan ini ia rindukan. Se-Gi tak bisa melawan perlakuan Eric karena lelaki itu tiba-tiba menyerangnya yang tanpa persiapan.

 Se-Gi tak bisa melawan perlakuan Eric karena lelaki itu tiba-tiba menyerangnya yang tanpa persiapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Iiiiuuuhhhhh 🤢🤢

"I miss you babe." ucap Eric seraya mencakup pipi kekasihnya.

"I miss you to." balas Se-Gi.

"Bisa kita pergi sekarang, aku sangat lelah." elak Se-Gi.



Freya's POV

Freya menekan tombol klik untuk menyimpan laporan perkembangan kesehatan Maliq selama 2 bulan belakangan ini. Ia merenggangkan pinggangnya yang kaku akibat terlalu lama duduk. Diliriknya jam dinding yang berada diujung ruangan yang sudah menunjukkan pukul 22.05.

Beberapa dokter dan perawat sudah beberapa kali mengajak Freya untuk melepas penat dengan mengunungi club malam namun tawaran itu dengan mudahnya ia tolak mentah-mentah. Dia boleh tinggal di negara yang bebas, tapi bukan berarti dia bisa bebas melakukan apapun. Dia masih cukup waras untuk tidak terjerumus dalam pergaulan yang salah.

Usianya tahun ini telah menginjak angka 27, sudah waktunya dia memikirkan seorang lelaki yang akan menjadi imam dalam keluarga kecilnya kelak. Banyak lelaki yang mendekati Freya semenjak pindah ke London namun tak ada satupun yang ia tanggapi. Bukan karena pemilih , tapi dia masih belum bisa menghapus Se-Gi dalam pikirannya. Ditambah lagi dengan kehadiran lelaki masa lalunya yang membuatnya tak bisa move on dengan cepat.

Hati Freya masih sakit jika mengingat Se-Gi dan semua kegilaannya namun ia juga tak bisa membenci lelaki itu terlalu dalam karena kesalahannya tak sefatal Deniz. Mungkin jika Se-Gi bisa berubah, mungkin dia akan mempertimbangkan kembali hubungan mereka.

"Aaarrgghhh!" erang Freya seraya mengacak-acak rambutnya.

Freya keluar dari lobi rumah sakit saat hari mulai larut malam. Dia merapatkan jaketnya karena angin malam ini lumayan kencang. Freya dengan cepat masuk kedalam mobil sebelum tubuhnya dijilat angin malam itu.



Hold This HandsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang