TIGA PULUH LIMA

675 31 5
                                    

"Aku menginginkanmu untuk tetap disisiku. Jangan pernah mencoba untuk menolakku karena aku tak suka dengan penolakan." titah Deniz.

Freya menggeliat untuk merubah posisi yang sangat tak menguntungkannya saat itu. Hatinya bimbang seketika. Entah mengapa ciuman yang ia rasakan barusan mampu membolak-balikkan hatinya. Baru beberapa minggu ia menerima lamaran Se-Gi namun dengan sangat krang ajarnya Deniz membuatnya bimbang.

Katakanlah Freya egois! dalam hatinya kini terbagi menjadi dua. Satu sisi ia bahagia karena ia akan menikah dengan Se-Gi, sang lelaki pujaan hati. Di sisi lain, sisi liarnya menginginkan hal lain yang lebih dari sekedar ciuman dari Deniz.

"Deniz .... a-aku ... aku...apa kau yakin dengan pernyataanmu? jika kau tahu siapa aku sebenarnya, apakah kau masih akan melanjutkan perasaanmu?"

=======================================================================



Deniz mengacak-acak rambutnya dengan sangat frustasi. Penolakan Freya beberapa hari yang lalu menyisakan sebuah tanda tanya besar dalam hatinya. Apa maksud Freya bertanya seperti itu?

Beberapa hari sudah Deniz menunggu kabar dari Harry untuk mencari data pribadi Freya namun belum juga membuahkan hasil.

"Maaf tuan, saya belum menemukan data tentang nona Freya."

"Maaf Al aku harus menyembunyikan ini darimu, ini semua atas permintaan Freya sendiri." lanjut Harry dalam hati.

"Aaarrrgggghhhh siapa dia sebenarnya! kenapa sangat susah sekali untuk mencari datanya." ucap Deniz geram.

Pikiran Deniz saat ini terlalu kacau. Belum selesai kasus Joseph Tanaka alias Eric kini ia dipusingkan dengan masalah profil Freya yang tersembunyi.

Deniz melangkahkan kakinya menuju tempat ternyaman di kamarnya, yaitu ranjang empuk yang berukuran king size. Merebahkan tubuhnya dan mengistirahatkan otaknya untuk sementara merupakan sebuah pilihan yang tepat baginya. Perlahan namun pasti, mata itu mulai terlelap seiring dengan hembusan angin yang mengendap-endap masuk dari jendela kamarnya yang sedikit terbuka.


1....2.....3...

Freya melihat Deniz berhenti mengunyah makanannya. Matanya membelalak seakan-akan ingin melompat dari sarangnya. Bagaimana tidak! Freya dengan kurang ajarnya memberikan sambal matah level 10 namun rasa pedas itu masih belum sebanding dengan coletahan pedas emak-emak komplek saat sedang bergosip.

Apa sih thor

"FRE-YAAAAAA" teriak Deniz.

"Wllleeeee" ejek Freya sembari menjulurkan lidahnya.

Freya mengelak ketika Deniz akan mencekik lehernya. Ia berdiri dari tempat duduknya saat tangan Deniz akan meraih tangannya dan,

"Whhhoooooaaaaaa"

Deniz reflek berdiri untuk menangkap Freya saat wanita itu mengelak dan berdiri dari kursinya. Deniz kehilangan keseimbangannya sehingga kakinya tidak terlalu kuat untuk menopang berat badannya.

Haaapppp

Freya menangkap tubuh Deniz di saat-saat terakhir. Kini Posisi Deniz tepat berada dipelukan Freya sedangkan wanita itu memasang kuda-kuda dan menahan tubuh Deniz agar tidak mencium lantai untuk yang kedua.

Deg deg ... deg deg


Hosh hosh hosh

Hold This HandsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang