TIGA PULUH SATU

748 35 1
                                    

Maaf baru update lagi. Kali ini aku bikin part-nya lumayan panjang lho. Happpyyy reading  😇😇😇😇😇😇

==========================================================================

Setelah makan siang bersama, Freya melakukan sesi terapi untuk melatih kaki Maliq. Selain menggunakan peralatan medis, Freya menambahkan akupuntur yang ia pelajari dari Korea. Hasilnya, proses penyembuhan Maliq lebih cepat dari dugaannya. Tanpa terasa 7 bulan sudah ia hidup di lingkungan Dawson dan selama itulah ia mati-matian menyembunyikan identitasnya agar Deniz tidak mengetahui siapa dia.

Freya berusaha sekeras mungkin agar ia bisa segera angkat kaki dari rumah itu agar ia tak perlu merasakan sesak nafas jika berhadapan dengan pria arogan itu. Freya hanya ingin memulai kehidupan barunya dengan tenang di negara Ratu Elizabeth itu. Menjadi dokter yang kompeten dan bermimpi agar suatu saat ia bisa memiliki klinik sendiri untuk menolong orang-orang yang kurang mampu. Sungguh mulia kan!.

Demi Tuhan! siapa yang tak menolak jika kalian diberikan pekerjaan bagus, lingkungan yang ramah, rekan kerja yang kompeten dan yang perlu digaris bawahi adalah tinggal di luar negri. Bagi semua masyarakat di Indonesia, bekerja di luar negri adalah sesuatu yang sangat istimewa. Banyak orang yang bermimpi untuk bekerja di negara itu namun mereka tak cukup mempunyai kemampuan untuk bersaing dengan sehat.

Beberapa sumber menyatakan jika kalian ingin bekerja di negara lain, maka kalian diharuskan mempunyai skill yang mumpuni karena persaingan dunia kerja mereka sangatlah ketat. Berbeda cerita jika kalian bekerja di Indonesia, mungkin skill berada diurutan kedua atau ketiga. Koneksi atau "wani piro" pastilah menempati urutan teratas jika ingin melamar pekerjaan.

Selain itu negara ini menganut sistem "Asal Bapak Senang" yang memungkinkan para penjilat merajalela. Atau sistem "Senior Junior" yang membuat talenta anak muda tergerus oleh senior yang tak ingin terkalahkan oleh junior mereka.

Uppsstt kenapa jadi ngomongin negara kita yang tercinta sih, kembali lagi ke laptop *eeehh cerita maksudnya 🤭🤭🤭🤭🤭🤭

Hari tiba-tiba Alena sangat merindukan masa mudanya saat melihat foto masa mudanya bersama teman-temannya. Dulu ia sering mendaki gunung dan melihat pemandangan malam yang sangat indah dibawah tenda. Tiba-tiba terbesit sebuah ide untuk melakukan camping diluar sembari memandang langit yang bertabur bintang. Ia menghampiri suaminya yang sedang menikmati secangkir teh dihalaman belakang.

Mata Alena berbinar saat suami tercintanya meng-iyakan permintaannya untuk membuat tenda dibelakang rumah. Jika saja kondisi kaki Maliq sudah sehat maka ia akan mengajak istrinya bercamping di alam bebas. Tak masalah dimanapun ia mendirikan sebuah tenda, bagi Alena yang terpenting adalah kehadiran sang suami tercinta yang akan menemaninya melihat langit bertabur bintang.

Sebuah ide terlintas dipikiran Alena untuk menjahili anaknya dan Freya. Diam-diam ia mengajak Harry dan Jeremy untuk bekerja sama mengatur rencana gila yang ada dipikirannya. Alena sangat ingin sekali melihat Freya menjadi menantunya, dan ha itu akan terwujud jika Freya bisa melupakan dendamnya. Masalah Deniz, sang ibulah yang paling tahu bagaimana sifat anak lelakinya. Ia hanya berusaha untuk sedikit menarik perhatian Deniz agar mau menerima Freya untuk menggantikan Kate.

Tak bisa dipungkiri jika anak lelakinya itu belum bisa move on dari bayang-bayang Kate. 2 tahun sudah Kate pergi menghadap Sang Pencipta namun Deniz masih belum mau melangkahkan kakinya kedepan.

Deniz's POV

Di temani sepi, Deniz bersandar di pagar balkonnya. Sebatang rokok kini berada di sela-sela jarinya untuk menemani kesendiriannya. Sesekali ia menghisap batang rokok itu, kemudian menjentikkan abunya dan membiarkannya terbang terembus angin.

Hold This HandsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang