TIGA PULUH ENAM

705 31 1
                                    

Maaf ya readers, cerita kali ini agak gimana gitu. Lagi hiatus tapi dipaksain nulis, yaahh begini deh hasilnya. Maaf ya kalo kurang greget.

============================================================================

Malam ini Se-Gi menjemput Freya untuk melihat film terbaru di bioskop. Seperti kesepakatan bersama, Freya ingin seminggu sekali mereka menghabiskan quality time berdua. Mereka percaya jika mereka sering menghabiskan waktu bersama maka akan membuat hubungan mereka jauh lebih baik.

Tak hanya pergi ke bisokop saja, mereka pergi ke taman hiburan dan bermain layaknya anak kecil. Kadang jika mereka terlalu lelah, mereka memilih menghabiskan waktu di rumah sembari memasak atau menonton drama korea.

Freya terperangah saat melihat penampilan baru Se-Gi. Ia tak menyangka jika perubahan rambut akan membawa dampak yang besar bagi penampilan kekasihnya.

Rambut panjang itu kini tampak lebih rapi, ditambah dengan setelan berwarna navy itu membuat wanita manapun tak mampu mengalihkan pandangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rambut panjang itu kini tampak lebih rapi, ditambah dengan setelan berwarna navy itu membuat wanita manapun tak mampu mengalihkan pandangannya. Diam-diam Freya  mengagumi penampilan Se-Gi yang kini tampak lebih dewasa dan matang. Ia tak menyangka jika kesempatan yang ia berikan kali ini membawa dampak yang luar biasa. Freya hanya bisa bersyukur karena pria yang kini mempunyai posisi penting di hatinya telah menunjukkan keseriusannya.

"Chagiya .... gomawo." ucap Freya yang diiringi senyuman.

Se-Gi hanya melemparkan senyumannya untuk membalas ucapan Freya. Se-Gi bukanlah anak kecil yang tak mengerti ucapan sang kekasih. Se-Gi hanya tak tahu lagi harus mengatakan apalagi karena ia bukanlah lelaki yang bisa bermain kata-kata.

Tak lama kemudian, terdengar dering ponsel dari tas Freya. Raut wajah Freya berubah seketika saat lawan bicaranya memberikan kabar buruk. Dr.John menghubungi Freya agar ia langsung menyusulnya di rumah sakit. Dokter seniornya itu mengabarkan jika Deniz mengalami kecelakaan dan sekarang sedang ditangani oleh dokter IGD.

"Se-Gi mianhe, aku harus ke rumah sakit. Deniz mengalami kecelakaan dan dr.John memintaku untuk ke sana segera!" jelas Freya.

"Ayo, biar aku antar." kata Se-Gi seraya menarik tangan Freya.

Selama diperjalanan, ia menghubungi bunda Alena untuk mengetahui perkembangannya. Sedikit banyak Freya mendapatkan gambaran keadaan Deniz saat ini. Entah mengapa hatinya kacau saat mendengar kabar kecelakaan itu. Pikirannya pun tak tenang semenjak mendengar kabar itu padahal ada Se-Gi di sampingnya, namun lelaki itu seakan tak di perdulikannya.



Sesampainya di rumah sakit, Freya langsung mengunjungi ruangan Deniz karena bunda Alena sudah menunggunya di sana. Freya segera masuk ke dalam lift yang akan membawanya ke lantai paling atas rumah sakit itu yaitu lantai VVIP.

Terang saja VVIP karena rumah sakit ini merupakan rumah sakit milik yayasan yang Alena kelola. Wajar saja jika sang putra makhota diberikan perawatan yang sangat sangat spesial.

Hold This HandsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang