TIGA PULUH TIGA

683 33 5
                                    

Deniz's POV

Beberapa hari setelah kejadian itu, Deniz masih menunggu laporan dari Harry tentang latar belakang lelaki yang berada satu meja dengan Freya saat makan malam waktu itu. Kenapa Freya bisa bersama dengan orang dari zona abu-abu?

Malam itu dari lantai dua, Deniz bisa melihat Freya, Yong-Rae dan seorang lelaki sedang duduk satu meja dengan penuh tawa dan canda. Deniz mengenal dengan jelas siapa Yong-Rae, si mafia penguasa dataran Korea itu sempat beberapa kali berbisnis dengannya namun berbeda dengan lelaki yang duduk di sebelah Freya. Ia pernah melihat wajah itu namun entah mengapa ingatannya memudar begitu saja.

"Ini data yang anda minta tuan. Ternyata semua kekhawatiranmu itu mempunyai alasan." kata Harry seraya menyodorkan lembaran kertas berwarna putih itu.
"Jangan terlalu formal Harry," koreksi Deniz.
"Maaf tuan, ini masih dalam jam kerja." jawab Harry sopan.
"Itu yang aku suka darimu Harry!" balas Deniz.

Tak butuh waktu lama bagi Deniz untuk membaca isi yang tertulis di laporan itu. Jika dilihat dari rahangnya yang mulai mengeras dan pembesaran pupil matanya, bisa dipastikan 100% Deniz sedang marah.

Bagaimana tidak marah!

Se-Gi adalah kekasih JT alias Joseph Takada menyamarkan namanya menjadi Eric Shin agar jejaknya tak tercium oleh pemburunya. Lelaki itu bahkan mengubah sedikit wajahnya lewat operasi di Korea, itulah alasan mengapa dia selama ini bersembunyi di negara gingseng itu.

Ingatan Deniz bangkit saat melihat foto Eric dan Se-Gi berciuman di bandara beberapa bulan yang lalu.

Sungguh menjijikan, iiiiuuhhhh 😖😖

"Pantas saja aku seperti pernah melihat wajah lelaki yang duduk di sebelah Freya waktu itu. Ternyata aku pernah melihatnya di bandara bersama lelaki incaranku." kata Deniz sinis.

"Dan satu berita lagi yang baru saja saya dapatkan, Eric ternyata adalah seorang gay dan Se-Gi adalah kekasihnya namun hubungan mereka sekarang sudah berakhir semenjak Se-Gi memilih kembali pada dr.Freya." jelas Harry.

"Ini jauh lebih menarik Harry. Ayo kita gunakan lelaki itu untuk memancingnya keluar." kata Deniz dengan ujung alisnya yang terangkat ke atas.

"Lalu bagaimana dengan Freya tuan?" tanya Harry.

"Mungkin akan ada sedikit drama yang melibatkannya."

"Tapi kau tenang saja, aku akan menjaga Freya dengan sepenuh hati." lanjut Deniz dalam hati.

Freya's POV

Langit tampak cerah hari ini, namun tak sampai menimbulkan hawa panas. Awan putih bersih layaknya hamparan kapas berhamburan menghiasi langit biru yang warnanya lebih muda dari birunya lautan.

Freya menyelipkan helaian surainya yang menutupi wajah cantiknya ke belakang daun telinganya. Ia memandang taman bunga yang sedikit bergoyang karena tiupan angin manja.

Kata orang patah hati, cinta itu membawa luka. Kerap manis di awal dan pahit akhirnya. Oleh karena itu sebagian orang memilih untuk tak jatuh cinta karena takut mencintai. Akan tetapi, cinta tak melulu pahit walaupun tak bisa dipungkiri jika ada beberapa dari mereka yang bisa mereguk rasa cinta yang manis.

Semenjak kedua lelaki itu mengacak-acak hatinya, Freya menjadi ragu. Kejadian ciuman malam itu, sempat membuat Freya kehilangan akal. Ia sendiripun lupa dengan kebencian yang selama ini ia pendam untuk Deniz. Bertahun-tahun ia bertarung dengan perasaannya namun hanya dengan hitungan detik lelaki itu bisa membolak-balikkan hatinya.

Saat Se-Gi datang dan menawarkan untuk merajut kembali hubungan yang telah merenggang, sejak saat itulah hati Freya luluh. Ternyata cinta yang selama ini masih ia simpan di sudut hatinya masih bisa dipertahankan. Se-Gi pun kini mulai menunjukkan keseriusannya untuk berubah. Makin hari perkembangan terapi yang ia jalani mengalami peningkatan yang signifikan.

Hold This HandsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang