episode 10

1.6K 112 0
                                    

Apa menunggu selalu semenyebalkan ini?

- Park Jiwon

🎼🎼🎼

Jiwon mengetuk- ngetukan jarinya dimeja. Ekor matanya kembali melirik jam yang terpajang apik didinding. Sudah 17 kali Jiwon melirik jam namun entah mengapa gadis itu merasa seperti jam dindingnya tidak berputar.

" aarrrggghhh apa menunggu selalu semenyebalkan ini?" Erang Jiwon frustasi.

" permisi" kepala Jimin menyembul dari balik pintu.

" ngapain disitu? Masuk aja gak ada apa- apa kok" Jiwon memberikan lampu hijau, mempersilahkan Jimin untuk masuk.

" gimana kondisi lo? Membaik?" Tanpa aba- aba telapak tangan Jimin yang dinggin mendarat dikening Jiwon. Entah karena alasan apa kini pipi Jiwon merona hebat.

" lepasin! Gue gakpapa kok!" Jiwon menangkis tangan Jimin, gadis itu menjadi salah tingkah karena ulah Jimin.

" ya cuma memastikan. Oh ya gimana sama lirik yang gue kasih kemarin? Udah lo lanjutin?" Jiwon memiringkan kepalanya binggung. Ia tidak merasa pernah menerima sesuatu dari Jimin. Mungkin adiknya yang menerimanya kemarin.

" belum. Nunggu mood bagus dulu" kilah Jiwon seenaknya.

" hahaha nunggu mood. Gue perhatiin komposer paling santai kayaknya cuma lo deh. Yang lainya sampai lembur- lembur distudio. Lo jam empat tepat udah ada di lobi" Jiwon hanya tersenyum lebar seperti orang idiot menanggapi ucapan Jimin. Mau bagaimana lagi selama apapun Jiwon distudio toh ia tidak akan mengerti apa yang harus ia kerjakan.

" namanya juga masih adaptasi bosku" alibi Jiwon.

Jimin yang mendengar alasan Jiwon mengusak surai platina gadis itu gemas.

Jiwon kembali dibuat merona karenanya.

Brak....

" nih! File dari gue! Kerjain! Dan selesaikan sebelum jam 11 malam!" Suga meletakan flashdisk biru tua miliknya dengan kasar.

Jiwon memandang Suga binggung. Apa lagi sekarang? Apa ini jebakan yang lain?.

" wah sudah jam 4. Saatnya pulang!" Girang Jiwon, mengepak kembali semua barangnya. Tak lupa ia juga memasukan flasdisk tugas dari Suga agar dikerjakan adiknya.

Malam ini ia memiliki sebuah misi untuk mengintai seseorang. Ia harus bergegas sebelum kehilangan jejak.

" happy banget lo. Tadi aja udah kayak ibu- ibu stress harga bahan pokok naik" komentar Jimin.

" pulang kuy!" Pamit Jiwon setengah berlari bahagia.

Srraaattt...

" woy apa- apaan ini!" Protes Jiwon saat seseorang menarik tanganya.

" diem lo!" Mutlak Suga, tidak ingin dibantah.

Brak.....

Tubuh Jiwon dihempaskan hingga membentur dinding. Suga mengurung Jiwon diantara kedua tangan dan dinding.

" langsung aja! Jauhin Jimin! Gue gak suka lo mainin teman gue!" alis Jiwon bertaut pertanda ia sedang binggung sekarang.

" tunggu.... maksudnya apa nih?"

" gak usah sok bego! Gue tau lo ngincer Jiminkan?" Tuduh Suga seenaknya. Mulut Jiwon terbuka kecil secara spontan.

" a.... apa? Bukan gue yang deketin Jimin! Dan lagi gue gak tertarik sama Jimin" ucap Jiwon jujur, sebaik apapun Jimin, Jiwon tidak mungkin merebut sesuatu yang disukai adiknya.

Bangtan New Producer ( Completed 30/12/19)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang