episode 19

1.3K 95 14
                                    


Dalam perhitungan manusia, cantik itu relatif namun jelek itu mutlak.

-Supreme boi


🎼🎼🎼

Jiwon melemparkan kunci mobilnya kearah Suga dengan tidak sopan. Pemuda Min menatap Jiwon dengan mata memicing garang.

" titip mobil! Gue kekantor duluan" pamit Jiwon sambil menarik tas slempangnya serabutan.

" trus lo naik apa?" Bukan pertanyaan perhatian, Suga hanya ingin tahu.

" dijemput jaksa Song. Gue bilang gak bawa mobil hehe" balas Jiwon cengengesan.

" tch modus" umpat Suga yang masih sempat didengar Jiwon sebelum gadis itu benar- benar pergi.

******* Bangtan New Stylist *******

Jiwon melirik kondisi sekitar sebelum memasuki studio milik Supreme boi.

" masuk saja! Sedang apa kau itu heuh?" Tegur Supreme boi jengah melihat gelagat aneh Jiwon.

" brandon dimana?"

" mana ku tahu? Memang aku ibunya?" Cuek Supreme boi. Sedikit kesal karena yang ditanyakan justru temanya.

" kenapa kau kabur kemarin?" Tanya Supreme boi mengalihkan pembicaraan.

" apa terjadi sesuatu?" Tanya Jiwon penasaran. Mungkinkah ia melewatkan sesuatu.

" tidak! Hanya pd nim menyuruhmu kekantornya"

" mwo??" Mendadak perasaan Jiwon menjadi tidak enak. Apa ia akan dipecat sekarang? Oh tamatlah sudah riwayat misinya sekarang.

Tubuh Jiwon merosot diatas sofa. Berbagai fikiran negatif menghinggapi benak gadis muda itu.

" ada apa dengan wajahmu itu? Tidak usah dibuat- buat jelek begitu, dari dulu juga sudah jelek!" Bohong. Supreme boi berbohong dengan mengatakan Jiwon jelek. Nyatanya Jiwon terlahir dengan wajah oriental yang khas dan menarik. Bibir bervolume, mata doe berwarna legam dan pipi yang berisi membuat Jiwon terlihat lucu. Tidak seperti gadis korea selatan yang tirus dan terobsesi dengan wajah bak boneka yang sempurna tak bercela.

" biar jelek, toh pohon mahoni lebih mahal harganya dari pada pohon bunga mawar" bela Jiwon mengajukan argumenya. Supreme boi terkekeh geli mendengar jawaban Jiwon.

" sayangnya kau bukan pohon mahoni tapi manusia. Dalam perhitungan manusia, cantik itu relatif namun jelek itu mutlak hahaha" Jiwon dibuat semakin bersungut- sungut jengkel mendengar ucapan Supreme boi.

Sunbaenya ini benar- benar tidak berguna. Bukanya membantu mencari solusi justru semakin menyulut emosi.

" sudahlah! Berbicara dengamu membuatku semakin kesal! Aku akan membeli macaron saja dicaffe sebelah" putus Jiwon. Gadis itu berencana memberikan sedikit sogokan untuk pdnim.

Supreme boi hanya menatap kepergian Jiwon dengan tak acuh.

******* Bangtan New Producer *******

Tok..tok..

Jiwon mengetuk pintu ruangan Direktur dengan hati- hati. Perasaanya bercampur antara gelisah dan binggung. Jujur saja Jiwon tidak pernah segugup ini sebelumnya.

" masuk" tungkai Jiwon melangkah berat memasuki ruangan pdnim.

" pd nim memanggil saya?" Ternyata pd nim sedang tidak sendiri. Seorang pemuda berkulit pucat sudah duduk disana dengan tenang.

" yah begitulah. Duduklah!" Ucap pdnim mempersilahkan. Jiwon mengambil tempat disamping 'rekanya' itu.

" Suga kau boleh keluar!"

Bangtan New Producer ( Completed 30/12/19)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang