I THINK I LOVE YOU pt.2

34 6 1
                                    

  Hari ini kami kembali ke rumah Eomma dan Appa, entahlah mengapa Rae in begitu memaksa ingin pulang padahal disini sangat menyenangkan... mungkin dia benar-benar malu karena ku kemarin. Jika teringat saat itu akupun sebenarnya sangat malu... dengan bodohnya aku menyatakan cinta padanya dan Rae in hanya berlari ke arahku memelukku erat dan setelahnya benar-benar sangat memalukan, bahkan kami tak bisa melihat satu sama lain.
       "Kami pulang..." kataku saat masuk kedalam rumah. Rae in yang mengikuti dari belakang sedang merapikan tatanan sandal didepan. Jeeyoung noona yang pertama menyambut kami lalu Raon berjalan tertatih dibelakangnya.
       "Eoh? Bagaimana liburan berdua? Menyenangkan?" tanyanya.
       "Ah... itu..." aku menoleh pada Rae in. Rae in memeluk Jeeyoung noona lalu menyambut uluran tangan Raon menggendong nya. "Yah... menyenangkan" kataku pada akhirnya.
       "Wae.. wae.. apa kalian bertengkar?" tanya Jeeyoung noona. Rae in menoleh.
       "Aniya..." sahut Rae in.
       "Ehm... noona, dimana yang lain?"
       "Ah... itu" kami berjalan masuk. "Hyung mu ke sekolah, ayah dan ibu sedang ada urusan keluar, mungkin nanti sore mereka akan pulang.."
       "Hmmm" aku mengangguk, ntah kenapa aku merasa begitu sepi dirumah ini. Rae in sudah menghilang entah kemana karena Raon dan Jeeyoung noona pergi ke kamarnya untuk melakukan sesuatu, kurasa dia sedang bekerja untuk mendesain sebuah kalung baru mengingat dia punya toko aksesoris wanita atau yang semacam itu aku tak tau, jadi kuputuskan pergi ke kamarku mengecek ponsel apakah ada hal penting atau tidak.
  Aku duduk di dekat jendela memandang ke jalanan yang sepi, disaat seperti ini jalanan tak akan seramai biasanya, semua orang sedang pergi bekerja atau bersekolah, pergi ke kampus atau sekedar meluangkan waktu di suatu tempat mengingat jari ini adalah hari senin yang sibuk dan sudah jam sembilan. Aku mulai membuka ponsel ku, tak ada pesan, tak ada telfon tak terjawab, sepi.
       "Ah... aku bosan" gumam ku. Apa yang harus kulakukan jika seperti ini? Aku beranjak dari tempat ku duduk mengobrak abrik kamar rapi ku dan mulai mencari sesuatu. Aku mulai membuka lemari bajuku mencari dimana barang itu biasanya diletakkan, di atas lemari, dibelakang pintu, dibawah ranjang... aku tak menemukannya dimana-mana, aku pun mulai mencari diluar kamar, turun kebawah mencarinya diruangan kerja ayahku, mungkin saja ada disana tapi nyatanya aku tak menemukan barang itu.
       "Kau sedang mencari apa Jiwon-ah.." tanya Jeeyoung noona yang kebetulan lewat. Aku menoleh.
       "Ah.. itu.. aku mencari gitar ku, apa noona melihatnya? Aku kesulitan mencarinya"
        "Ah... gitar mu? Kurasa ada dikamar ku, Jiun oppa yang menyimpannya"
       "Noona.. bisakah kau.."
       "Tentu saja, ayo kuambilkan"
       "Nde"
  Aku kembali keatas mengikuti Jeeyoung noona ke kamarnya. Ternyata benar gitar ku ada disana, tergeletak disamping meja kerja dengan cantik. Aku tersenyum ketika Jeeyoung noona memberikannya padaku.
       "Gomawo.."
       "Eoh... Jiwon-ah" panggil Jeeyoung noona.
       "Nde?"
       "Kau masih suka membuat lagu?" tanyanya. Aku terdiam menatap gitar ku lalu kembali memandang Jeeyoung noona.
        "Uhm... entahlah, aku hanya bosan noona.. jadi... yah... kau tahu.."
       "Nde nde.. arasseo... buatkan istri mu lagu yang bagus, dia pasti akan menyukainya" aku hanya mengusap tengkuk ku dan tersenyum malu.
       "Kalau begitu aku ke kamar dulu, noona"
       "Eung... oh ya.. kau tak lupa kan besok hari ulang tahun pernikahan eomma dan appa?"
       "Oh benarkah?" aku berpikir sejenak sebelum menyadari kalau aku memang benar-benar sudah lupa"
       "Uhm... nanti akan ku katakan pada Jiun oppa agar merencanakan pestanya denganmu juga, oke"
       "Ah... baiklah"
       "Yasudah kembalilah ke kamarmu, maaf ya sudah menahan mu daritadi"
       "Nde noona... gwaenchanha..." dan aku langsung berlari kembali menuju kamar.
  Kenapa aku bisa lupa kalau besok adalah hari ulang tahun pernikahan eomma dan appa... aish, untung saja Jeeyoung noona mengingatkannya, kalau tidak aku pasti akan menjadi anak terburuk sedunia karena tak mengingat hari ulang tahun pernikahan orangtuanya. Tapi apa yang akan kulakukan besok... bahkan aku belum membeli kado ulang tahun untuk mereka.. apa aku harus membelinya sekarang? Bagaimana dengan mengajak Rae in terlebih dahulu, dia pasti akan senang kuajak mencari kado, tapi yang terpenting adalah gitar ku sudah kutemukan dan aku ingin menulis sesuatu.







IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang