Setelah satu hari menyebalkan itu kami mulai menjalani hari-hari seperti biasa, aku sibuk dengan urusan kantor dan Rae in dengan urusannya sendiri. Oh ya.. ini sudah hampir empat bulan lamanya sejak malam 'itu' dan kami tak pernah mengungkit nya lagi. Dan Rae in sudah satu bulan ini dipaksa untuk mengelola toko bunga Eomma. Sebenarnya Eomma tak memaksakan apapun, tapi Yunhyeong begitu marah ketika lagi-lagi si brengsek Namjoon mendatangi Rae in bahkan berani dengan terang-terangan menyatakan tak suka padaku dan mengancam apapun akan dilakukannya jika Rae in tak menuruti kemauannya. Jadi karena itulah demi keamanannya sendiri Rae in diminta mengurus toko bunga Eomma. Apa hubungannya? Yunhyeong memikirkan semuanya dengan matang, jika Namjoon tau dia dan Rae in diawasi oleh polisi bisa saja Namjoon akan bertindak gegabah dengan menyakiti Rae in tiap bertemu, jadi dengan Rae in yang sibuk di toko bunga Eomma yang tak lain dekat dengan kantor polisi setempat akan membuatnya secara tidak langsung terjaga dan memudahkan polisi untuk mengawasi mereka.
Aku tersenyum melihat posting an instagram nya, dia lebih aktif di instagram karena toko bunga nya, juga beberapa caption yang kerap kali teman-temannya beri komentar dan malah menandaiku. Aku tertawa pelan ketika salah satu akun temannya menandaiku dan mengetikkan komentar seperti;
Inha_kim kau tak mau membelikan istri mu bunga? Meskipun dia punya toko sendiri tapi ayolah... kau mengerti maksudku kan @bby_indaeyo
dan pada akhirnya aku hanya tertawa lalu menyukai komentarnya. Punya nyali apa aku membelikannya bunga, yah meskipun aku pernah menjanjikannya memberikan bunga untuknya, tapi kan tetap saja aku tak memiliki nyali sebesar itu.
Hari ini aku pulang cepat karena sudah tak ada pekerjaan lagi. Bisnis kami mengalami kenaikan saham yang bagus setelah saham yang dijual oleh pihak tak bertanggung jawab dulu. Jadi berhubung hari ini aku pulang cepat aku langsung pergi ke toko bunga Rae in untuk menjemputnya. Eomma yang menyuruhku untuk selalu menjemput Rae in jika aku tak sibuk.
"Kling!" lonceng kecil pintu toko berbunyi ketika aku masuk. Beberapa pegawai yang mulai hapal dengan ku menyapa ku ramah dan mempersilahkan ku duduk di cafe kecil didalam hotel kemudian masuk memanggil Rae in yang kata mereka sibuk memilih bunga untuk pesanan kliennya.
Aku berjalan melihat-lihat ruangan yang tak seberapa luas ini. Ada sebuah rak buku berisi buku acak, meja panjang dekat jendela membuat mu dapat melihat jalanan secara langsung. Yah... hari ini musim sedang tidak bersahabat, kadang panas, kadang hujan deras... aku jadi khawatir dengan Rae in.
"Kau menunggu lama?" aku menoleh, tersenyum melihat Rae in yang begitu cantik dengan sweater pink dengan celana jins panjangnya juga sneakers putih kesukaannya.
"Kau sibuk ya?" tanyaku menyingkirkan kelopak mawar di rambut depannya lalu menunduk menatapnya dari dekat. Rae in memundurkan kepalanya.
"Selalu seperti ini... sudah ku bilang jangan menggoda ku" omelnya. Aku kembali tersenyum menariknya duduk disalah satu kursi di cafe kecilnya.
"Hari ini aku pulang cepat... ayo pulang cepat juga... aku ingin berkencan dengan mu" kataku. Ada raut keterkejutan disana tapi cepat ia ubah dengan ekspresi datar nya membuatku gemas.
"Aku tidak bisa, toko sedikit ramai hari ini.. banyak pesanan yang harus diantar hari ini juga..." jelasnya. Aku menghela nafas.
"Tidak bisakah mereka membeli bunga di tempat lain saja? Kenapa selalu mengganggu istriku?" gumam ku. Rae in memelototi ku membuatku tersenyum senang. Sadar akan pegawainya yang mengintip kami aku mendekati Rae in lalu tidur di pahanya.
"Yya... apa yang kau lakukan... jangan seperti ini... ini di toko.." katanya panik.
"Kalau begitu ayo pulang... lakukan saja dirumah" Rae in kembali melotot.
"Bobby.. kau..." aku duduk kembali menatapnya serius.
"Kemasi barang-barang mu, aku akan mengajakmu makan malam" aku berdiri.
"Tapi..."
"A a... tidak ada tapi tapian" lalu aku berjalan.
"Tunggu dulu..." Rae in menarik lengan jas ku membuatku menoleh. "Aku benar-benar tidak bisa... aku harus..."
"Cup!"
"Ku tunggu diluar ya... aku ada didalam mobil" dan aku pergi meninggalkannya dengan wajah memerah karena malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
IN LOVE
Rastgelekumohon berhentilah, jangan siksa dirimu sendiri dengan mencintai ku seperti ini.. #Song Rae In aku tahu kau tak akan suka, aku bahkan tak ingin memaksamu, aku hanya ingin melihatmu tersenyum, itu saja. #Kim Bobby