"Park Jimin!!" teriak Seokjin ketika melihat Jimin berlari.
"Biar aku yang menyusulnya," ujar Yoongi.
"Hyung, aku juga ikut," timpal Hoseok.
Setelah mereka pergi, Seokjin merasa tak enak dengan Hana karena sikap Jimin. Ia juga tak menyangka Jimin akan seperti itu. Apa mungkin Jimin masih belum bisa menggantikan posisi Soora di hatinya?
"Chagiya, maaf atas sikap Jimin tadi. Ia hanya terlalu kaget mendengar berita ini," ucap Seokjin merasa bersalah.
"Gwaenchana, oppa tak perlu meminta maaf. Lagi pula kita masih punya banyak waktu supaya anak oppa mau menerimaku," jawab Hana sambil memegangi tangan Seokjin dan tersenyum lembut.
"Terima kasih karena kau mau menjadi kekasihku. Aku bersyukur karena dipertemukan dengan wanita sebaik dirimu. Aku akan berusaha agar anak-anakku bisa menerimamu menjadi ibu mereka," ucap Seokjin tulus sambil membalas pegangan Hana.
"Cheonmanayo, aku akan setia menunggu waktu itu oppa."
.
.
Sementara di kamar Jimin, namja itu kini sedang menangis sambil memeluk foto sang eomma.
"Eomma hiks.. hiks. Apakah appa sudah tak menyayangimu dan mencintaimu lagi? Kenapa appa membawa ahjumma itu? Apa appa sudah melupakanmu?" monolog Jimin sambil mengusap foto Soora.
"Eomma hiks, Jiminie tak mau punya eomna baru hiks. Jimin tak suka eomma hiks, kata teman Jimin ibu tiri itu jahat hiks. Jimin tak suka hiks dengan ahjumma itu hiks," ujar Jimin dengan isakan yang semakin keras.
Cklekk....
Yoongi sedih ketika melihat adiknya seperti itu. Entah apa yang ada dipikiran Jimin hingga bersikap seperti tadi. Yoongi rasa Jimin tak suka dengan Hana.
"Jimin-ah, boleh hyung masuk?" ucap Yoongi meminta izin pada Jimin, meskipun ia tahu Jimin tak akan menjawabnya.
"Butuh pelukan hm?" tawar Yoongi sambil merentangkan kedua tangannya pada Jimin yang sedang duduk terisak di bawah tempat tidurnya.
Jimin memang butuh pelukan, otomatis ia langsung menghambur memeluk Yoongi erat masih dengan suara isakannya yang belum hilang.
"Hiks..hiks, Jimin tak mau hiks," racau Jimin dalam pelukan Yoongi.
"Sstt, uljima saeng," ucap Yoongi berusaha menenangkan Jimin, mengelus punggung bergetar adiknya sambil mencium ujung kepala Jimin.
"Hyung hiks, apa appa sudah tak menyayangi eomma hiks? Apakah appa sudah lupa dengan eomma hiks?" tanya Jimin setelah melepaskan pelukannya dengan Yoongi.
"Hei, kau ini bicara apa heum? Jelas appa menyayangi eomma dan appa tak mungkin melupakan eomma eoh," jawab Yoongi sambil menangkup kedua pipi Jimin.
"Tapi hiks kenapa appa tak akan menikah lagi hiks kalau masih menyayangi eomma hiks," ujar Jimin.
"Jimin-ah," panggil Hoseok yang sedari tadi hanya di ambang pintu, membuat Jimin dan Yoongi menoleh.
"Percayalah, appa masing sangat mencintai eomma. Dia tak mungkin melupakan eomma begitu saja," ujar Hoseok yang kini sudah di samping Jimin.
"Hiks..hiks.." isakan Jimin masih belum berhenti keluar.
"Ssstt...uljima saeng," ucap Hoseok sambil menghapus air mata Jimin yang membasahi pipi chubby nya.
"Aigo, baby don't cry okay," ucap Yoongi dengan gummy smilenya agar Jimin ikut tersenyum.
"Hyung, mungkin baby ingin dipeluk lagi," ujar Hoseok.
"Hiks aniyo, Jimin bukan baby hiks," protes Jimin walaupun masih terisak.
"Lihatlah, bahkan kau masih menangis," ujar Yoongi sambil menaik turunkan alisnya.
"Hyungie~ hiks," rengek Jimin pada Hoseok.
"Hyung, jangan menggodanya," tegur Hoseok.
"Arraseo," jawab Yoongi.
"Aigo, lihatlah hidung dan pipimu," ujar Hoseok gemas ketika melihat wajah dan hidung Jimin yang memerah dan langsung memeluk Jimin.
"Apa kalian lupa kalau ada hyung di sini juga," ujar Yoongi dengan wajah memelas.
"Hyung, peluk," ujar Jimin sambil merentangkan satu tangannya, dengan senang hati Yoongi membalas pelukan Jimin dan akhirnya mereka bertiga berpelukan.
"Apa kalian tak berniat mengajak appa?" ujar seseorang membuat mereka bertiga menoleh.
"Aniyo, appa cepatlah kemari," jawab Jimin menyuruh Seokjin mendekat.
"Aigo, kenapa anak appa menangis eoh?" tanya Seokjin ketika melihat hidung yang memerah dan mata sembab Jimin.
"Dia menangis karena rindu dengan eomma, appa," jawab Hoseok membuat Yoongi dan Jimin langsung menatap Hoseok.
"Benarkah? Kalian tak bohong dengan appa kan?" tanya Seokjin penuh selidik.
"Ani- aniyo, kami tak berbohong appa," jawab Yoongi cepat, sementara Jimin hanya bisa pasrah ketika hyungdeulnya berbohong seperti itu.
"Ya sudah, kalian istirahatlah. Ini sudah malam dan besok Jimin juga harus sekolah," ujar Seokjin sebelum keluar dari kamar Jimin.
"Appa," panggil Jimin.
"Eoh wae?" tanya Seokjin.
"Bagaimana dengan Hana ahjumma?" tanya Jimin lirih. Sebenarnya ia merasa bersalah karena sudah mengacau acara makan malam Seokjin
"Dia sudah pulang. Tidurlah dan untuk kalian lebih baik keluar dari kamar Jimin," ucap Seokjin.
"Appa, Jimin minta maaf karena sudah mengacau acara appa," ujar Jimin sambil menunduk lesu.
"Gwaenchana, kau tak bersalah. Jadi tak perlu meminta maaf, lebih baik sekarang kalian tidur karena appa juga akan tidur," jawab Seokjin dengan senyum hangatnya.
Setelah Seokjin pergi, Yoongi juga bangkit dan hendak pergi dari kamar Jimin.
"Sebaiknya kau tidur Jim, ini sudah malam," ujar Yoongi dibalas anggukan oleh Hoseok.
"Tidurlah, hyung akan keluar sekarang," tambah Hoseok.
"Hyung, tidurlah di sini. Aku ingin tidur dengan kalian," ucap Jimin memelas.
"Takut eoh?" tanya Yoongi, namun terdengar meledek.
"Aniyo, aku hanya rindu dengan kalian," jawab Jimin sambil menunduk.
"Arraseo, hyung akan menemanimu jadi tidurlah," ujar Hoseok menggiring Jimin ke tempat tidurnya.
"Yoongi hyung juga," pinta Jimin dengan puppy eyes nya.
"Arra arra, hyung tidur di sini sekarang," jawab Yoongi.
Akhirnya mereka tidur dalam satu ranjang dengan Jimin yang berada di antara Yoongi dan Hoseok yang memeluk Jimin.
Cklekk..
"Selamat malam, maaf karena appa belum bisa melakukan yang terbaik untuk kalian. Appa menyayangi kalian adeul," gumam Seokjin di ambang pintu.
"Aku juga menyayangimu appa, sangat," jawab Jimin dalam batinnya.
.
.
.
.
Mau lanjut ngga nih?
Delete or TBC??Jangan lupa vomment, jebal juseyo....
Annyeong💜💜💜💕💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Bogosipda 2 ✔
Fanfictionsemuanya belum berakhir sampai sini, karena aku masih harus berjuang untuk melewati badai besar ini.......