"Chagi-ya, jaga diri baik-baik ne. Aku pergi dulu," pamit Seokjin dan mengecup kening Hana sayang.
"Ne, hati-hati," jawab Hana.
"Appa! Cepatlah, aku sudah terlambat!" seru Jimin dari luar.
"Ne!!"
"Dadah aegya, appa berangkat," ujar Seokjin sambil mengelus perut Hana yang sedikit membuncit.
...
Sedari tadi Yoongi selalu memperhatikan setiap gerak- gerik Hoseok. Ada yang aneh dengan anak itu akhir-akhir ini. Terlihat stress, tak seceria biasanya, bahkan bicara seperlunya.
"Ada yang mengganggu pikiranmu?" tanya Yoongi membuat Hoseok yang tengah asik memakan sarapannya mendongak.
"Hm?"
"Kau tak seperti biasanya, apa kau sedang ada masalah?" tanya Yoongi sambil menatap manik coklat milik Hoseok, sedangkan yang ditatap hanya diam tak berniat menyahut.
"Seok, kau mendengarku kan?"
"Ah, mianhae hyung. Aku hanya...hanya sedang stress karena banyak tugas," jawab Hoseok tergagap.
"Benarkah?" Yoongi tentu saja masih curiga karena Hoseok tak pandai berbohong jika dengannya.
"Huft! Jeongmal, aku memang sedang banyak tugas," jawab Hoseok setelah menghela nafas kasar.
"Baiklah, kali ini aku percaya padamu," ujar Yoongi dan kembali menyendok makanannya.
Suasana kembali hening, hanya dentingan sendok yang mendominasinya.
"Pagi," sapa Hana pada Yoongi dan Hoseok.q
"Pagi eomma," jawab Yoongi, sementara Hoseok tak berniat menjawab sapaan Hana karena pikirannya masih kacau.
"Hyung, aku sudah selesai. Aku pamit dulu ke kamar," ucap Hoseok menyudahi acara sarapannya dan langsung pergi.
"Yoon, ada apa dengan Hoseok?" tanya Hana karena ia belum terbiasa dengan sikap dingin Hoseok.
"Entah, dia bilang tugas kuliahnya sedang menumpuk jadi dia sedikit stress," jawab Yoongi menimang.
Hoseok berulang kali memejamkan matanya lalu kembali membukanya setelah beberapa detik. Rasanya seperti ada yang mengganjal dalam hati dan dirinya sendiri tak tahu apa itu. Hingga beberapa saat pintu kamarnya terbuka, menampakan sesosok perempuan. Siapa lagi kalau bukan Hana.
"Seokie, boleh eomma masuk?" tanya Hana meminta izin.
"Masuklah eomma," jawab Hoseok sambil bangkit dari tidurnya.
"Eomma membawakanmu susu hangat. Sepertinya kau sedang banyak pikiran, apa ada masalah?" tanya Hana setelah meletakkan nampan di nakas milik Hoseok dan mendudukkan dirinya di tepi ranjang.
"Eopseo, hanya sedang lelah saja," jawab Hoseok malas.
"Baiklah, kalau begitu istirahatlah. Jangan lupa minum susumu," ucap Hana sambil mengusak surai hitam Hoseok.
Sebelum Hana pergi, ia tak sengaja melihat figura yang terpajang apik di meja belajar milik Hoseok. Ia sempat tersenyum karena membayangkan bagaimana bahagianya keluarga Seokjin dulu. Tangan putihnya kini menyentuh figura itu, namun suara Hoseok membuat dirinya tak jadi menyentuh dan malah menjatuhkan figura tersebut.
Prang!
"Omo!" Hana menutup mulutnya kala dirinya kaget karena figura itu jatuh. Sementara Hoseok hanya diam sambil menatap nanar figura yang tadinya terpajang apik kini sudah pecah di lantai.
"Seok, eomma minta maaf. Sungguh eomma tak sengaja," ucap Hana segera meminta maaf pada Hoseok yang masih terdiam.
"Lebih baik eomma pergi dari sini," ucap Hoseok datar.
"Ada apa ini?" Yoongi datang dengan nafas memburu. Ia tak sengaja mendengar suara gaduh ketika sedang mencuci piring di dapur.
Mereka semua terdiam dengan arah pandang ke bawah membuat Yoongi mengikuti arah pandang mereka. Di sana, pecahan kaca berserakan dengan satu lembar foto di tengahnya."Bagaimana bisa?" tanya Yoongi heran.
"Eomma tak sengaja menjatuhkannya, mianhae," jawab Hana sambil menundukkan kepalanya.
"Tak apa, biar Yoongi saja yang membersihkan kekacauan ini," ujar Yoongi sambil tersenyum hangat.
"Tak usah, biar aku saja yang membersihkannya. Kalian pergilah," sela Hoseok.
"Biar hyung saja."
"Pergilah hyung, aku sedang ingin sendiri," usir Hoseok halus.
"Baiklah, hyung keluar dulu. Eomma kajja."
ajak Yoongi menyeret Hana pelan, keluar dari kamar Hoseok."Sekali lagi maaf," cicit Hana sebelum benar-benar pergi dari kamar Hoseok.
Hoseok menghela nafas berat dan bangkit dari duduknya. Dengan hati- hati ia memungut pecahan kaca tersebut. Hatinya sedikit berdenyut nyeri kala melihat betapa mengenaskan figura yang tadinya terpampang apik di atas meja belajarnya. Tak terasa air matanya meluruh membasahi pipinya. Sekelebat bayangan tentang keluarganya kembali berputar. Dimana bayangan mendiang sang eomma, Soora yang selalu menjadi tempatnya berkeluh kesah, dimana sang appa, Seokjin yang selalu menjadi penyemangatnya ketika ia sedang lelah menghadapi masalah, dan ingatan Hoseok ketika Yoongi dengan Jimin selalu membuatnya kesal sekaligus bahagia dengan tingkah mereka. Bukankah dulu keluarga mereka sangat bahagia? Bukan, bukan berarti sekarang ia tak bahagia dengan kedatangan Hana di tengah- tengah mereka. Hanya saja cobaan dan rintangan yang selalu keluarganya hadapi membuat Hoseok ingin sekali kembali ke masa lalu sebelum kekacauan itu datang. Mulai dari Namjoon, dan sekarang Bibi Nam.
"Asshh," Hoseok mendesis kala kulit tangannya tanpa sengaja menyentuh permukaan kaca yang tajam.
"Aish! Dasar ceroboh," gerutu Hoseok pada dirinya sendiri.
Segini aja dulu....
Mungkin di season kali ini lebih fokus ke Hoseok deh....
Tp bisa jadi ngga, hehe😂
Maaf kalo ada typo😪Btw, aku mau minta maaf nih krn aku belum bales komenan kalian dichapter sebelumnya...
Ngga tau kenapa mood aku bener-bener lagi labil banget sampe hanya sekedar bales komenan kalian aku males...
Bukannya ngga menghargai kalian yang udah bela-belain komen...Tapi kalian pernah ngga sih ada diposisi aku?
Akhir-akhir ini aku lagi banyak tugas ini itu, ditambah masalah lain...
Otomatis mood aku jelek, bahkan untuk sekedar nulis di wp aku ngga dapet feel...Aku juga lagi ngerasa ada yang ganjel dihati aku, tapi aku ngga tau apa..
Dan itu bener-bener ganggu konsentrasi aku di dunia nyata sama dunia orange...Maaf kalo semisal nanti aku juga belum bisa bales komen kalian...
Sekali lagi maaf ya, mungkin aku juga jadi jarang update...
Masih mau nunggu semua cerita aku kan?
Aku bakal sangat berterima kasih sama kalian yang mau setia sama semua karya aku, nungguin karya aku...Aku banyak bacot ya???
Maaf ya...
Dari pada keterusan mending aku pamit...Annyeong💜💜💜💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Bogosipda 2 ✔
Fanfictionsemuanya belum berakhir sampai sini, karena aku masih harus berjuang untuk melewati badai besar ini.......