Tak ada yang lebih baik dari semua pilihan yang bibi Nam berikan pada Hoseok. Bagaimana dirinya harus menghadapi semua ini? Di satu sisi ia ingin memberitahu semuanya kepada Seokjin dan Yoongi. Tapi di sisi lain ia tak mau keselamatan Jimin terancam.
"Argh!" erang Hoseok.
Buku yang ada di mejanya sudah penuh dengan coretan. Ia sendiri harus mengerjakan berbagai tugas, tapi pikirannya tak bisa fokus karena kejadian tadi.
"Bagaimana aku bisa menyelesaikan ini semua?!" ujar Hoseok frustasi sambil mengacak rambutnya sendiri.
"Hobie! Cepat turun! Makanan sudah siap!" seruan Yoongi membuat Hoseok menoleh ke arah pintu yang tertutup rapat.
"Hhh, setelah makan mungkin aku bisa menyelesaikan ini semua," monolognya setelah menghela nafas berat.
Tap
Tap
Tap
"Hobie, duduklah," ujar Seokjin dibalas anggukan oleh Hoseok.
"Kau mau makan apa, sayang?" tanya Hana sambil menyendokkan nasi ke piring Hoseok.
"Terserah eomma saja," jawab Hosepk dengan senyum terpaksa.
"Hoseok kan sudah besar. Kenapa harus diambilkan segala?" celetuk Yoongi.
"Kau juga hyung, kenapa masih diambilkan tadi?" timpal Jimin membuat Yoongi mencibik kesal.
"Eoh, jadi begitu. Yoongi hyung sudah besar ya," goda Hoseok.
"Aish! Makan saja makanan kalian! Tak usah memojokanku seperti itu!" ujar Yoongi kesal.
Seokjin dan Hana hanya bisa menggelengkan kepalanya karena melihat tingkah anak-anak mereka."Sudah bertengkarnya?" tanya Hana membuat mereka tersenyum tanpa dosa.
"Makanlah sebelum semuanya dingin," interupsi Seokjin.
"Ne appa," jawab mereka serempak.
"Permisi Tuan, Nyonya," ujar bibi Nam sopan sambil menaruh lauk-pauk di meja.
Hoseok sangat muak dengan sikap bibi Nam yang begitu baik di depan keluarganya. Ingin sekali ia memberitahu semuanya kalau bibi Nam itu orang Jahat.
"Tuan Hoseok, mau saya ambilkan sesuatu?" tanya bibi Nam membuat Hoseok mendongak.
"Tidak usah, Bi. Terima kasih," tolak Hoseok halus.
"Baiklah, kalau begitu saya permisi," pamit bibi Nam sambil membungkuk sopan.
"Appa, kapan kita liburan bersama?" tanya Jimin memecah keheningan.
"Memangnya kau mau kemana?" tanya Seokjin balik.
"Eum, paris?" pikir Jimin.
"Andwe! Bagaimana kalau Hawai?" sahut Hoseok.
"Paris saja, appa~" bujuk Jimin.
"Tidak! Paris itu sudah biasa. Hawai saja, appa~" ucap Hoseok.
"Bagaimana denganmu, Yoon?" tanya Seokjin.
"Terserah kalian saja," jawab Yoongi tanpa minat membuat Hoseok dan Jimin memutar bola matanya malas.
"Percuma saja appa bertanya pada Yoongi hyung. Dia itu lebih baik tidur daripada pergi berlibur," ujar Hoseok kesal membuat Hana terkekeh.
"Bagaimana kalau dua-duanya?" cetus Hana.
"Setuju!" seru Jimin.
"Tidak! Aku ingin Hawai saja," ucap Hoseok teguh pendirian.
Seokjin hanya bisa menggeleng melihat perdebatan kedua anaknya itu, sementara Yoongi terlihat menikmati makanannya tanpa terganggu dengan perdebatan kedua adiknya itu.
"Baiklah, lebih baik kita di rumah saja kalau begitu," ucap Seokjin membuat Hoseok dan Jimin langsung menoleh dengan mata melotot.
"Appa! Ini libur panjang," protes Hoseok.
"Lalu?"
"Kita harus berlibur lah! Aku tak mau liburan kali ini hanya di rumah saja!" jawab Hoseok dibalas anggukan oleh Jimin.
"Kalian saja terus berdebat, bagaimana bisa kita berlibur jika kalian saja begitu," ujar Seokjin membuat mereka kesal.
"Tinggal pilih satu saja apa susahnya sih?!" celetuk Yoongi.
"Kau itu tak pernah tahu dunia luar, karena yang kau tahu cuma tidur, tidur, dan tidur," sindir Jimin.
"Yak! Apa kau bilang?!" kesal Yoongi sambil memicingkan matanya.
"Kalian ini. Sudah habiskan dulu makanan kalian, untuk masalah liburan biar appa dan eomma yang pikirkan," ujar Seokjin melerai perdebatan mereka.
Hana berdehem, memberi kode pada Seokjin. Seokjin yang merasa langsung tersenyum dan menatap ketiga anaknya.
"Ehem...ada yang appa ingin bicarakan ke kalian bertiga," ujar Seokjin.
"Bicara lah," jawab Hoseok.
"Memangnya apa yang ingin appa bicarakan?" tanya Jimin sambil memiringkan kepalanya.
"Soal eomma Hana," jawab Seokjin sambil melirik Hana yang menunduk.
"Eomma? Waeyo?" tanya Yoongi karena ia yang posisinya paling dekat dengan Hana.
"Eomma kalian sedang mengandung calon adik kalian."
Uhuk uhuk
Hoseok langsung tersedak makanannya sendiri hingga terbatuk karena kaget. Segera ia meminum air putih dan memastikan apa yang ia dengar.
"Appa, aku tak salah dengar kan?" tanya Hoseok memastikan.
"Tidak, tanya saja ke eommamu," jawab Seokjin santai sambil melirik Hana yang tersenyum malu.
"Benarkah?" tanya Jimin dibalas anggukan oleh Hana.
"Yeay! Itu artinya Jimin akan jadi hyung!" sorak Jimin.
"Itu artinya kau tak bisa bermanja-manja dengan appa dan eomma," sahut Yoongi membuat adiknya kesal.
Hoseok hanya diam tak menanggapi antusias Jimin yang terlihat begitu bahagia meski Hoseok tahu adiknya itu juga sedang terluka batinnya. Ia senang mendengar berita bahagia seperti ini. Tapi, ketakutan Hoseok lebih mendominasi sekarang.
"Bagaimana kalau bibi Nam menggunakan eomma sebagai alat untuk menghancurkan keluargaku?" batin Hoseok.
"Biar aku yang membawanya eomma," tawar Hoseok ketika Hana hendak pergi membawa piring kotor ke tempat pencucian.
"Terima kasih Hobie-ya," ucap Hana sambil tersenyum hangat.
....
Bibi Nam tak henti-hentinya berpikir bagaimana caranya agar Hoseok bungkam. Salah satu kunci agar bibi Nam selamat adalah Jimin. Masalahnya, Hoseok tak akan membiarkan Jimin sendirian di mana pun mereka berada. Karena itu lah bibi Nam tak bisa leluasa untuk melancarkan aksinya.
"Apa yang harus ku lakukan pada anak itu?" monolog bibi Nam.
Saat itu juga Hoseok datang dengan membawa piring kotor.
"Ku dengar Hana sedang hamil," ujar bibi Nam dengan senyum liciknya. Sementara Hoseok hanya diam tak berniat meladeni bibi Nam."Bagaimana kalau aku juga bermain dengan eomma tirimu?" bisik bibi Nam membuat Hoseok mengepalkan tangannya erat.
"Urusanmu bukan dengan eomma. Jadi tak usah melibatkan dia!" tekan Hoseok dengan mata nyalang dan berlalu begitu saja.
"Kita lihat saja nanti," monolog bibi Nam dengan senyum liciknya.
Hola!!!🙃
Aku kembali serelah sekian lama, hehe...
Maaf ya jarang update, lagi sibuk ngerjain tugas soalnya...Jangan lupa vote dan komen ya....
Annyeong💜💜💜💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Bogosipda 2 ✔
Fanfictionsemuanya belum berakhir sampai sini, karena aku masih harus berjuang untuk melewati badai besar ini.......