Baik Yoongi, Hoseok maupun Jimin sudah merestui Seokjin.
Meski Seokjin harus berusaha meyakinkan mereka dan membuat mereka luluh terlebih dahulu. Tapi tak apa, karena hasilnya sungguh membuat Seokjin bisa tersenyum bahagia sekarang. Hana sudah ada di sampingnya dan sudah berstatus menjadi istri dan ibu dari anak-anak Seokjin.Ya, mereka sudah menikah dua bulan yang lalu. Tak banyak yang menghadiri acara pernikahan mereka, hanya keluarga dan kerabat, ada pula sahabat dari anak Seokjin.
Walaupun tak banyak yang datang, pernikahan ini berlangsung sangat hikmat dan penuh dengan kebahagiaan.Jimin adalah orang yang paling bahagia di sini. Melihat Seokjin yang tersenyum membuat Jimin ikut tersenyum bahagia. Jimin sungguh rindu senyuman sang ayah yang sudah lama pergi. Bukan berarti selama ini Seokjin tak bahagia, hanya saja senyuman yang Jimin lihat sekarang adalah senyum tulus, sangat tulus dan penuh dengan kebahagiaan.
"Berhentilah tersenyum saeng," ujar seseorang membuat Jimin langsung memasang wajah kesal.
"Ada apa dengan wajahmu itu?" tanya Hoseok heran sambil menaikkan satu alisnya.
"Bagaimana aku tak kesal! Kau selalu muncul disaat yang tak tepat!" ujar Jimin menggerutu dan Hoseok hanya mengedikkan bahu dan berlalu begitu saja.
.
.
"Jimin-ah! Hoseok-ah! Makanan sudah siap!!" teriak Hana dari arah dapur.
"Ne, sebentar eomma!" balas Jimin.
"Siapa cepat dia dapat," ucap Hoseok tiba-tiba yang membuat Jimin kaget sekaligus bingung. Kapan Hoseok sudah berada di sampingnya? Jimin pikir Hoseok pergi ke kamarnya tadi.
"Hyung!!" teriak Jimin kesal.
.
.
"Seok-ah, kau mau lauk apa?" tanya Hana lembut.
"Ayam dan sup saja eomma," jawab Hoseok canggung, ia hanya belum terbiasa dengan perlakuan Hana.
"Jimin-ah, duduklah," ujar Hana dibalas anggukan oleh Jimin.
"Ada apa dengan wajahmu itu?" tanya Seokjin yang sedari tadi hanya diam, ia heran karena melihat muka masam Jimin.
"Hoseok hyung terus saja menggangguku," ujar Jimin kesal.
"Aniyo! Aku tidak mengganggumu," elak Hoseok .
"Sudah sudah, lebih baik kalian makan makanan kalian," lerai Hana.
"Appa, Yoongi hyung eodiseo?" tanya Jimin.
"Dia sedang ada tugas di luar kota. Appa yang menyuruhnya dan seharusnya Hoseok ikut tapi Yoongi menolak mentah-mentah karena Yoongi bilang Hoseok lebih sering bermain dari pada membantu katanya," jawab Seokjin sambil melirik Hoseok.
"Apa kau selalu bermain di sana, Hobie?" Seokjin beralih pada Hoseok.
Bermain katanya, bahkan Hoseok tak boleh pergi kemanapun oleh Yoongi karena insiden itu.
"Bagaimana aku mau membantu, Yoongi hyung tak pernah mau dibantu appa," ujar Hoseok dengan mengayunkan nada diakhir.
"Benarkah?" tanya Seokjin memastikan.
"Jeongmal," jawab Hoseok mantap.
"Aku akan menghubungi Yoongi hyung nanti!" gerutu Hoseok dalam hati.
Setelah itu hanya ada keheningan diantara dentingan sendok dan piring.
"Jimin, bagaimana masakan eomma?" tanya Hana dengan ekspresi penasaran untuk memecah keheningan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bogosipda 2 ✔
Fanfictionsemuanya belum berakhir sampai sini, karena aku masih harus berjuang untuk melewati badai besar ini.......