Hana merasa perutnya seperti ditusuk oleh jarum. Setelah ia sarapan, ia berniat keluar kamar untuk memastikan bahwa suaminya sudah berangkat sekaligus bersantai di ruang tengah. Tapi entah kenapa tiba-tiba perutnya terasa sakit hingga dirinya bahkan tak sanggup berdiri.
"Akhh, hiks sakithh," Hana merintih sambil memegangi perutnya.
"Oppa hiks tolong ngghhh," ucap Hana berharap Seokjin mendengar suaranya.
Di sisi lain, bibi Nam sedang menyeringai puas ketika ia berhasil membuat sang Nyonya kesakitan.
"Bukankah ini terlalu mudah untukku?" gumamnya dengan senyum licik.
"Waktunya beraksi," lanjutnya.
Cklekk...
"Nyonya, ini minuman... Omo!"
"Astaga!" pekik bibi Nam.
"Hiks hiks...sakit Bi," rintih Hana.
"Tuan!!!! Tuan besar tolong!!!!" teriak bibi Nam.
Brak!!
"Eomma!" pekik Yoongi dan langsung berlari mendekati Hana.
"Bagaimana bisa, Bi?" tanya Yoongi panik dan langsung membawa Hana ke dalam gendongannya.
"Saya tak tahu Tuan muda," jawab bibi Nam sambil menunduk.
"Eomma bertahanlah. Aku akan membawa
eomma ke rumah sakit," ujar Yoongi sambil melangkah cepat keluar dari kamarnya.....
Yoongi duduk sambil menyandarkan tubuhnya di depan ruang UGD. Tangannya masih berlumuran darah Hana yang hampir mengering. Dirinya sangat khawatir ketika darah keluar begitu saja dari selangkangan Hana.
"Tuan, sebaiknya anda bersihkan dulu darahnya," ujar bibi Nam membuat Yoongi menegakkan tubuhnya yang tadinya bersandar.
"Nanti saja Bi. Aku khawatir eomma kenapa-kenapa," jawab Yoongi lesu.
"Baiklah," ucap bibi Nam.
"Yoongi!!" seru seseorang membuat Yoongi menoleh.
"Bagaimana keadaan Hana?" tanya orang itu tak sabaran.
"Mereka masih menangani eomma di dalam, appa." jawab Yoongi lesu
"Bagaimana bisa?!" tanya Seokjin khawatir sekaligus panik.
"Itu karena-
Cklekk
"Keluarga pasien?" tanya sang dokter.
"Saya suaminya," jawab Seokjin cepat.
"Pasien mengalami pendarahan, jadi dengan terpaksa saya harus menyampaikan bahwa istri Anda kritis. Apa istri Anda mengonsumsi obat penggugur kandungan?"
"Ap-apa?" Seokjin sendiri terkejut atas penuturan sang dokter.
"Eomma tak mungkin meminum obat itu," sahut Yoongi tak percaya.
"Maaf, kalau begitu saya permisi dulu karena masih ada pasien yang harus saya tangani," ujar sang dokter berpamitan setelah membungkuk sopan.
"Maaf Tuan Park, tadi pagi Nyonya Hana memakan bubur yang dibuat oleh Tuan Hoseok," cicit bibi Nam.
"Maksudmu?" tanya Seokjin bingung.
"Sepertinya Tuan Hoseok yang menaruh obat itu ke dalam bubur Nyonya Hana," jawab bibi Nam sambil menunduk dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bogosipda 2 ✔
Fanfictionsemuanya belum berakhir sampai sini, karena aku masih harus berjuang untuk melewati badai besar ini.......