TMG 15

5.3K 235 5
                                    

Di kelas.

"Habis diajak dia kemana lo?" tanya Sevana saat Kezia baru saja duduk di sampingnya.

"Rooftop." Jawab Kezia singkat, padat, dan jelas.

Saat Sevana akan bertanya lebih, wali kelas mereka datang memasukki kelas.

Dan seingat Kezia, hari ini tidak ada jam di kelasnya.

"Selamat pagi anak-anak." Sapa bu Vera.

"Selamat pagi Bu."

"Jadi kedatangan Ibu ke sini ingin memberikan informasi penting untuk kalian. Mulai besok sampai minggu depan kalian di liburkan, dikarenakan anak kelas duabelas akan menghadapi Ujian Nasional." Ucap bu Vera yang sontak membuat murid sekelasnya berteriak girang.

"Asikk akhirnya gue bisa endehoy di rumah."

"Omonac Akhirnya diriku bisa marathon drakor juga."

"Nanti mau liburan ke Jepang, Korea, Dubai, atau Belanda ya?"

"Kamu ini sombong sekali marpuah."

Dan masih banyak lagi ocehan para murid kelas.

"Harap tenang! Baik, segitu saja informasi yang Ibu sampaikan. Dan jangan ada yang keluar kelas sampai guru mata pelajaran datang." Peringat bu Vera.

"Verol, kalau ada yang keluar kelas tolong namanya kamu catat dan kasih ke Ibu. Kalau ada yang ke toilet, kasih batasan waktu hanya lima menit." Ucap bu Vera tegas yang mana malah membuat para muridnya mendesah malas.

"Yahh Ibu gak asik."

"Ya ampun Bu, masa ke toilet cuma lima menit? Saya aja lima menit cuma buat menghayati kencing Bu!"

"Tau nih Bu, saya kan dandan dulu di toilet."

"Jangan membantah atau kalian saya hukum mengelilingi lapangan lima puluh putaran?!" ancam bu Vera yang semakin membuat anak muridnya bete.

"Ke kantin gak boleh Bu?"

"Gak!"

"Yah Bu, kita kan laper Bu. Masih pagi nih Bu, saya lupa bawa bekal."

"Yasudah, saya izinkan dua orang buat ke kantin. Tapi harus lelaki dan perempuan. Yang lainnya kalau mau nitip aja. Udah, Ibu pamit." Final bu Vera yang langsung keluar kelas.

"Aelah gak asik banget sih Bu Vera. Udahlah gue ke kantin aja." Ucap salah seorang siswa sambil berjalan keluar kelas.

Namun saat sampai pintu, suara lantang Verol membuat siswa tersebut mau tak mau harus kembali ke bangkunya.

"Berani lo keluar, gue catet nama lo di buku hitam ini." Ucap Verol sambil menatap siswa tersebut tajam.

"Cih dasar titisan Genderuwo! Mainannya buku hitam!" balas siswa tersebut membuat satu kelas tertawa.

"Bacot lo titisan Kuyang." Balas Verol yang lagi-lagi membuat teman kelasnya tertawa.

"Anjeng, humor gue dolar." Sahut Xendra.

"Humor gue dong, Pound Sterling." Balas Arven.

"Heh bacot lo semua." Ucap Verol jengah.

"Dih lagi pms lo Pak." Ucap Xendra membuat Verol menatapnya tajam.

"Cangkemu!"

Sedangkan di meja Kezia dkk.

"Anjir sih ini seneng banget gue, ternyata tanggalnya di majuin." Ucap Daisy antusias.

"Gimana kalau kita berangkatnya dua hari kemudian?" saran Aurelia.

"Kecepetan elah, tiga hari lagi aja." Saran Nevalia.

Troublemaker Girls [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang