My sekretaris 2

44.5K 1K 8
                                    

05 Agustus 2019

Perhatian!!!

Harap sebelum membaca cerita MS 2 ini diharapkan untuk selalu berkomentar sopan, untuk menghargai sebuah karya orang lain berikan vote serta dukungannya.

Terima kasih.

🌿🌿🌺🌺🌺🌿🌿

BAGIAN 1

Sudah 8 bulan berlalu Aletha masih menjadi sekertaris pria yang di cintainya sejak pertama mereka bertemu, tak lain adalah Aldo. Selagi bu Nina mengambil cuti Aletha akan mendampingi kegiatan Aldo termasuk sedang dalam operasi, yang dimana Aletha masih belum terbiasa dengan bau darah dan sayatan pada kulit manusia.

Ohh membayangkannya saja sudah membuatnya mual.

Aldo, pria itu memang terlihat sulit untuk di dekati apalagi mengetahui fakta bahwa Aldo tak menyukai gadis manja dan kekanak-kanakan, seperti Aletha contohnya. Membuat Aletha merasa sedikit tak percaya diri apalagi dengan gadis yang bernama Stella yang beberapa hari ini terlihat dekat dengan Aldo.

Stella adalah gadis yang menjabat sebagai direktur di salah satu perusahaan dijakarta dan dia adalah penyumbang terbesar di rumah sakit tempat dirinya dan Aldo bekerja. Jika Aletha dibandingkan dengan gadis yang makan siang bersama Aldo di kantin rumah sakit tadi siang, memang memiliki perbedaan yang sangat jauh. 

Stella, cantik, kaya, berpendidikan, dan tentu saja dewasa. Berbanding balik dengan Aletha yang manja, kekanak-kanakan, dan tidak dewasa. Aletha memang kaya tapi kekayaannya itu bukan miliknya melainkan milik keluarganya. Sedangkan dia hanyalah seorang gadis yang selalu menikmati aset kedua orang tuanya, menjadi seorang perawatpun bukanlah keinginan hatinya melainkan permintaan kedua orang tuanya. Mimpinya sebagai seorang model terkenal saat itu harus kandas.

Malam ini jam sudah menunjukan pukul 23.12 Aletha sudah selesai dari pekerjaan nya yang melelahkan, mendampingi Aldo dengan segala pasiennya yang berbeda. Terkadang Aletha selalu menjadi serangan mendadak dari pasiennya hanya karena pasiennya itu tak mau di priksa ataupun tak mau di suntik dan hal tak mengenakan lainnya yang terjadi.

Aletha hanya bisa selalu sabar dalam menghadapi segalanya meskipun gadis itu tak suka ada orang yang bersikap kasar padanya tapi Aletha memiliki tanggung jawab yang harus Ia laksanakan semasa kuliahnya sebagai perawat.

Terkadang memang tak semua pasien bersikap tak mengenakan kepada perawatnya, kadang kala Aletha di buat tertawa oleh pasien yang bertingkah lucu ataupun mudah bergaul dengan orang asing.

"Aletha." lamunan Aletha seketika terputus saat seseorang dari dalam mobil memanggilnya dengan kaca mobil yang terbuka.

"Pak Aldo?" gumamnya, melihat pria itu membuat ia tersenyum, tetapi senyumannya tak berangsur lama ketika Ia kembali mengingat kebersamaan Aldo dengan wanita bernama Stella itu.

"Naiklah." kata Aldo, Aletha memasang wajah bingung dengan tanda tanya.

Benarkah pria itu mengajaknya pulang bersama? Batinnya

"Kau tahu bukan aku tak suka mengulangi perkataanku!" Aletha yang mendengar nada tegas Aldo, Aletha segera memasuki mobil pria tersebut dengan terburu-buru sampai-sampai kepalanya terjedot saat Ia hendak memasuki mobil.

"Hati-hati, dasar ceroboh." Aletha hanya mengerucutkan bibirnya mendengar perkataan Aldo.

"Sebenarnya bapak tidak perlu repot-repot mengantarkan saya." ucap Aletha di sela perjalanan.

"Ada apa denganmu?" tanya Aldo, Aletha mengernyit tak mengerti.

"Maksud bapak?"

"Kenapa siang tadi kamu menghindari saya." katanya, Aletha terdiam Ia mencoba untuk berpikir apa yang harus Ia katakan jika Ia cemburu melihat kedekatan pria itu dengan Stella saat makan siang tadi.

"Mungkin itu perasaan bapak saja."

"Kamu cemburu." tidak itu bukan sebuah pertanyaan melainkan sebuah pernyataan.

"Maksud bapak apa saya tidak mengerti?"

"Jangan berpura-pura bodoh Aletha, kau itu sudah bodoh dan jangan menambahkan kebodohan itu dengan tingkah laku mu seperti ini, kekanak-kanakam sekali."

See,  mulut pria itu memang sangat pedas bahkan Aldo tak akan segan-segan mengatakan hal yang lebih kasar jika Aletha melakukan kesalahan dalam pekerjaannya. Meskipun begitu entah kenapa Aletha masih menyukai pria itu, pria yang bahkan selalu bersikap tak acuh dan menyakiti perasaanya dengan segala perkataan pedasnya.

"Iya, saya memang kenakak-kanakan. Kalau begitu turunkan saya disini!" Aldo melirik sekilas.

"Kau yakin?" Aletha terdiam, Ia tak mau menghilangkan kesempatan untuk berdekatan dengan Aldo tetapi pria itu terlalu menyakiti perasaannya. Biarlah kali ini Aletha bertahan toh dia memang sudah bertahan selama ini dengan segala kesakitan ini.

"Lihat, kau memang labil dan kekanak-kanakan." kata Aldo, Aletha tak mengubris Ia memilih memalingkan wajahnya ke arah jendela mobil melihat jalanan kota yang masih ramai.

Tiba-tiba Aletha merasakan mobil yang di tumpanginya berhenti di pinggiran yang minim pengguna jalan. Ia menoleh ke arah Aldo yang tengah membuka sabuk pengamannya.

Dengan tatapan bingung dan hendak mengeluarkan suara untuk bertanya sesaat kemudian asupan udara di sekitarnya terputus, Aletha menerjapkan matanya.

Bernarkah? Benarkah Aldo yang dicintainya dan pria yang selalu berkata pedas padanya kini sedang menciumnya? Mencium tepat di bibirnya?

Apakah ini mimpi?

Aldo melepaskan kecupan bibirnya dan melihat wajah merona gadis manja di sampingnya itu. Diusapnya pipi tembam gadis itu dengan lembut menggunakan ibu jarinya.

"Bernafaslah." ucap Aldo.

"Hah... Hahh..." Aldo tersenyum bangga karena membuat gadis itu bisa menahan napasnya selama itu hanya karena Ia mengecup bibir yang sudah Ia dambakan selama ini.

"Pak..."

"Kau itu terlalu manja, polos dan kenakak-kanakan untuk menjadi pendamping hidupku." wajah terkejut dan senang Aletha berubah dengan wajah sedih saat mendengar perkataan Aldo, Ia hendak memalingkan wajahnya tapi lengan besar Aldo menahannya dan membuat mata mereka kembali bertemu saling mungunci.

"Awalnya aku ingin menutup rapat pintu hatiku setelah wanita yang kucintai pergi dan memilih pria lain." alis Aletha bertaut.

Wanita yang Aldo cintai? Siapa?

"Tapi kali ini, aku tak akan membiarkan gadis yang kucintai pergi untuk kedua kalinya." Aletha semakin di buat bingung, ketika hendak bertanya mulutnya kembali tertutup rapat saat melihat Aldo yang mencium lengannya dengan lembut dan penuh perasaan.

"Will you marry me, Aletha?"

🌿🌿🌺🌺🌺🌿🌿

Hay guys aku kembali dengan My Sekretaris season 2

Tunggu kelanjutannya yah

#timAlethaAldo


Jika ada hal yang ingin kalian tanyakan kepada mereka tanyakan saja.

1. Arga

2. Kesha

3. Aldo

4. Aletha

18+ My Sekretaris Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang