MS 2

18.5K 857 4
                                    

🌱🌺🌺🌺🌱

BAGIAN 14

🌱🌺🌺🌺🌱

HAPPY READING
ENJOY

🌱🌺🌺🌺🌱

Perlahan Aletha membuka gesper yang terpasang di celana suaminya tersebut, hingga dalam satu gerakan Aletha menurunkan celana Aldo beserta celana dalamnya.

Aldo mengulum senyumnya ketika melihat Aletha yang menutup matanya saat menurunkan celananya.

"Buka matamu Aletha."

Aletha membuka matanya sedikit demi sedikit dan terpampanglah ereksi Aldo yang berdiri tegak di depan matanya.

"Manjakan dia Aletha."

Aletha meneguk salivanya sendiri, Ia tahu apa maksud Aldo tapi ini adalah pertama kali baginya.

Ia sedikit takut.

Perlahan Aletha memagang milik Aldo tersebut, mengelusnya dengan lembut. Aldo menutup matanya merasakan nikmat yang tiada tara dari elusan tangan mungil Aletha.

Pelan-pelan Aletha menjilat ereksi milik Aldo, Aldo menengadahkan kepalanya ke atas ketika Aletha mulai memasukan ereksinya ke dalam mulut mungilnya, tak bisa sepenuhnya masuk tapi Aldo benar-benar merasakan ingin melayang.

Aldo menunduk dan menyingkirkan rambut istrinya tersebut ke belakang punggung, melihat nya yang sedang memberikan servis.

Aldo mengerang keras ketika Ia sampai puncaknya, Aldo cukup terkejut ketika melihat Aletha yang menelan spermanya sampai habis. Benarkah itu? Benarkah istri polosnya itu melakukan hal itu?

Ia bahkan sampai tak percaya.

Aldo membaringkan Aletha di tempat tidur dan meminta gadis itu membalikan tubuhnya untuk tengkurap. Aletha hanya menurut.

"Ahhh...." Aletha mendesah ketika Aldo memasukinya dari belakang. Nafanya naik-turun ini berbeda dari yang pernah mereka lakukan, milik Aldo seolah memasukinya sangat dalam.

Desahan memenuhi ruangan seiring dengan pergerakan pinggul yang awalnya pelan kini mulai dengan ritme cepat.

"Ahhh...."

"Kau benar-benar nikmat Aletha...."

"All.... Aku....."

Mendengar namanya disebut, Aldo semakin mempercepat gerakan pinggulnya.

"Keluarkan sayang......"

"Ahhh...."

Tubuh Aldo ambruk di atas tubuh Aletha, setelah merasakan pelepasan yang begitu nikmat. Aldo menyemburkan benihnya pada rahim Aletha.

Aldo mengecup bahu telanjang istrinya tersebut dengan lembut.

"Terima kasih."

1 jam kemudian

Aletha memainkan jari lentiknya di atas dada bidang Aldo. Setelah menyelesaikan 2 ronde sekaligus yang membuat tenaga tubuh mereka terkuras, akhirnya mereka mulai mengistirahatkan tubuhnya.

Suara dering ponsel memecahkan keheningan. Tangan Aldo terulur untuk mengambil ponselnya di atas meja naskah tanpa melepaskan pelukannya pada Aletha.

"Ada apa Vian?" tanya Aldo to the point kepada orang kepercayaannya sekaligus sudah menjadi sahabatnya sejak kecil.

"Rumah sakit sedang membutuhkanmu." ucap Vian

"Aku sudah katakan jangan menganggu untuk seminggu ini."

"Aku tahu tapi...."

"Jangan membuatku harus mengatakannya untuk ketiga kalinya Vian."

"Bisakah kau berikan aku waktu libur untukku?"

"Akan ku berikan setelah waktu cutiku habis.?

"Shit."

"Aku mendengarnya Vian."

Aldo menutup ponselnya dan menaruhnya kembali ketempat semula, mengeratkan pelukannya pada Aletha.

"Aku tidak masalah jika honeymoon kita...."

"Diamlah Aletha, aku tak mau membuatmu terus menerus menangis."

"Aku...tidak...."

"Kau tak pandai berbohong." Aletha bungkam, jika sudah ketahuan seperti ini Ia hanya bisa diam dan tak ingin melawan.

"Kamu adalah wanita yang kekanak-kanakan dan cengeng, tapi aku mencintaimu tanpa menuntut apapun darimu. Aku tak peduli pandangan orang terhadapmu yang jelas aku ingin kamu jadi yang terakhir bagiku. Aletha aku mencintaimu, sangat mencintaimu kuharap ini bisa menjawab pertanyaan mu malam itu."  Aletha tertegun mendengarkan ungkapan Aldo hingga membuat dirinya sadar jika selama ini pria itu tak pernah memandang rendah Aletha, Aldo mencintai apa adanya Aletha.

Bukankah Aletha beruntung mendapatkan pria yang mencintai dia apa adanya? Ya tentu saja, Ia sangat beruntung.

"Maafkan aku." ucap Aletha. Aldo mengecup pelipis istrinya tersebut sebelum melepaskan pelukannya dan mencium kembali bagian tubuh Aletha, dari leher hingga semakin turun ke bawah. Aletha mendesah nikmat juga geli ketika Aldo memainkan lidahnya di kewanitaannya tersebut.

"Ahh.."

🌱🌺🌺🌺🌱

18+ My Sekretaris Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang