18+ My Sekretaris

MS 2

🌱🌺🌺🌺🌱

BAGIAN 21

🌱🌺🌺🌺🌱

9 bulan sudah berlalu, sedih senangnya nya Aldo lewati bersama Aletha.

Sejauh ini Aldo sudah disibukan dengan pekerjaan juga tanggung jawabnya untuk memenuhi permintaan aneh-aneh Aletha.

Memintanya membuat seblak lah, memakan kuning telur, memanjat pohon mangga malam-malam, ataupun memakai bikini saat berenang.

Bayangkan bagaimana Aldo melewati hari-harinya. Tapi Ia tak mengeluh ataupun protes karena Aldo ingin membahagiakan Aletha sekalipun dirinya harus menjadi korban.

Tapi bagaimana untuk saat ini, Aletha membuat Aldo berada di pilihan yang sulit. Dimana hari ini Aldo ada operasi besar yang akan berlangsung selama 9 jam sedangkan Aletha terus menempel padanya dan memintanya untuk tak pergi.

"Sayang, aku janji setelah operasinya selesai aku langsung pulang oke?" Aletha menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Dokternya ganti aja."

"Gak bisa semudah itu sayang..."

"Yaudah terserah kamu." kata Aletha yang kemudian berlalu menuju kamarnya.

Aldo menghela nafas kemudian mengikuti istrinya.

"Al jangan marah."

"Aku tidak marah." cetus Aletha.

Aldo ikut naik ke atas kasur dan memeluk Aletha dari belakang. Perutnya yang kian membesar membuat Aldo gemas dan selalu ingin mengelusnya.

Dikecupnya punggung sang istri.

"Jika dia lahir, aku sudah menyiapkan nama untuk mereka." ucap Aldo, ya mereka karena Aletha sedang mengandung 2 anak kembar. Suatu kebahagiaan bagi Aldo dan Aletha karena tuhan memberi mereka anugrah terindah.

"Kamu mau tahu?" tanya Aldo, melihat Aletha yang masih diam dengan wajah merajuk.

"Apa?"

"Yang pertama adalah Arial Nugraha Ronaliando." Aletha mengulum senyumnya, suaminya itu menyatukan nama belakangnya dengan nama belakang Aldo.

"Dan yang kedua kamu yang tentukan." ujar Aldo.

"Samuel Nugraha Ronaliando."

🌱🌺🌺🌺🌱

"Ini semua salahmu."

Aldo menoleh ke ayah mertuanya.

"Sudahlah mas, ini bukan sepenuhnya salah Aldo, dia kan juga sibuk bekerja." ucap Intan sang istri.

"Apa pekerjaanmu lebih penting daripada menjaga istrimu sendiri?"

Aldo diam, Ia sendiri sadar akan kesalahannya. Meninggalkan Aletha yang tertidur dan berangkat kerja tanpa sepengetahuan Aletha. Hingga saat wanita itu hendak melahirkan Aldo tak ada di dekatnya untuk menolong, untunglah ada pembantunya yang segera membawanya kerumah sakit. Sedangkan Aldo disibukan di ruangan operasi.