MS 2

35.8K 1K 19
                                    

BAGIAN 2

Sebenernya mau update besok tapi aku pikir malam ini aja.

JANGAN LUPA UNTUK MEMBERIKAN BINTANG SERTA COMENTNYA.

AKAN DI NEXT KALAU VOTE NYA SAMPAI 70 LEBIH DAN KOMENNYA MINIMAL 10.

1 VOTE ITU BERARTI LOH

Maka aku bakalan upload lebih panjang lagi.

TERIMA KASIH

Happy Reading.......

Sudah 3 hari semenjak kejadian dimana Aldo melamarmya secara tiba-tiba dan tidak romantis. Ya Aletha akui jika pria dengan mulut pedas seperti Aldo mana bisa melakukan hal romantis. Terkecuali mungkin pada gadis yang pernah singgah di hati pria itu.

Aletha tidak tahu siapa wanita itu dan Aletha pun tak ingin mengetahuinya karena jika Ia tahu itu akan semakin menyakiti hatinya. Aletha masih harus belajar dewasa dalam bersikap jika tiba-tiba Ia cemburu dan bertingkah seperti anak kecil Aldo pasti akan membencinya dan bagaimana jika pria itu kembali menarik ucapannya? Ohh tidak, Aletha tidak ingin itu terjadi

Gadis dengan tubuh mungil itu melangkahkan kakinya menuju ruangannya tetapi terhenti saat seorang pria yang tak lain adalah Fero salah satu rekan kerjanya.

"Aletha, apa kabar?" sapa pria itu selagi memberikan pelukan singkat yang biasa mereka lakukan saat bertemu maupun berpisah.

"Aku baik, bagaimana denganmu? Kulihat kau sangat sibuk akhir-akhir ini sampai tak bisa menongkrong dengan yang lainnya seperti biasa." pria itu menyengir.

"Pekerjaan benar-benar menyita waktuku, sampai-sampai aku lupa jika ada gadis yang begitu merindukanku." katanya selagi tangannya mencubit gemas pipi tembam Aletha.

"Aku tidak merindukanmu."

"Aku tak mengatakannya jika wanita itu kamu." perkataan Fero membuat wajah Aletha memerah karena malu, pria di depannya itu tertawa renyah.

"Aku hanya bercanda."

"Ishh dasar menyebalkan." kata Aletha dengan wajah cemberut membuat gadis itu semakin imut di mata Fero dan membuat tawa Fero bertambah keras.

"Kau sangat imut Aletha, Aku semakin tak sabar menjadikanmu istri ku." wajah Aletha menegang.

"Ehem." Aletha dan Fero menoleh kepada orang yang kini tengah berdiri hadapan mereka, rahang pria itu mengeras dengan kepalan tangannya di dalam kantung jas putihnya.

"Aletha kamu ikut saya ke ruangan." ucap Aldo dengan nada tegas, pria itu lantas berlalu pergi. Meninggalkan Aletha dengan wajah cemasnya dan Fero dengan wajah santainya tak peduli.

"Fer aku pergi dulu yah." ucap Aletha yang hendak pergi tapi Fero menahan pergelangan tangannya.

"Hati-hati dengan pria yang memakan seribu cabai itu."

***

Aletha membuka pintu ruangan pria yang melamarnya 3 hari lalu. Dengan perasaan cemas Aletha berani memasukan kakinya kedalam ruangan yang terasa dingin itu.

"Bapak memanggil saya?" tanya Aletha dengan nada hati-hati. Sedangkan Aldo hanya diam menatap gadis di depannya itu yang terlihat ketakutan.

Melihat Aldo hanya diam sambil terus menatap ke arahnya, membuat Aletha semakin diselimuti rasa khawatir. Karena jika Aletha di minta memasuki ruangan Aldo maka ada kesalahan yang dilakukan Alteha. Meskipun saat ini Aletha tidak tahu apa kesalahannya.

"Pak?" panggil Aletha lagi.

"Kau tahu kesalahanmu apa?" tanya Aldo, gadis di hadapannya menggeleng dengan tampang polos. Semakin membuat Aldo gemas untuk tidak menerkam calon istri mungilnya tersebut.

"Kemari." kata Aldo selagi menepuk pahanya. Dengan wajah bingung Aletha hanya menurut hingga dia sudah berdiri di samping pria yang tengah terduduk si kursi kebesarannya itu.

"Duduk." pinta Aldo. Aletha mengerutkan kening.

"Eh?" tak tahan dengan sikap lemot Aletha, Aldo menarik lengan gadis itu dan mendudukan dia di pangkuannya. Gadis itu nampak terkejut dilihat dari wajah dan tubuhnya yang terasa menegang dan kaku.

"Pak?" cicit Aletha.

"Kau cukup diam." ucap Aldo, pria dengan alis tebal itu mendekatkan wajahnya membuat Aletha hendak menghindar tapi dengan cepat tangan lebar Aldo menahan tengkuk gadis itu hingga akhirnya bibir mereka menyatu.

Dari sebuah kecupan berakhir dengan sebuah lumatan, pelan-pelan Aldo menggerakan bibirnya hingga akhirnya semakin liar.

"Balas ciumanku Aletha." ucap Aldo di sela ciumannya, Aletha yang baru pertama kali melakukan hal ini membuat Ia sedikit bingung hingga akhirnya Ia menuruti perkataan calon suaminya tersebut.

Sebuah ciuman tidak cukup untuk Aldo, tangannya mulai menjalar kebagian tubuh gadis itu, meremas pantat gadis itu hingga membuat Aletha mendesah dengan wajah merona.

"Al..."

Aldo memasukan tangannya melewati seragam putih Aletha dan....

Gimana mau lanjut, atau di skip aja?

Votenya jangan lupa kalau vote dan komen nya banyak aku bakala lanjut cepet.


Jika ada hal yang ingin kalian tanyakan kepada mereka tanyakan saja.

1. Arga

2. Kesha

3. Aldo

4. Aletha

18+ My Sekretaris Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang