MS 2

25.4K 924 30
                                    

BAGIAN 5

Akan di lanjut kalau votenya sampai 90 vote dan koment minimal 20.

Happy Reading




















Aletha lagi-lagi menghela, entah sudah keberapa kali pikirannya terus menerus memikirkan kejadian tadi.

Siapa wanita dan anak yang dibawanya tersebut? Apa benar mereka anak dan istri dari Aldo?

"Aisshh mana mungkin kalau memang benar, Aldo tak mungkin mengajakku menikah."

Tapi itu bisa saja benar.

Aletha memukul kepalanya sendiri karena dengan beraninya memikirkan hal yang belum tentu kebenarannya, dewasa? Aletha sedang mencobanya, dimulai dari sikap setelah itu cara berpikirnya. Kenapa? Agar Aldo tak meninggalkannya.

Apakah Aletha begitu mencintai Aldo? Kenapa? Dan apa alasan dirinya mencintai pria yang bermulut pedas tersebut?

Aletha sendiri masih tidak tahu jawabannya, yang pasti Ia mencintai Aldo. Karena cinta tak perlu alasan kan?

"Papah."

Lagi-lagi Ia mendengar anak kecil memanggil kata Papah! Apa ini halusinasinya?

"Papah!" suara itu semakin terdengar,  Aletha lantas membalikan tubuhnya untuk melihat pemilik suara tersebut.

Dan ternyata

Itu adalah anak yang sama dan wanita yang sama, yang Ia lihat siang tadi di rumah sakit. Lalu pada siapa anak itu memanggil Papah?

Aldo?  Ya tentu saja anak itu memanggilnya pada pria yang akan menjadi calon suaminya itu, kini Aldo tengah berdiri di samping mobilnya dengan senyuman manis kepada anak kecil tersebut sedangkan Aletha lagi-lagi melihat kejadian manis tersebut yang dibalik dadanya terasa menyakitkan.

"Aletha!" gadis yang di panggil tersebut mendongak menatap Aldo dengan wajah bingung.

"Kau ingin pulang atau mau ku tinggal." kata Aldo yang sudah membukakan pintu depan mobil tepat di samping pengemudi.

Aletha sempat bingung kepada Aldo dan kemana perginya wanita dan anaknya tadi?

"Cepatlah, aku tak suka mengulangi kata-kata ku." Aletha buru-buru berlari dan langsung memasuki mobil tersebut sebelum Aldo merubah pikiran.

Aldo mengitari mobil dan memasukinya juga.

"Kenalkan Lin ini calon istriku." ucap Aldo kepada penumpang di belakang, Aletha lantas menengok ke belakang dan melihat wanita yang membuatnya sakit hati tersebut.

Aletha dapat melihat raut kecewa dari wajah wanita tersebut tetapi akhirnya wanita itu memaksakan untuk tersenyum dan menjabat tangan dengan Aletha.

"Namaku Lina." ucap wanita tersebut dengan singkat. Aletha membalas jabatannya.

"Aletha."

"Aku punya mamah dua?" tanya bocah yang sedang di pangkuan wanita bernama Lina tersebut. Aletha kembali terkejut dengan perkataan bocah itu. Lina mencoba menjelaskan.

"Tidak sayang, tante ini calon istrinya Papah."

"Papah menikah lagi?"

Haduh tepuk jidat deh, Aletha menatap ke arah Aldo yang juga melihat ke arahnya.

***

"Pak..."

"Hm."

"Aku ingin bicara."

"Bicara apa anak kecil, aku lelah."

"Aku bukan anak kecil pak."

"Berhenti memanggilku dengan sebutan Bapak, aku ini calon suamimu Aletha bukan Bapakmu."

"Kalau begitu bapak juga harus berhenti memanggilku anak kecil dan menganggap aku seperti anak kecil. Aku sudah dewasa pak."

"Kau memang anak kecil."

"Lalu kenapa bapak mau menikah dengan anak kecil seperti saya!" Aletha berteriak dengan dada naik turun, Aldo membalikan tubuhnya menghadap Aletha yang terlihat menahan tangis.

Aldo mendekat otomatis Aletha mendur nyalinya tiba-tiba menciut melihat tatapan dingin Aldo.

"Kau adalah anak kecil yang berusia dewasa, kau keras kepala tak pernah menurut dan selalu membuatku tersiksa." kening Aletha mengkrut.

"Apa maksud bapak? Selama ini saya yang tersiksa! Bukan bapak." Aletha tak bisa lagi mundur Ia sudah terpojok dengan Aldo yang sudah tepat di depannya bahkan kening mereka saling menyatu. Aletha dapat merasakan nafas hangat Aldo yang membuatnya merinding.

"Kau membuatku tersiksa Aletha, hanya kau yang bisa membuatku mandi air dingin jam 2 pagi dan hanya kau yang membuatku nekat menikahimu hanya karena aku takut kehilanganmu, kau tahu kenapa aku seperti itu?" Aletha menatap mata coklat Aldo dengan seksama, Ia mencoba mencari jawabannya tetapi Ia tak yakin jawaban dari yang di dapatkannya apakah Aldo....

"Aku mencintaimu. Anak kecil." bahagia di awal tetapi kesal di akhir.

"Bernafaslah Aletha." Aletha menghirup udara dengan rakus setelah beberapa detik saat Aldo mengutarakan pernyataannya membuat Aletha tak tahu caranya bernafas dengan benar bahkan dadanya kini berdetak tak normal Ia takut jantungnya meledak?

"Aahhh" Aletha memekik kaget saat Aldo mengangkat tubuhnya ala Bridal style.

"Pak turunkan saya."

"Aku sudah mangatakan jangan panggil aku dengan sebutan itu lagi Aletha."

"Kenapa? Saya kan sekertaris bapak."

"Bu Nina akan segera masuk, dan kau akan di pecat."

"Apa? Tapi kenapa? Aku kan tidak melakukan kesalahan."

"Kau melakukan kesalahan, karena sudah membuat ku jatuh cinta." wajah Aletha merona, tapi tetap saja Ia kesal kenapa Ia harus di pecat? Sebelum Aletha menyelesaikan perkataannya Aldo menghempaskan tubuhnya ke atas kasur membuat Aletha mengaduh kesakitan.

"Pak...awwhh"

"Tenang saja Aletha setelah ini kau masih akan tetap menjadi sekertarisku. Sekertarisku di rumah." ucapnya selagi kedua tangannya membuka kancing kemejanya. Aletha menatap dengan takut perasaannya tiba-tiba gelisah.

"Pak, apa yang bapak lakukan?"

"Kali ini aku tak ingin mandi air dingin lagi."

Akan di next kalau vote nya sudah sampai 90 dan koment nya 20

Terima kasih


Jika ada hal yang ingin kalian tanyakan kepada mereka tanyakan saja.

1. Arga

2. Kesha

3. Aldo

4. Aletha

18+ My Sekretaris Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang