Yugyeom dan Tzuyu baru saja menjadi sepasang suami istri. Sekarang mereka sudah ada di kamar mereka setelah tadi menyalami banyak tamu undangan.
Yugyeom daritadi menatap paras cantik Tzuyu yang duduk di sebelahnya, masih memakai gaun pengantin.
"Kamu tetep cantik ya, Tzu. Meskipun make up kamu udah luntur" celetuk Yugyeom seraya mengelus pipi istrinya.
Tzuyu yang semula menatap ke depan menoleh dan tersenyum menanggapi ucapan suaminya.
"Makasih" Tzuyu tersenyum sambil meremas gaunnya. Enatah kenapa, jantungnya berdetak kencang sekarang.
Tzuyu memalingkan wajahnya dengan wajah yang merona merah, "Kenapa mas Yugie menatapku terus? Aku malu" ucapnya.
Yugyeom terkekeh, "Aku hanya ingin menikmati wajah indahmu. Apa aku salah, hmm?"
Tzuyu menggeleng.
"Ayo mandi bersama!"
Mata Tzuyu terbelalak setelah mendengar ucapan suaminya.
"Mandi bersama" Tzuyu mengulang ucapan Yugyeom dan menatap suaminya itu penuh tanya.
Yugyeom mengangguk, "Kamu mau 'kan?"
Tzuyu menggeleng sambil menyilangkan kedua tangannya ke depan dada.
"Aku bisa mandi sendiri" ucap Tzuyu.
Yugyeom bangkit berdiri, "Baiklah kalau begitu. Aku mandi duluan ya" ucapnya sembari melepas kemejanya. Setelah itu, ia melepas satu persatu kancing kemejanya di depan Tzuyu.
"Yak,,, kenapa melepas baju di hadapanku?" Tzuyu menutup matanya rapat dengan kedua telapak tangannya.
"Kau berhak melihatnya. Semua milikku menjadi milikmu juga, begitupun sebaliknya. Milikmu menjadi milikku juga" bisik Yugyeom membuat Tzuyu bergidik ngeri.
Tzuyu mencoba membuka jari-jari tangannya dan melihat apakah Yugyeom sudah masuk kamar mandi apa belum. Namun, suaminya itu masih berada di depan pintu kamar mandi.
"ARRGHH" Tzuyu menjerit tatkala matanya melihat tubuh telanjang suaminya.
"Kamu kenapa?" Yugyeom berbalik dan mendapati Tzuyu yang tengkurap di kasur sambil menutupi kepalanya menggunakan bantal.
"Sudah cepat sana mandi!" teriak Tzuyu.
***
Sekarang Yugyeom tengah menunggu istrinya mandi. Sudah hampir satu jam lamanya, tapi Tzuyu tak kunjung keluar.
"Sayang, kamu ketiduran ya?" tanya Yugyeom setelah mengetuk pintu kamar mandi.
"Enggak kok" Tzuyu membuka pintu kamar mandinya setengah dan menyembulkan kepalanya.
"Kamu tak berniat keluar sekarang?" tanya Yugyeom yang heran dengan tingkah istrinya.
"Aku malu"
"Malu kenapa?" Yugyeom penasaran dan berniat mengintip Tzuyu dengan membuka pintu lebih lebar.
Yugyeom terbengong setelah melihat Tzuyu yang memakai lingerie bewarna merah menyala.
"Kamu,,, " Yugyeom kesulitan berkata-kata. Seolah kata-kata yang ingin ia ucapkan meluap entah kemana.
"Aku jelek ya" ucap Tzuyu sambil menundukkan kepala.
Yugyeom menggeleng cepat, "Kamu sangat cantik. Aku sampai tak bisa berkata-kata untuk mendeskripsikan keindahanmu" ucap Yugyeom memegang kedua bahu dan menatap mata indah istrinya.
"Benarkah?" Yugyeom mengangguk kemudian menggendong Tzuyu menuju kasur.
"Sepertinya, setelah ini bajumu akan rusak" celetuk Yugyeom setelah meletakkan Tzuyu di kasur.
"Kenapa? Baju ini kan masih baru. Ibuku yang membelikannya. Lagipula, aku tak mau baju ini rusak" kata Tzuyu dengan polosnya.
"Baiklah, aku akan membukanya perlahan agar bajumu tidak rusak"
"Kenapa harus di buka. Aku memakai baju ini saja sudah kedinginan apalagi kalau dibuka pasti tambah dingin"
Yugyeom mengusap wajahnya kasar. Ia baru sadar kalau istrinya ini masih polos.
"Bagaimana aku menjelaskannya ya" gumam Yugyeom masih mampu terdengar oleh Tzuyu.
"Menjelaskan apa?"
"Kita harus melakukan malam pertama, sayang. Kau tahu kan malam setelah setiap orang menikah. Itu namanya malam pertama" Yugyeom berusaha menjelaskan dan berharap istrinya akan paham.
"Kenapa malam pertama. Bukankah sama saja seperti malam biasanya"
"Jelas berbeda, malam pertama adalah malam untuk membuat anak" ceplos Yugyeom.
"Owh gitu"
Yugyeom bernafas lega mengira istrinya sudah paham.
"Emang cara buat anak gimana? Bahannya apa aja?" tanya Tzuyu.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Love U (✔)
Fiksi PenggemarKisah tentang dua orang pria yang berjuang untuk mendapatkan cinta gadis pujaan hatinya. Akankah mereka berhasil menaklukkan hati gadis yang mereka cintai?