"Maukah kamu menikah denganku?" Yugyeom berujar dengan penuh keberanian.
Tzuyu terdiam lalu bangkit berdiri.
"Cuma buat ngomongin ini doang kak Yugie nyuruh aku ke sini?" ucapnya.Yugyeom mengangguk.
"Maaf, kak. Aku sibuk. Aku pulang dulu ya" Yugyeom mengangguk tatkala Tzuyu pergi menjauh.
Ia berusaha lebih sabar sekarang.
"Aku yakin, suatu hari nanti kau akan jadi milikku" ucap Yugyeom penuh keyakinan.===
Lagi, Yugyeom mendekati Tzuyu untuk kesekian kalinya. Ia bersyukur Tzuyu tak menjauhinya sekarang.
"Kak Yugie maaf ya" ucap Tzuyu merasa bersalah sebab menolak lamaran Yugyeom.
"Gak papa kok. Yang penting kita masih temenan 'kan?" Tzuyu mengangguk sambil menunjukkan senyum manisnya yang membuat Yugyeom meleleh dibuatnya.
"Cantik" satu kata itu tanpa sadar meluncur begitu saja.
"Makasih, kak Yugie juga ganteng" ucap Tzuyu memuji Yugyeom.
Baru saja mendapat pujian, Yugyeom langsung salah tingkah.
"Eum, ma..masa sih?" ucapnya."Yups, kak Yugie ganteng tapi..."
"Tapi apa?" tanya Yugyeom penasaran.
"Tapi bohong, Hahaha" ledek Tzuyu lalu tertawa terbahak-bahak.
"Iyain aja dah. Yang penting kamu seneng aku juga seneng" ucap Yugyeom juga ikut tertawa.
"Kamu nanti sibuk gak?" Yugyeom bertanya sambil memakan donatnya.
"Nanti ya? Eum, kayaknya enggak deh. Emangnya kenapa, kak?" Tzuyu bertanya sembari meminum jus alpukatnya.
"Niatnya aku mau ngajakin kamu nonton bareng. Kamu mau?" Tzuyu mengangguk.
"ENGGAK!" sergah Taehyung.
"Ish, dia lagi" batin Yugyeom sambil menatap tajam Taehyung.
"Lo gak boleh ngajak Tzuyu pergi. Dia udah ada acara sama gue"
"Acara apa? Tzuyu bilang tadi dia gak sibuk kok. Lo gak usah ngarang"
"Pokoknya, lo harus jauhi Tzuyu mulai sekarang!" Taehyung berseru seraya menarik tangan Tzuyu untuk pergi bersamanya.
===
"Sayang, kau sudah menyusuinya?" Yuna mengangguk.
"Sekarang dia sudah tidur. Aku harap anak kita tak menangis lagi" Ayen mengangguk.
"Aku harap juga begitu. Sekarang kau tidurkan dia lalu tidurlah!" titah Ayen.
"Iya, kak"
"Sudah berapa kali aku bilang? Jangan panggil aku kak! Panggil sayang! Oke?" Yuna terkekeh.
"Iya sayang" ucap Yuna sembari meletakkan bayinya. Setelah itu, iapun menghampiri Ayen yang sudah berada di kasur.
"Kemarilah!" Ayen menepuk bahunya. Yuna menurut dan menyandarkan kepalanya ke bahu Ayen.
"Apa kau lelah hari ini?" tanya Ayen sembari memeluk Yuna.
Yuna menggeleng, "Selama bersamamu, aku lupa akan rasa lelah," ucapnya.
"Benarkah?"
.....
"Woy, melamun aja ni bocah! Sadar hoey!" ucap Lily mengagetkan Yuna.
"Eh, kok aku ada di sini?" bingung Yuna sambil melihat ke sekitarnya.
"Iya emang daritadi kamu ada di sini" ucap Lily heran.
"Kok aku masih sekolah?" bingung Yuna sambil menggaruk tengkuknya.
"Emang kita masih sekolah. Wah, pasti abis ngayal yang aneh-aneh nih. Abis menghayal apa hayo?" ucap Lily antusias.
"Aku gak abis ngayal kok. Aku abis menata masa depan, hehehe" Lily tertawa mendengar jawaban aneh Yuna.
"Menata masa depan? Maksudnya?" tanya Lily.
"Rahasia" tukas Yuna.
"Aku tau, kamu pasti abis menghayal nikah sama kak Ayen 'kan" terka Lily.
"Sssttt" Yuna berdesis sambil membungkam mulut Lily.
"Jangan keras-keras! Nanti yang lain denger" Yuna panik.
"Tebakan aku bener ya?"
Yuna mengangguk.
"Kok kamu bisa tau sih?" tanyanya seraya melirik ke sekitar."Iya dong. Teman sebangkumu ini memang yang terbaik dalam hal menebak. Lagipula, siapa lagi yang bakal kamu lamunin selain kak Ayen"
===
"Jeongin, aku mencintai Yuna. Aku tau, kau juga mencintainya bukan? Mari bersaing secara sehat!"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Love U (✔)
FanfictionKisah tentang dua orang pria yang berjuang untuk mendapatkan cinta gadis pujaan hatinya. Akankah mereka berhasil menaklukkan hati gadis yang mereka cintai?