Happy Reading...
Pagi hari telah tiba. Sakura terbangun dari tidurnya dan bersiap berangkat sekolah.
Rencananya hari ini, Sakura akan diantar oleh Pain ke sekolah. Sakura sudah menolak dan ingin pergi sendiri dengan sepedahnya. Namun perintah Pain adalah hal yang mutlak.
"Ohayou, Pein-nii, Saso-nii" Ucap Sakura yang baru datang.
"Ohayou, Saki" Jawab Pain.
"Ohayou moo, sayang" Sasori sambil tersenyum.
Mereka mulai menikmati sarapan pagi dengan khidmat.
Sakura meneguk susu di gelasnya sampai habis tak tersisa.
"Aku sudah selesai"
"Tunggu di mobil" Perintah Pein.
Pemuda penuh wibawa itu kembali ke kamarnya untuk mengambil beberapa berkas yang tertinggal.
Sakura mengangguk paham. Gadis merah muda itu lantas keluar di ikuti dengan Sasori yang juga akan berangkat ke kantornya.
"Pulang sekolah Nii-san yang akan menjemputmu." Ucap Sasori setelah mereka sampai di halaman depan.
"Nii-san, berangkat duluan." Ucap Sasori lagi sambil mencium kening Sakura lembut.
Pemuda itu masuk kedalam mobilnya. Detik berikutnya mobil Ferrari merah itu sudah tak terlihat lagi.
Sakura menoleh ke belakang saat berasa ada yang mengelus rambutnya.
"Ayo berangkat" Seru pain membuka pintu mobil untuk Sakura.
Sakura menurut.
Mobil itu melaju meninggalkan mansion megah milik Haruno.
"Bagaimana sekolahmu?" Tanya Pain masih tetap fokus mengemudi.
"Baik, aku juga sudah mendapat teman baru" Jawab Sakura sambil tersenyum.
"Baguslah."
"Jika ada sesuatu langsung beritahu Nii-san" Serunya lagi sambil sesekali menatap Sakura.
"Baik, Nii-san"
*****
Mobil Pein memasuki area sekolah. Pemuda itu memberhentikan mobilnya lalu turun menuju pintu penumpang.
Semua siswa-siswi di sana menatap Pain dengan pandangan berbeda-beda. Tak ayal bisikan dari beberapa siswi memenuhi indra pendengaran.
"Bukankah itu Haruno Pain"
"Kyaakk... dia tampan sekali.."
"Dia membawa siapa yah?.."
Pein membukakan pintu untuk Sakura. Semua orang di buat penasaran.
Sakura keluar dari mobil. Dia sedikit merapikan seragamnya.
"Apa? Bukankah itu murid baru itu?.."
"Kenapa dia bisa semobil dengan Haruno Pain.."
"Tak menyangka ternyata gadis itu murahan sekali.."
"Gadis miskin itu, pantas saja dia bisa bersekolah di sini. Ternyata menjadi simpanan cucu pemilik sekolah.."
Bisik-bisik tak mengenakan mulai terdengar. Sakura yang datang bersama Pein membuat beberapa dari murid di sana bergosip yang tidak pantas di dengar.
Tentu saja karena Pain merupakan cucu pemilik dari sekolahan ini. Tentu saja mereka akan beranggapan jika Sakura adalah gadis miskin yang rela melakukan apa saja hanya demi uang.
Astaga.
Pain yang mendengar hal tersebut langsung menatap kerumunan itu dengan tatapan tajamnya.
"Kau bilang sekolahmu baik, hm?" Tanya Pain penuh penekanan.
Sakura menunduk takut. Dia juga tak menyangka akan terjadi hal seperti ini. Kenapa mereka menganggap dirinya simpanan Pain. Dia itu adiknya. Apa karena kemarin dia datang dengan sepeda. Dan hari ini datang diantar oleh Pain yang merupakan pengusaha sukses dan juga cucu pemilik sekolahan ini.
"Nii-san, itu..." Sakura bingung harus menjawab apa.
Kacaw sekali. Harusnya dia tadi minta di turunkan di depan gerbang saja.
******
"Gadis itu, sudah berani mendekati Sasuke-ku, sekarang menjadi simpanan orang. Murahan sekali" Ucap Karin menatap ke arah Sakura tajam.
Dia bener-bener akan menyingkirkan gadis itu. Kalau bisa melenyapkannya sekalian.
"Aku punya ide!" Ucap Saara.
"Katakan!"
Saara berbisik pada Karin.
Seringai Karin seketika muncul setelah Saara menyelesaikan ucapannya. Sepertinya ini akan menjadi hal yang menyenangkan.
Bersiaplah murid baru.
Tbc
🌸🌸🌸🌸🌸
Revisi!
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Secret | SasuSaku [COMPLETED]
Fanfiction[Cerita Pertama] Tak perlu memberi tahu semua orang bahwa kita saling mencintai. Cukup aku dan kau saja yang tahu. Disclaimer ©Masashi Kishimoto Our Secret ©Vay_Rahma