Sasuke Side

5.4K 291 12
                                    

Happy Reading....

Sasuke tidak pernah merasa sebahagia ini dalam hidupnya. Dulu hidupnya datar, kelam dan menonton. Setelah adanya Sakura dia merasa hidupnya berwarna.

Warna kelam itu berubah menjadi penuh warna. Seperti pelangi indah di langit.

Sasuke itu irit bicara juga berhati dingin. Hanya seorang Sakura Haruno yang dapat merubahkan. Hanya Sakura.

Namun kini ketika kebahagiaannya di renggut begitu saja. Dia tak akan terima. Sasuke tak akan tinggal diam.

Bagaimana pun caranya dia harus bersama Sakura. Katakanlah dia egois. Sasuke tak peduli. Dia juga tidak pernah takut akan ancaman Pain.

Onyxnya menatap tajam gelapnya malam. Sesekali helaan nafas keluar dari mulutnya. Sasuke marah. Dia tak terima akan perlakukan Pain padanya.

Terakhir Sasuke bertemu Sakura. Gadis itu menangis tak ingin berpisah dengannya. Sasuke pun sama. Maka dari itu dia harus berbuat sesuatu.

"Kau milikku, Sakura. Tidak ada yang bisa merebutmu dariku. You are mine!"

*****************************

"Ayah tidak setuju dengan keputusanmu, Pain." Suara Kizashi memenuhi ruangan tamu keluarga Haruno.

"Ini yang terbaik untuk Sakura, ayah. Aku tidak ingin melihatnya menderita, lagi." Pain menjawab pasti.

Kizashi menghela nafas lelah. Pain keliru, entah harus cara apalagi untuk merubah keputusan Pain.

"Kau salah nak, Sakura bahagia bersama Sasuke. Ayah sudah merestui mereka." Ucap Kizashi.

"Tidak ayah, Sakura akan lebih baik jika jauh dari pemuda itu. Ayah tidak tahu apa-apa." Balas Pain. Ucapannya terdengar tidak sopan. Tapi memaklumi itu.

Pain merupakan anak pertama. Dan pemuda itu merasa bertanggung jawab untuk kebahagiaan adiknya. Walaupun ayahnya lebih berhak di sini.

"Jangan membuat Sakura lebih menderita karena sikap egoismu, Pain. Ayah tahu kau kakak nya tapi Sakura berhak memilih kebahagiaannya sendiri."

Ucapan itu menjadi akhir dari percakapan keduanya. Kizashi melenggang pergi dari sana.

Pain merenung memikirkan ucapan ayahnya. Pikiran dan hatinya mulai ragu. Benarkah tindankannya ini. Memisahkan Sakura dan Sasuke.

Apa Pain sudah mengambil keputusan benar?

***************************

Sasuke menatap rumah di depannya dengan yakin. Dengan sekali hembusan nafas Sasuke meyakini dirinya jika langkah kali ini sudah sangatlah benar.

Mengetuk pintu putih itu dengan pelan. Tak lama di buka oleh seorang pelayan sambil menunduk sopan ke arahnya.

"Tuan Sasuke, silahkan masuk."

Sasuke masuk kedalam. Rumah ini sepi. Entah kemana penghuni yang lain.

"Aku ingin bertemu paman Kizashi. Bisa panggilkan beliau." Ucap Sasuke pada pelayan itu.

"Baik, Tuan Uchiha."

Pelayan itu pergi melaksanakan perintahnya. Sasuke duduk di sofa ruang tamu tanpa di perintah.

Dia menatap sekeliling dan tatapannya terfokus pada lantai atas. Tepatnya kamar Sakura berada. Sasuke merindukan gadis itu.

"Ekhm ... Sasuke, kau kemari?" Deheman seseorang mengagetkan Sasuke.

Pria Uchiha itu melihat Kizashi di depannya. Sasuke langsung bangkit dan menunduk sopan pada tuan rumah.

"Maaf, saya datang tiba-tiba paman." Ucap Sasuke.

Our Secret | SasuSaku  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang