Berakhir

4.7K 303 31
                                    

.
.
.
.
.
.

Happy Reading!!!

Tidak ada yang lebih menyakitkan dari berpisah dengan orang yang paling kita sayang. Sakura pernah kehilangan ibunya. Dan itu amat sangat menyakitkan. Sekarang hal yang sama akan terjadi. Berpisah dengan Sasuke. Kebahagiannya.

Sakura tidak tahu lagi harus berbuat apa agar bisa meruntuhkan ego Pain. Dia paham Pain sangat sayang padanya hingga rela bertaruh nyawa untuknya. Namun rasa sayang Pain menyakiti Sakura.

Dia juga ingin bahagian dengan pilihannya. Apakah itu salah?

Tubuhnya tersentak ketika sebuah tepukan di tubuhnya. Sakura menoleh ke belakang dan melihat Sasuke ada di hadapannya.

Pemuda itu sedang tersenyum ke arahnya. Sakura terperangah. Apa ia bermimpi?

"S-sasuke-kun, kau disini?" Menatapnya tak percaya.

"Kemarilah, Sakura."

Setelah air mata jatuh. Dengan senyum bahagianya Sakura berjalan ke arah Sasuke lalu menubruk tubuh itu dalam dekapannya.

Kesedihan selama ini semuanya terasa hilang. Terganti dengan rasa haru yang tak bisa di tutupi. Kerinduannya lenyap seketika.

"Jangan menangis, Sakura." Mengelus rambut itu dengan lembut.

"Aku tak ingin berpisah denganmu, Sasuke-kun." Ucapnya mempererat dekapan pada tubuh sang kekasih.

"Aku akan kembali padamu, Sakura. Aku janji." Sasuke menatap mata Sakura penuh keyakinan.

Sakura tahu ketika pemuda itu sudah membuat janji pasti Sasuke akan selalu menepatinya. Untuk itu dia mengangguk. Tak ada keraguan lagi.

"Iya, Sasuke-kun. Aku percaya."

Keduanya tersenyum hangat. Sasuke mendekatkan wajahnya pada Sakura. Saling memejamkan mata menikmati hembusan napas masing-masing.

Satu kecupan lembut mendarat di bibirnya. Segala kesedihan juga ke rinduan terlarut menjadi satu.

"Aku percaya padamu, Sasuke-kun. Aku percaya."

Emerald itu terbuka. Sakura menatap sekeliling. Gelap. Ternyata hari sudah mulai malam. Sakura tidak melihat ada siapapun di kamarnya. Kosong. Hanya dia seorang diri.

"Sakura,"

"Sasuke," panggilnya.

Menoleh. Bukan Sasuke. Tapi Ayahnya yang berdiri disampingnya. Sakura memejamkan matanya. Hanya mimpi namun terasa nyata.

"Ayah, ada apa?" Tanya Sakura setelah menenangkan diri.

"Kau baik-baik saja, Sakura?" Tanya Kizashi menatap wajah putrinya.

"Aku baik-baik saja, Ayah." Balas Sakura.

Kizashi menghela nafas lega. Tapi seketika wajahnya menampilkan raut cemas. Ia bimbang.

"Ada apa, Ayah. Wajah Ayah terlihat cemas?" Tanya Sakura lagi.

Kizashi memalingkan wajahnya. Dia tak tega jika bilang terus terang pada Sakura. Kizashi hanya terlalu khawatir dengan reaksi Sakura nanti.

Our Secret | SasuSaku  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang