Curiga

4.2K 338 13
                                    

.
.
.
.
.

Happy Reading...!!!

Seminggu sudah berlalu. Sekarang mereka sudah mulai melakukan aktifitas seperti biasanya.

Sakura pagi ini sudah siap untuk berangkat sekolah. Rencananya dia akan diantar oleh Pain.

"Sasori-nii, kemana?" Tanya Sakura heran.

Biasanya mereka bertiga akan selalu sarapan bersama. Namun kali ini Sakura tidak melihat Sasori dimana pun.

"Pergi ke Suna." Jawab Pain singkat.

Setelah itu mereka berdua melanjutkan sarapannya.

"Nii-san akan mengantarku?" Tanya Sakura memastikan.

"Iya,"

"Tapi ..." Sakura belum selesai berbicara tapi Pain sudah menarik tangannya pelan keluar rumah.

"Nii-san tapi aku akan ..." lagi, suara Sakura terpotong oleh suara seseorang yang baru datang.

"Hn,"

"Sasuke-kun," ucap Sakura pelan.

"Sedang apa kau disini?" Tanya Pain tak suka. Pemuda itu masih tak mengizinkan untuk berhubungan dengan Sakura. Setelah insiden baku hantam seminggu lalu, Pain melarang keras Sakura bertemu dengan Sasuke.

"Menjemput Sakura." Jawab Sasuke datar.

Sasuke sama sekali tak memandang Pain. Dia terus saja menatap Sakura dengan segala kerinduan dimatanya. Salahkan Pain yang tak mengizinkannya untuk bertemu Sakuranya.

"Dia akan berangkat bersamaku." Setelah berucap demikian. Pain langsung menarik tangan Sakura menuju mobilnya.

Sakura tak membantah. Dia tak ingin kejadian seminggu lalu terulang. Gadis itu hanya menatap Sasuke dengan tak enak.

"Sasuke-kun, aku akan berangkat bersama Nii-san." Ucapnya.

Sasuke hanya berdecih. Sedangkan Pain hanya menyeringai penuh kemenangan.

Kedua mobil ferrari itu melaju membelah jalanan Konoha. Sasuke mengikuti mobil Pain di belakang. Mungkin untuk kali ini dia akan mengalah. Tapi setelahnya tak akan lagi.

*********************

"Kenapa tak mengangkat teleponku?" Tanyanya penuh penekanan.

Kedua tangannya menahan tubuh gadis itu di dinding agar tak bisa kemana-mana.

Sakura membalas tatapan mata Sasuke.

"Ponselnya di sita, Pain-nii." Jawabnya.

Sasuke menghela napas kasar.

"Sasuke-kun," panggil Sakura.

Tangan mungilnya mengelus rahang tegas Sasuke dengan lembut. Lama kelamaan emosi Sasuke mulai mereda setelah mendapat sentuhan dari gadis yang sangat ia rindukan.

"Aku merindukanmu." Ucapnya langsung menghambur ke pelukan Sasuke.

Sasuke membalas pelukan itu. Rasanya nyaman sekali berada di dalam pelukan sang kekasih. Sakura merasa terlindungi.

Sesekali tangan Sasuke mengelus Sakura dan mencium pucuk kepalanya. Sasuke juga sama. Dia sangat merindukan Sakuranya. Kemarin setelah Sasori membawa Sakura pergi. Gadis itu tak kembali lagi ke rumah sakit bahkan saat Sasuke pulang, Sakura tak ada.

Our Secret | SasuSaku  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang