Khawatir

5.9K 451 3
                                    

.
.
.
.
.
.

Happy Reading...!!!

Sakura langsung terduduk dari tidurnya. Sedangkan Sasuke hanya menatap datar orang seenaknya saja menganggunya itu.

"Nii-san.." lirih Sakura pelan.

Pemuda yang ternyata Pain itu langsung berjalan ke arah Sakura dengan wajah marahnya.

Pain berhenti di samping ranjang Sakura. Pemuda itu menatap wajah Sakura dengan raut khawatir dan mengalihkan pandanganya pada Sasuke yang masih berbaring di ranjang dengan tatapan dingin.

"Uchiha! Minggir dari sana!"

Sasuke tak mengubris ucapan Pain. Pemuda itu malah memeluk pinggang Sakura dengan mesra.

Cari mati kau Uchiha!

"Sasuke-kun, turun!" Perintah Sakura pelan. Gadis itu mencoba menarik tangan Sasuke lalu mendorong kekasihnya turun.

Tak tahu apa jika saat ini kakaknya sangat terlihat menyeramkan.

"Cih, menganggu saja." Decih Sasuke setelah turun dari ranjang.

Pein mendengus, dia tahu pada siapa ucapan pemuda itu di tuju.

"Saki, kau tak apakan?" Ucap pain lembut. Mengelus rambut adiknya dengan sayang.

"Aku baik-baik saja nii-san" jawab Sakura. Menggenggam tangan besar kakaknya lalu mengelusnya. Mencoba menenangkan kekhawatiran kakak tertuanya itu.

"Aku akan memberi pelajaran pada orang yang sudah membuatmu seperti ini." Ujar Pain kembali ke wjahnya yang datar. Tatapannya dingin.

"Nii-san, aku..."

"Aku yang akan memberinya pelajaran."

Tiba-tiba Sasuke memotong ucapan Sakura dengan suara yang dalam.

Pein berdecih di tempatnya.

"Menjaga adikku saja kau tak becus" ejeknya menghina.

Sasuke menggeram, dia tak menjawab apa-apa.

Sial, dia merasa kalah sekarang.

"Kau memang tak bisa di percaya, Uchiha."

Kedua pemuda itu saling menatap dengan dingin. Untuk kesekian kalinya mereka beradu tatapan yang membuat Sakura jengah.

Sakura menghela napas kasar. Mereka mulai lagi. Keduanya memang tak pernah akur jika bertemu.

"Nii-san, Sasuke-kun berhenti mencari tahu siapa yang telah membuatku seperti ini. Aku mohon. Aku sudah tak apa-apa, sungguh." Ucap Sakura menatap keduanya.

Keduanya menoleh, "Tidak, Saki." Jawab mereka bersamaan.

Lalu keduanya saling menatap dan berdecih. Aish, kompaknya.

Sakura mendesah sebal. Selalu saja seperti itu. Mereka itu terlalu mempermasalahkan hal yang menurutnya kecil itu.

"Hn, sekarang kau istirahat. Jangan memikirkan apa pun." Perintah Sasuke membantu sakura berbaring.

Our Secret | SasuSaku  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang