Our Secret | SasuSaku [COMPLETED]

Murid Baru

.
.
.
.
.
.

Happy reading....

"Ck, sial" untuk kesekian kalinya pemuda tampan itu mengumpat. Sasuke Uchiha, pemuda itu. Sekarang dirinya berada di atap sekolah. Entahlah apa yang sedang pemuda itu lakukan. Padahal pelajaran sudah dimulai sedari tadi.

"Nomor yang Anda hubungi sedang... "

Klik.

"Shit, " Sasuke membanting handphone nya kasar. Tak peduli jika handphone mahal itu remuk diatas lantai.

Dia kesal. Lagi-lagi seseorang yang di hubunginya tak menjawab panggilan darinya. Bahkan sudah hampir sepuluh kali tapi tetap saja suara operator menyebalkan yang dia denger.

"Awas saja kau! " ancamnya entah pada siapa. Jika di lihat disana cuman ada dia seorang diri. Tiba-tiba sebuah seringai muncul di bibir sexy nya.

***

"Kenapa tak bilang dulu jika hari ini akan pulang?" Seru pemuda itu kesal.

"Aku kan ingin buat kejutan," jawab gadis itu.

"Kau membuat Niisan khawatir. Jangan di ulangi lagi, oke."

"Iya Kakakku sayang, dasar overprotective."

"Ayo kita pulang." ajak Sasori sambil merangkul Sakura.

"sudah dari tadi," emeraldnya menatap wajah kakaknya tajam.

Sasori hanya mengangkat bahunya tak peduli. Lalu mereka masuk kedalam mobil Ferrari merah keluaran terbaru milik Sasori.

********

Pagi hari yang cerah. Matahari nampak bersinar dengan indah. Di salah satu rumah mewah tepatnya di ruang makan terdapat seorang pemuda tampan sedang menikmati sarapannya dengan khidmat.

"Ohayou, Saso-nii"

"Ohayou moo, Saku"

Sakura langsung duduk di kursinya. Dan menikmati sarapan pagi yang sudah lengkap tersaji di hadapannya.

Kedua kakak beradik itu menikmati sarapan mereka tanpa sedikit pun ada suara.

Tuk

Sakura melekatan gelas kosong yang tadi berisi susu di atas meja.

"Aku berangkat dulu kak," serunya sambil berdiri.

"Kakak antar," Sasori juga turut berdiri dari kursinya.

"Tidak kak, Saku akan berangkat sendiri,"

"Saku jangan —"

Sakura cepat-cepat memotong ucapan kakaknya dengan wajah cemberut.

"Kakak sudah aku bilangkan semalam, aku mau berangkat sendiri." Ujarnya kesal.

Sasori menghela nafasnya pelan. Dia tak bisa untuk menolak permintaan adik kesayangannya ini.

"Hn," jawab Sasori pelan.