BAB 9 (sudah direvisi)

41.8K 1.1K 5
                                    

Di dalam mobil sebelum perjalanan pulang saat Peter dan Anna duduk di kursi belakang, Mike salah satu anak buah kepercayaan Peter mengetuk kaca pintu jendela disisi Peter. Peter membuka kaca jendela dan Mike memberikan pistol Peter yang tertinggal di dalam rumah tempat Anna disekap.

"Pistol anda tertinggal boss." Kata Mike. Peter mengangguk dan menerima pistol itu kemudian memeriksa peluru yang ada didalamnya. Kemudian berkata kepada Mike, "jalankan mobilnya Mike!"

Anna yang melihat Peter membawa pistol secara tidak sadar dia menelan ludah ketakutan dan memberanikan diri berkata kepada Peter.

"Ehm... ". Dehem Anna sambil menunduk gemetar saat akan memulai percakapan dan menarik perhatian Peter. "Mr Benjamin, em...sebaiknya kita eeem... maksudku kejadian kemaren sebaiknya kita anggap tidak pernah terjadi, saya tidak akan menuntut apapun kepada anda, tentang keluarga anda... em saya merasa sebaiknya juga tidak perlu mengetahui kejadian ini, terutama mommy anda". Setelah itu Anna mendesah lega telah berhasil mengucapkannya dan masih tetap menunuduk menunggu jawaban Peter.

Peter yang mendengar itu menaikkan kedua alisnya terkejut dan setelah itu menyatukan alisnya heran kepada Anna, gadis yang sudah diperkosanya dan sudah diculiknya ini memintanya untuk melupakan kejadian yang pasti akan membuatnya trauma dan ketakutan. Peter tersenyum miring dan meletakkan lengannya yang masih membawa pistol disenderan kursi diantara tempat duduk Anna dan Peter.
Melihat pistol itu hati Anna mencelos dan berkeringat dingin dan semakin menundukkan kepalanya bergetar ketakutan.

"Call me Peter, Anna! Kamu menyebut mommyku tante dan kamu memanggilku Mr Benjamin?" Ucapnya sambil tersenyum. Anna hanya melirik sekilas dan hanya mengangguk menuruti apapun yang Peter inginkan. Dia hanya ingin segera terbebas dari masalah ini dan segera menjauh dari Peter.

"You have boyfriend Anna?" Tanya Peter. Dan Anna hanya menggeleng.
"Oke... but,how if.... you," ada jeda sedikit dan Peter melanjutkan kalimatnya. "Pregnant?" Selesainya.
Dan Anna mendongak menatap Peter terkejut dengan pertanyaan yang tidak terpikirkan oleh Anna. Kemudian dengan terbata Anna menjawab, "Itu....i...it..tu...em... saya rasa itu... saya tidak.. em saya, maksud saya, itu tidak akan terjadi karena... karena... saya sedang... tidak berada di masa subur." Jawab Anna yang sebenarnya dia tidak merasa yakin dan hanya asal mengatakannya hanya agar bisa segera terbebas dari Peter.

Peter tersenyum dan menggeleng tidak percaya melihat wanita disampingnya ini yang membebaskannya dari smua tanggung jawab yg sudah diperbuatnya.

"Kau yakin?" Tanya Peter.
"Iya." Jawab Anna yang masih menunduk sambil mengangguk pelan.
"Tapi... aku tidak mau melepaskanmu Anna." Kata Peter sambil tersenyum.
"hah... maksud anda?" Tanya Anna terkejut dan sebenarnya bingung dengan maksud Peter.
"Aku mau kamu jadi kekasihku Anna, aku tertarik padamu dan... pada tubuhmu tentunya." Jawab Peter dengan melihat tubuh Anna dari atas sampai bawah. Anna yang mendengar dan melihat itu secara tidak sadar menggeser tubuhnya ke arah pintu mobil disampingnya dan menyilangkan tangannya menutupi bagian dadanya.

"Anda jangan kurang ajar, kamu kira saya wanita murahan?" Jawab Anna marah setelah sadar dengan maksud ucapan Peter dan melupakan ketakutannya.

Peter yang menyadari adanya Mike di depan, kemudian menekan tombol untuk menurunkan dinding pemisah antara kursi depan dan belakang.
Anna menggigit bibirnya ketakutan lagi.

Peter tertawa dan mengatakan, "aku sudah menawarimu sebagai kekasihku Anna, dan kalau kamu lebih memilih sebagai simpananku, aku juga tidak keberatan."

Anna melotot mendengar itu, kemudian Peter mencondongkan tubuhnya ke arah Anna dan mengarahkan pistol yang digenggamnya ke arah pipi Anna yang sebenarnya hanya untuk menakut-nakuti Anna saja dan itu berhasil, Anna kembali bergetar ketakutan dan memejamkan matanya erat.

Peter menyentuh bibir Anna dan melumatnya pelan kemudian menggigit bibir bawah Anna pelan, Anna yang masih terpejam terkejut membuka matanya dan terkesiap membuka bibirnya, Peter yang melihat celah itu memasukkan lidahnya dan bermain dengan mulut Anna. Anna yang syok dan ketakutan tidak sanggup bergerak ataupun menutup matanya, hanya bisa menunggu Peter menyelesaikan aksinya pada mulutnya.

"Tolong lepaskan saya, saya mohon! Saya akan melakukan apapun yang anda minta." Mohon Anna sambil mulai menangis.

Peter yang melihat itu hanya tersenyum dan berkata, "be my girl friend or... i will share this video." Ancam Peter sambil menunjukkan video diponselnya saat Peter memperkosa Anna yang sudah diedit tentunya sehingga orang yang melihat itu tidak akan menyadari bahwa Anna sedang diperkosa.

Anna yang melihat itu menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya dan air matanya semakin deras, menggeleng tidak percaya dia berurusan dengan orang seperti apa Peter ini.
Anna memikirkan keluarganya di Indonesia pasti akan syok dan memikirkan tante Ranti dan om James kalau sampai melihat video itu pasti dipikiran mereka Anna orang yang tidak tau berterima kasih dan malah merayu anak sulung mereka.
Anna memejamkan mata sejenak menetralkan rasa ketakutannya dan memberanikan diri bertanya kepada Peter. "Apa maumu sebenarnya?"

Peter yang melihat itu tersenyum menang. "Aku mau kamu menjadi kekasihku, dan apa yang sudah menjadi milikku harus tunduk kepadaku, apapun yang aku inginkan kamu harus menurutinya, mengerti?"

"Mengapa harus aku? Bukankah pastinya banyak wanita yang lebih dari aku yang dengan senang hati menuruti semua kemauanmu?" Tanya Anna pasrah yang sudah tidak menggunakan bahasa formal lagi kepada Peter.

"Karena itu harus kamu, dan mereka semua bukan kamu."

- bersambung-

Marrying Mr Arrogant (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang