BONUS LAST PART 1

15K 442 16
                                    

"AKU MAU BERCERAI!" Teriak Anna marah kepada Peter.

"NOOOOO!!!! Love please, don't say like that anymore! Apapun yang membuatmu marah aku yakin semuanya pasti tidak seperti apa yang kau kira." Ucap Peter berusaha menenangkan Anna. Peter mendekati Anna dan berhasil memeluknya saat Anna lengah.

"Kau brengsek, lepaskan aku!" Ucap Anna menangis sambil berusaha melepaskan diri dari pelukan Peter. Anna sedikit kesulitan dalam bergerak dikarenakan kehamilan Anna sudah memasuki usia 7 bulan.

"Never!"

"You hurt me and the baby."

Peter mengendorkan pelukannya tetapi tidak berniat melepaskan pelukannya dari Anna. "Lepas!" Anna menyentak kasar tangan Peter dari tubuhnya dan berhasil.
Anna sedikit berlari dan masuk ke dalam kamar lalu mengunci pintunya. Sebenarnya bisa saja Peter mengejar Anna, tapi Peter takut Anna akan berlari semakin kencang dan membahayakan dirinya dan janin yang ada didalam kandungannya.

"Fuck, bahkan aku tidak tau apa kesalahanku!" Ucap Peter terdengar frustasi lalu mengacak-acak rambutnya. Peter mengetuk pintu kamar mereka.

"Love, really i don't know my mistake. But i'm sorry about that. Please... forgive me Love! Bukankah kita bisa membicarakannya dulu secara baik-baik? You know I always love you Love." Peter berusaha membujuk Anna agar mau membukakan pintu untuknya, bahkan Peter tak berhenti melakukannya walau sudah lebih dari setengah jam ia mencobanya.

Dan akhirnya Anna membuka pintu kamarnya, Peter tersenyum senang karena ia yakin Anna luluh mendengar permintaan maaf darinya.

"Apa yang kau lakukan Love?" Tanya Peter panik saat melihat Anna keluar kamar dengan membawa dua koper besar. Peter menarik tangan Anna. "Ini sudah keterlaluan!" Ucapnya marah.

Anna menatap Peter lalu menarik tangannya agar terlepas dari cengkeraman tangan Peter. "Keterlaluan kau bilang?" Kemudian Anna masuk kedalam kamar dan mengambil kemeja kantor Peter dan melemparnya ke dada Peter.

Peter menangkapnya dan menatap Anna dengan ekspresi bingung. Kemudian Peter membuka kemejanya yang berwarna abu muda tersebut dan terkesiap. Kini ia tau kenapa Anna marah padanya. Kemeja itu terdapat cap bibir dengan lipstik berwarna merah di bagian dada dan juga tercium aroma parfum wanita yang sangat menyengat.

"Aku tau badanku tak sebagus dulu karena aku hamil, aku sekarang terlihat gemuk. Aku mengerti kau pasti tergoda dengan wanita lain yang terlihat sexy diluaran sana. Karena itu aku melepasmu dan aku akan meminta cerai!"

Peter menghela nafasnya menahan emosinya karena terlalu marah tetapi takut ia akan melampiaskannya kepada Anna. Bukan marah pada Anna tetapi pada wanita itu yang telah memeluk Peter dengan berpura-pura terjatuh.

"Aku bisa menjelaskannya tapi aku yakin kau tidak mau menerima penjelasanku bukan?" Anna hanya diam dan menangis. "Kau tau Mike adalah orang kepercayaanku tetapi dia lebih mengutamakan dirimu dibanding denganku. Jadi dia tidak akan berbohong padamu. Kau bisa menanyainya karena kemarin aku seharian bersamanya!"

"Baik, panggil dia kesini sekarang juga!" Jawab Anna dengan masih menangis.
"Tidak...tidak biar aku saja yang memanggilnya." Anna takut Peter diam-diam akan menyuruh Mike untuk menutupi kelakuan Peter. Anna memanggil Mike melalui ponselnya. Lalu Anna berjalan ke arah ruang tamu dan memilih menunggu Mike disana.

"Duduk jauh dariku!" Perintah Anna kepada Peter saat melihat Peter akan duduk di dekatnya. Peter mengangguk dan memilih mengalah saat ini.

Mike sudah bergabung dengan Anna dan Peter. Mike menatap bingung Anna yang sedang menangis dan Peter yang terlihat frustasi dan terlihat marah. "Ya nyonya? Anda memanggil saya?"

Marrying Mr Arrogant (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang