BAB 18

29.9K 914 3
                                    

Peter menarik pergelangan tangan Anna keluar dari mension keluarga Benjamin dengan langkah lebar dan berjalan cepat menuju mobilnya tanpa memperdulikan Anna dibelakangnya mengikuti langkahnya terseok-seok tidak bisa mengimbangi langkah cepat kaki Peter.

"Peter... ta..tanganku sakit...lepas." Kata Anna terbata.

Peter tetap melanjutkan langkahnya menuju mobilnya dan tak menghiraukan permintaan Anna.

"Masuk!" Perintah Peter membukakan Anna pintu mobil dibagian samping kursi pengemudi sambil mendorong Anna agar masuk kedalamnya. Kemudian Peter bergegas masuk kemobil dan langsung mengendarai mobilnya menuju mensionnya.

Anna yang merasa bersalah kepada Peter berusaha meminta maaf dan mencoba meredakan amarahnya tetapi gagal.

"Peter... maafkan aku! Aku bisa menje.." perkataan Anna terhenti saat tiba-tiba Peter menyela perkataannya.

"Stop it! Aku bosan mendengar permintaan maafmu. Tutup mulutmu! Aku tidak ingin mendengar apapun darimu!"

Anna menundukkan wajahnya, menangis dan menyesal telah menuruti permintaan tante Ranti.

Setibanya di mension, Peter keluar dari mobil dan membuka pintu dibagian tempat Anna duduk, menarik lengan Anna dari mobil dan menyeretnya masuk kedalam mension.

Didalam mension, para maid yang sedang melakukan pekerjaannya menundukkan kepala mereka, takut untuk menyapa ketika dilihatnya amarah tuan mereka terlihat jelas di raut wajahnya saat Peter masuk ke dalam mension.

Mereka melirik ke arah wanita yang ditarik paksa oleh tuan mereka dan merasa iba kepadanya, wanita itu menangis dan berjalan terseok-seok mengikuti langkah cepat tuan mereka. Mereka pun bertanya-tanya kesalahan apa yang telah diperbuatnya sehingga membuat tuan mereka marah? Para maid di mension Peter sudah tau seperti apa jika Peter marah, dan mereka tau tuan mereka akan mencari pelampiasan untuk meredakan amarahnya dan para maid yakin bahwa wanita itu yang akan menjadi pelampiasan amarah tuan mereka.

-----

"Auw..." Suara kesakitan Anna saat Peter melemparnya ke ranjang sesampainya di kamar Peter.

Kemudian Peter menghampiri Anna,menjambak rambut Anna dan berkata, "Beraninya kau mengkhianatiku?"

"Auw... sakit..." Anna memegang tangan Peter yang berada di rambutnya berusaha melepaskannya. "Aku tidak bermaksud mengkhianatimu Peter, aku hanya..."

"DIAM!!! Aku tidak menyuruhmu bicara." Peter memotong penjelasan Anna dan melepaskan jambakan rambut Anna kemudian merobek baju Anna dibagian depan hingga memperlihatkan payudara Anna yang ditutupi bra hitam tanpa tali.

"Sraaaak!!!"

"Aaaaah..." Teriakan tertahan Anna saat bajunya dirobek oleh Peter dan berusaha menutupi dadanya dengan menyilangkan kedua tangannya.

Peter mencengkeram pipi Anna dengan tangan kanannya, kemudian dia menatap mata Anna dengan pandangan tajamnya,
"Aku tidak pernah memaafkan pengkhianat, dan kau telah mengkhianatiku, kau akan menerima akibatnya!"

Anna hanya bisa menangis dan tubuhnya bergetar ketakutan karena melihat amarah Peter saat itu.

Peter melepaskan cengkeraman tangannya pada pipi Anna kemudian menarik lepas tangan Anna dari dadanya dan melepas semua pakaian yang masih tersisa di tubuh Anna dengan kasar, kemudian dia melepas pakaiannya sendiri dan berjalan ke arah Anna dan langsung memposisikan dirinya diantara kedua kaki Anna kemudian menindihnya. Peter yang telah diliputi amarah tanpa pemanasan terlebih dahulu langsung memasukkan alat kelaminnya kedalam organ intim Anna yang masih kering. Peter tidak mempedulikan teriakan kesakitan Anna. Dengan brutalnya dia memperkosa Anna.

Marrying Mr Arrogant (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang