"Anna, ayo ikut tante! Temani tante berbelanja, ada yang ingin tante beli!" Ajak tante Ranti pada Anna saat dilihatnya Anna membaca majalah di ruang santai.
Anna yang sedang membaca majalah di ruang santai menghentikan aktifitasnya tersebut. " oke tante, tunggu ya Anna ganti baju dulu." Kemudian Anna berjalan cepat menaiki tangga menuju kamarnya untuk bersiap-siap.
"Ayo tante, aku sudah siap." Kata Anna kepada tante Ranti yang menunggunya sambil memainkan ponselnya.
"Ayo!"
-----
"Ini bagus kan? Kalo yang ini bagaimana? Atau yang itu?" Tanya tante Ranti meminta pendapat Anna saat sedang memilih tas jinjing dengan merk kenamaan.
"Aduh Anna bingung tante, semuanya bagus." Jawab Anna jujur.
"Ya sudah yang ini saja bagaimana?" Tanyanya kepada Anna.
"Perfect tante." Kata Anna sambil menyatukan jari jempol dan telujuknya dan mengangkatnya ke depan wajahnya.
"Oke kalo begitu ini saja, kamu pilih buat kamu juga sayang, tante juga ingin membelinya satu untuk Rachel!" Suruh tante Ranti.
"Tidak perlu tante, tas yang aku punya masih bagus. Aku bantu pilih aja buat Rachel." Tolak Anna merasa tidak enak.
"Anna dengar! Uang tante tidak akan habis hanya dengan membeli beberapa tas ini, tante juga kasih uang ke kamu untuk dipakai bukan untuk disimpan, uang itu bisa kamu pakai untuk membeli semua keperluan kamu, knapa tidak pernah kamu pakai, kartu kredit yang om James berikan juga tidak pernah kamu pakai. Sekarang kamu menolak tante membelikan tas untuk kamu! Knapa?" Tante Ranti mengomeli Anna.
"Sebenarnya tante dan om tidak perlu memberikan aku uang setiap bulan karena uang tabunganku masih cukup dan aku bisa bekerja kalau tante mengijinkan." Terang Anna.
"Sudah, kita sudah pernah membahasnya, kita sepakat kamu tidak bekerja dan menemani tante dirumah, kami juga tidak melarangmu untuk bertemu dan pergi dengan teman-temanmu bukan?" Kata tante Ranti kepada Anna.
"Iya tante baiklah, kalau begitu. Ayo kita belanja lagi!" Kata Anna mengalihkan pembicaraan agar tante Ranti tidak merasa kesal padanya.
Setelah capek berbelanja, Anna dan tante Ranti makam siang di restaurant yang ada di dekat tempat mereka belanja.
"Anna sayang, bagaimana kalo lusa tante mulai memperkenalkammu dengan anak teman tante?" Ucap tante Ranti memulai percakapan siang itu.
Anna yang sedang menikmati makan siangnya terkejut dan hampir tersedak dibuatnya.
"Hah... secepat itu tante?" Anna cemas teringat dengan ancaman Peter.
"Lebih cepat lebih baik kan? Kamu harus mulai membuka hatimu kembali Anna, umur kamu saat ini sudah siap untuk kamu menikah."
"Tante...jangan sekarang ya! Aku belum menginginkannya, aku harus memikirnya dulu." Jawab Anna resah.
"Cobalah dulu sayang! Sudah jangan membantah! Besok kita ke butik milik tante, kita pilih beberapa dress untuk kamu kencan lusa nanti. Tante tidak sabar lagi menantikannya." Kata tante Ranti antusias.
Anna hanya menghembuskan nafasnya lelah merasa cemas. Kemudian Anna memasang senyum yang dipaksakannya pada tante Ranti.
*****
Hari yang dinantikan oleh tante Ranti telah tiba, hari dimana Anna akan berkencan dengan Rafael collin anak dari temannya. Tante Ranti sangat antusias mengenai ini.
"Emmm... tante..., apa boleh bajunya diganti? Bajunya terlalu.... terbuka. Aku tidak nyaman mengenakannya." Kata Anna kepada tante Ranti saat membantu Anna bersiap dikamar Anna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marrying Mr Arrogant (Tamat)
RomanceAdegan dewasa 21++ Anna membuka mata perlahan, kepalanya terasa berat namun dia berusaha untuk bangun, tetapi saat kesadarannya mulai pulih dia merasa ada seseorang yg mengguncang tubuhnya dan merasa tak nyaman dibagian area bawah tubuhnya, seketika...