BAB 13

35.6K 1K 1
                                    

Tepat pukul 12 siang Anna dan teman-temannya berkumpul di cafe langganan mereka, Saat itu teman Anna yang bernama Paul mengenalkan kekasih barunya yang bernama Melinda, Anna dan teman-temannya kecuali Hyun melakukan taruhan dibelakang Paul bertaruh berapa lama kali ini Paul akan bertahan berkencan dengan Melinda mengingat Paul adalah play boy ulung. Hyun yang melihat tingkah teman-temannya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

Saat asik bercanda dan tertawa, terdengar suara gaduh tak jauh dari meja mereka. Banyak orang berkerumun untuk melihat kesana. Anna dan teman-temannya yang mendengar kegaduhan itu juga penasaran dan mendekati ke arah suara gaduh itu berasal.

"Brengsek." Teriak pria berjas hitam itu sambil memukul seorang pria yang berlutut didepannya yang sedang memohon ampun kepadanya.
Melihat botol minuman di mejanya, pria berjas hitam itu mengambilnya dan bermaksud untuk memukulkan ke kepala pria yg berlutut itu.

Anna yang mengenali pria yang berjas hitam itu adalah Peter segera berlari kearahnya untuk menghentikan aksi Peter memukulkan botol itu kearah pria yang berlutut itu.

"Stop!" Teriak Anna memegang tangan Peter yang memegang botol yang sudah terangkat untuk menghentikannya.

Peter mengetatkan rahangnya saat tau ada orang yang berani menghentikannya. Kemudian dia menoleh ke arah wanita itu dan kemudian ekspresinya berubah melembut saat dilihatnya wanita itu adalah Anna yang berada disana memegang lengannya.

Anna mengambil botol dari tangan Peter dan menaruhnya kembali ke meja.
Mata Peter tak pernah lepas memperhatikan gerak-gerik Anna.

Kejadian itu tak luput dari pengamatan Mike, Mike merasa Anna adalah pemegang kendali seorang Peter Charlos Benjamin, orang yang terkenal bengis dan kejam seorang penguasa yang arrogant dalam hal apapun.

Peter menggerakkan dagu kepada Mike memberi perintah tersembunyi yang sudah dimengerti oleh semua anak buah Peter, kemudian menarik lengan Anna untuk mengikutinya masuk ke Mobil mewahnya.

"T... tas ku ma..masih disana, teman-temanku...." Ucap Anna tergagap saat Peter membukakan pintu menyuruh Anna masuk ke dalam mobil.

Mike yang mengikuti Peter dan Anna kemudian menganggukan kepalanya kearah Peter, mengerti akan perintahnya saat Peter melihat ke arahnya dan berlalu pergi.

Dan tak berapa lama kemudian, Mike kembali dengan membawa tas Anna. Setelah itu Mike masuk ke pintu pengemudi dan menunggu perintah dari bossnya untuk mengatakan arah tujuannya.

"Mike, teman-temanku...." Kata-kata Anna terpotong saat Mike menjawab.

"Tidak usah khawatir nona, saya sudah mengatakan anda ada urusan mendadak pada teman-teman anda dan mereka mengerti."

"Oooh..." Jawab Anna kemudian terdiam gugup disamping Peter saat disadari Peter menatapnya tanpa berkedip.

"Ke mension Mike!" Perintah Peter yang langsung diangguki oleh Mike.

Peter menurunkan dinding pembatas antara kursi depan dan kursi belakang, kemudian menarik Anna kepangkuannya dan melumat bibir Anna lembut, Anna yang terkejut dengan aksi Peter yang tiba-tiba hanya pasrah terhadap semua yang dilakukan Peter padanya.

Ciuman Peter turun ke leher Anna,mencium dan menghisap membuat tanda kemerahan disekitar leher Anna, kemudian tanpa menghentikan ciumannya dileher Anna, Peter membuka kancing baju Anna dibagian depan dan melepas kaitan bra Anna kemudian meremas lembut payudara Anna.

Anna yang merasakan perlakuan lembut Peter padanya membuatnya terbuai menikmati aksi Peter terhadapnya.

"Ahh.." Tanpa disadari Anna, desahan pelan keluar dari mulutnya dan itu membuat Peter semakin melancarkan rangsangannya kepada Anna.

Mulut Peter sudah berada di payudara Anna, lidah Peter minjilat dan menghisap lembut puncak payudara Anna. Dan itu membuat Anna semakin hanyut dalam nafsu.

Suara ketukan dari arah depan menandakan bahwa mobil yang mereka tumpangi sudah sampai ditujuan. Peter membantu Anna merapikan pakaiannya dan membantunya turun dari mobil.

Kemudian Peter membawa Anna ke kamarnya yang berada di lantai 2, melucuti semua pakaian Anna dan melepas pakaiannya sendiri, kemudian membaringkan Anna diranjangnya.

Peter mencium Anna lembut tapi menuntut, membuka bibir Anna dengan menggunakan lidahnya, lidahnya bermain-main dengan lidah Anna. Kemudian bibir Peter turun ke area lehernya dan menambah beberapa kiss mark disana. Tangan Peter tidak tinggal diam, meremas lembut dan memilin puting payudara Anna bergantian kiri dan kanan.

Anna yang terbuai dengan perlakuan lembut Peter, membiarkan Peter melakukan apapun kepada tubuhnya, Anna mendesah pelan dan mencengkeram rambut Peter saat mulut Peter tak hentinya menggoda payudara Anna.

Peter memasukkan penisnya ke vagina Anna dengan pelan, menikmati percintaan yang mereka lakukan memasukan dan mengeluarkan penisnya di vagina Anna dengan ritme yang memabukkan.

Desahan tak hentinya keluar dari mulut Anna membuat Peter semakin cepat menggoyangkan pantatnya maju dan mundur.

Tak lama setelah itu mereka mencapai klimaks bersama-sama.

Peter merebahkan tubuhnya disamping Anna dan menyelimuti tubuh mereka berdua.

Anna yang kemudian tersadar memejamkan matanya dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya merasa malu.

Peter yang melihat itu tertawa dan menarik tangan Anna kemudian memalingkan wajah Anna untuk menghadapnya.

"Menikahlah denganku! Akan ku beri tau orang tuaku segera." Perintahnya.

Anna menatap Peter kaget. "Tunggu!!! Tunggu dulu aku... aku...tidak tau, apa kau yakin? T.. tolong beri aku waktu. Jangan beri tau orang tuamu dulu!"

"Aku sudah memutuskan Anna, kita akan menikah!" Kata Peter tidak terbantahkan.

"Peter aku mohon, ini terlalu mendadak, tolong beri aku waktu untuk lebih mengenalmu!" Saat dilihatnya ekspresi Peter berubah menjadi marah Anna kemudian melanjutkan ucapannya.
"T...tolong jangan salah paham dulu Peter, aku bersedia menikah denganmu tapi tidak secepat ini, aku ingin melalui proses pengenalan dulu, aku ingin menikah untuk sekali seumur hidup, maukah kau... menungguku?"

Ekspresi Peter melembut mendengar perkataan Anna.
"Berapa lama waktu yang kau minta?"

"Emmm bagaimana kalo 2 tahun?" Pinta Anna.

"Apa? Selama itu? Lupakan! Sebulan lagi kita menikah." Tolak Peter.

"B... baiklah setahun. Setahun please.. setelah itu aku tidak akan menunda-nunda lagi." Bujuk Anna.

Peter mengembuskan nafasnya kasar kemudian berkata, "Oke satu tahun, tetapi jika kau ingkar atau berkhianat, aku tidak akan pernah mengampunimu." Jawab Peter mengancam.

"Baik Peter, aku berjanji padamu." Jawab Anna lega.

Kemudian Peter menarik pinggang Anna agar merapat ke tubuhnya dan merekapun tertidur bersama dengan Anna berada dipelukan Peter.

-bersambung-

Marrying Mr Arrogant (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang