Sean sedang berada bersama Sam malam itu di meja makan, setelah Sean sempat pergi ke kantor beberapa jam di siang hari.
“Apa yang terjadi, kulihat Granny tidak bersemangat hari ini?” Tanya Sean.
“Ayah dan ibumu . . . maksudku ibu sambungmu akan datang.” Jawab Sam. Pangkal alis Sean seketika berkerut dalam.
“Untuk apa mereka datang?” Tanya Sean dengan nada kesal.
“Entahlah, mungkin Granny memberi kabar tentang rencana kita.”
Sean menarik nafas dalam. “Aku akan menghubungi mereka untuk tidak datang.”
“Jangan, mungkin ayahmu juga merindukanmu dan Granny.”
“Kami tidak pernah menginginkannya.”
“Aku mengerti kekesalanmu pada ayahmu, tapi percayalah ini tidak pernah mudah juga baginya.” Kata Sam menenangkan.
Sean menghela nafas “Andai bukan kau yang mengatakannya.” Sean meletakkan alat makannya.
“Kenapa kau tidak menghabiskan makanmu? Apa itu mengganggu selera makanmu?” Tanya Sam.
Sean tersenyum. “Sejujurnya kau lebih mengganggu selera makanku.”
“Aku?” Protes Sam.
“Aku lebih ingin mengigitmu dibandingkan daging di piringku.” Bisik Sean dan entah mengapa secara tidak sengajak Gloria melintasi ruang makan dan mendengarnya. Dia tersenyum ke arah Sam dan gadis itu merona merah.
“Jaga bicaramu Mr. Dexter, aku tidak ingin orang lain mendengar gombalanmu.” Bisik Sam.
“Kurasa Gloria sengaja menguping.” Protes Sean.
“Sampai kapan kita akan berada di rumah Granny?” Tanya Sam.
“Sampai dua orang itu datang dan pergi.”
“Bagaimana dengan urusan pekerjaanmu?”
“Aku akan pergi dan pulang dari rumahku, dan kita akan bermalam di sini. Sepanjang hari kau akan berjaga bersama Gloria, menjaga nenekku.”
“Baik Sir.” Kata Sam nyengir kuda.
“Jangan bertinggah terlalu menggemaskan, aku tidak tahan lagi.” Kata Sean.
“Naiklah ke atas dan mandi. Kau butuh istirahat.” Kata Sam.
“Kau akan mandi bersamaku?” Tanya Sean.
“Aku akan memandikan piring kotormu.” Jawab Sam seraya berdiri dan mengangkut piring kotor sisa makanan Sean.
“Aku menunggumu di kamar.” Kata Sean sembari berjalan kea rah wastafel dimana Sam berdiri dan melilitkan lengannya di pinggang wanita itu.
“Aku ingin tidur di kamar tamu.” Kata Sam.
“Kenapa?” Sean mendadak panik.
“Apa kata orang tuamu jika tahu bahwa aku tidur sekamar dengan puteranya sebelum pernikahan.”
“Ini New York, orang bahkan bisa tidur dengan pria yang tidak mereka kenal sama sekali.” Kata Sean.
“Lihatlah warna kulit dan bentuk mataku, ibuku orang Asia meski aku lahir dan besar di Amerika.”
“Oh . . .” Sean mendengus lalu meninggalkan Sam.
“Mereka baru akan sampai ke sini besok siang by the way, jadi malam ini tidurlah di kamarku.” Sean kembali lagi dan mengatakannya pada Sam setengah memohon.
“Akan ku pertimbangkan.” Jawab Sam lirih.
***
Setelah selesai mencuci piring entah mengapa Gloria masuk ke dapur.

KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Sam #Googleplaybook #JE Bosco Publisher
RomansaJangan Lupa Follow Akun saya ya 🤗 --------------- Telat nikah . . . Masih perawan diusiaku yang ke dua puluh enam tahun, dianggap sebagai kutukan yang harus ku tanggung seumur hidupku. Semua orang mentertawakanku termasuk Arabelle, orang yang sudah...